Limabelas

4.6K 220 135
                                    

3000 words lagi!!! Mantap gak tuh! 😈

Gimana suhu udar di kota kalian? Hot juga kayak cerita ini nggak? Hahaha 🙈🔥🔥

Jangan lupa like dan komen ya biar daku semangat nulisnya!! 😘 kalo updatenya lancar kalian juga yang seneng kan kan kan???

Inget spam komen yg banyak!!! Thanks🫶🏻

And I know that he knows I'm unfaithful[dan aku tahu dia tahu aku tidak setia]And it kills him inside[dan itu membunuhnya di dalam]To know that I am happy with some other guy[untuk mengetahui bahwa aku bahagiadengan pria lain]I can see him dying[A...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And I know that he knows I'm unfaithful
[dan aku tahu dia tahu aku tidak setia]
And it kills him inside
[dan itu membunuhnya di dalam]
To know that I am happy with some other guy
[untuk mengetahui bahwa aku bahagia
dengan pria lain]
I can see him dying
[Aku bisa melihatnya sekarat]

Iringan lirik 'unfaithful' milik Rihanna yang diputar melalui radio kota mengalun—entah bermaksut menyindir siapa.

Pukul 7 malam waktu Jakarta macet. Dalam perjalanan pulang kantor, Saima menatap ke arah luar jendela mobil. Biasanya Saima akan menyetir sendiri, tapi hari ini jadwal pulang Rama bertepatan dengan jadwalnya.

"Sayang, lagi ngelamunin apa?"

Rama tersenyum melihat Saima yang terkejut lalu menggeleng. "Gak kok, aku cuma liatin lampu jalanan."

"Lampu? Emang lampunya kenapa?"

Saima mengusap lehernya yang tidak gatal. "Lampunya bagus. Kelap-kelip, Mas."

"Lucunya istri aku," ucap Rama mengusap gemas rambut Saima. "Kamu pasti lagi capek ya makanya random banget, Sai."

Sejak dulu, Rama cukup pengertian kepada Saima. Pria itu juga tidak pernah posesif atau melakukan hal tercela seperti 'selingkuh'—buat Saima semakin merasa bersalah. Namun dia nggak bisa mundur lagi, kan? Benar. Saima hanya bisa menyembunyikan semua rapat-rapat supaya pernikahannya baik-baik saja.

Bisa dibilang kisah cinta antara Rama dan Saima berjalan cukup mulus. Rama adalah pria yang mudah disukai, Saima akui itu. Dia pintar, sopan, humble, dan calon dokter bedah saat itu. Masuk dalam standart Ayahnya yang seorang pengacara, begitu pula Kakaknya yang juga memiliki firma hukumnya sendiri—Mahasatya and Partners.

Saima bersyukur respon Mahawira Sagara Alegar—Ayahnya—sangat welcome kepada Rama. Berbanding terbalik ketika Satya membawa kekasihnya untuk diperkenalkan. Wira langsung menentang dengan keras.

Bermodal attitude dan karakter yang baik luar dan dalam, dengan senang hati Wira memberikan restunya saat Rama berkata; "Om Wira, saya sayang sama putri Om. Saya ingin mengajak Saima ke jenjang serius. Boleh saya menikahinya?" Rama pun mendapat restu serta dukungan tanpa syarat tedeng aling-aling. Di mata Ayahnya, Rama seperti berlian dengan masa depan cerah.

SELINGKUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang