Repub tanpa edit 18/7/20
11/9/20
16/1/21Aku ubah tokoh ya deh, biar aku gak pusing wkwkw. Masa kecil Bry gak aku tulis di ceritanya dia, jadi baca di sini aja ya.
Menjadi berbeda itu sulit.
Akan ada orang-orang yang menatapmu, baik secara langsung hingga membuatmu merasa ada yang aneh dengan dirimu dan berakhir dengan minder, atau menatapmu dengan sembunyi-sembunyi berulang kali.
Atau tatapan kasihan yang ditujukan padamu seakan kamu memerlukan banyak bantuan dan tidak bisa melakukan apapun seorang diri.
Jadi, yang berat itu bukan hanya rindu tetapi juga menjadi berbeda dengan orang lain.
Pertama kali Nadia pergi ke pusat perbelanjaan dengan orang tuanya setahun setelah kecelakaan itu dia mendapatkan banyak tatapan yang mengasihani dari banyak orang. Atau tatapan aneh dari anak-anak seumurannya ketika melihat dia duduk di kursi roda alih-alih berlarian ke sana ke mari.
Sekarang pun dia masih sering merasa risih dengan tatapan itu terutama ketika turun dari mobil seperti sekarang.
Ata berhenti di lobi pusat perbelanjaan dan turun dari balik kemudi untuk menggendongnya turun sementara Bry akan mengeluarkan kursi rodanya dari bagasi.
"Thank you, Bang." Tutur Nadia dengan pelan sembari memperbaiki bagian bawah terusan yang dia kenakan agar menutupi pahanya.
"Sama-sama." Ata memberikan kuncinya pada petugas valet setelah menepuk kepala Nadia sekali. "Mau ke mana?"
"Makan!" Teriak Bry dengan penuh semangat.
"Gak ada yang nanya kamu, abang nanya ke Nadia." Ujar Ata yang membuat wajah Bry merenggut.
"Makan dulu, Bang, habis itu ke toko buku boleh?" Tengah Nadia. Ata menganggukkan kepalanya.
"Kok aku gak ditanyain sih, Bang?" Gerutu Aya sambil menarik baju bagian bawah Ata yang membuat pria itu menoleh ke arahnya.
"Aya mau ke mana?"
"Ngikutin Abang ke mana aja." Jawab gadis itu dengan cepat.
"Kan, ngapain ditanyain kalau gitu jawabannya." Kekeh Ata. "Dia, mau jalan sendiri apa didorong?" Lanjut pria itu memerhatikan Nadia.
"Sendiri aja, Bang. Aku bisa kok." Nadia mulai menjalankan kursi rodanya mengikuti Bry yang sudah berjalan lebih dulu ke restoran yang dia mau tanpa peduli pendapat orang lain sedangkan Aya menempel pada Ata yang jalan di sisi kanannya.
Mereka tiba di restoran Jepang yang mengusung konsep kaitenzushi, sushi siap saji yang berputar dengan bantuan ban berjalan, menjadi pilihan Bry setiap dia mendatangi pusat perbelanjaan. Dia langsung duduk di meja yang berdampingan dengan ban berjalan. Sedangkan Ata berdiri di sisi Nadia untuk berjaga-jaga jika gadis itu terjatuh ketika berusaha memindahkan tubuhnya dari kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Dia)fragma [FIN]
LosoweSudah cetak selfpub ISBN 978-623-289-108-1 Hatinya patah ketika anak laki-laki yang dia sukai ternyata menjatuhkan hati pada Bry, sahabatnya. Lalu ada kejadian yang membuat dia tidak merasa sama lagi hingga keluarganya harus pindah ke tempat lain s...