"Dan kami tahu, bahwa harga sebuah perselingkuhan akan lebih mahal dari ini..."
Benara Theodore Halim, pria dengan kehidupan berkilau. Seorang pengusaha kaya raya, tampan, sukses dan memiliki istri yang sempurna. Singkatnya, dia punya segala hal yan...
Siapin guling buat lo gigit, awas gemes baca part ini aww!
Sebelum baca, vote dulu, lalu komen. Spam komen ya ya ya biar semangat gue :))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Theo, udah belum?"
"Belum, sayang."
"Lama."
"Sebentar," kata Benara sambil berjalan menuntun Saima yang matanya ditutup. "Aku hitung ya. Three, two, one... now and open."
Kemudian tidak ada yang bisa Saima lakukan selain terkejut, sangat. Setelah makan malam di Chinatown, ia pikir Benara akan langsung membawanya pulang. Tapi, Benara malah meminta Saima ganti baju dengan kaus yang telah ia siapakan, Benara juga memakai kaus dengan model yang sama, couple.
Di tempat Saima dan Benara berpijak, di depan sebuah globe raksasa, lampu tempat itu yang semula padam menyala berurutan bak sebuah domino.
Saima menatap takjub bukan main, ia sering ke tempat ini bersama teman-temannya saat sekolah di Singapur. Namun tidak di waktu malam dan menjadikan Universal Studios Singapore khusus untuk dirinya seorang.
Oh my God, ini sih another level!
"Theo... k-kamu pasti bercanda," kata Saima masih dengan mata yang membola, meremat tangan Benara.
"Kita nggak punya banyak waktu di Singapur, jadi aku ingin kita bermain dan melepas stres, ya meski aku lebih suka ke Disney Land biar kamu bisa jadi princess." Benara tersenyum. "Kamu senang, princess Camellia?"
"Kamu bercanda? Tentu aja!" Saima pun memeluk leher Benara dengan loncatan kecil, dan Benara menangkap tubuh si Dewi masuk dalam dekapannya. "Makasih, prince Theo."
"Sama-sama, sayang." Benara tersenyum bangga. Senang dipanggil prince oleh Saima, biasanya cuma neneknya saja yang memanggil Benara 'pangeran'. "Kamu mau ngapain dulu, Camellia? Naik roller coaster atau naik perahu Madagascar?"
"Roller coaster, I'm ready!" Saima menggandeng tangan Benara dan menarik pria itu sesuka hati. Benara cuma menahan tawanya melihat kelakuan Saima yang seperti anak kecil.
Universal Studios Singapore adalah taman hiburan Universal Studios pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Ada banyak wahana memacu adrenalin, pertunjukan interaktif, dan berbagai atraksi menarik bertemakan film blockbuster dan serial televisi (Sherk, Madagascar, Transformer, Elmo, Minions, dll).
Memang dari tempatnya ditujukan untuk bersenang-senang dan menjanjikan keseruan blockbuster sebagai salah satu daya tarik, USS juga kelihatan lebih ramai dikunjungi anak muda. Tapi, sebenarnya USS bisa dikunjungi bermacam kalangan tanpa batasan umur karena daya tarik yang tidak membuat bosan.
"Ugh, capek," kata Saima saat beristirahat di sebuah kursi sambil meminum cola setelah menaiki tiga wahana. "Berapa yang kamu 'keluarkan' untuk menyewa seluruh tempat ini, Theo?"
