Di lain tempat kini Fen atau lebih tepatnya fang yin sedang menghadap sang perdana mentri yaitu ayahnya sendiri, setelah fang yin sadar ia kini tengah menghadap sang ayah
"Ada apa ayah memanggilku" tanpa memberikan salam fang yin langsung to the point
"Kau sungguh tidak sopan sekali"
"..."
"Bodo amat gue gak peduli" batin fen
"Aku akan mengasingkanmu ke hutan kau disini tidak berguna kau hanya aib bagi keluarga ini" ucap sang ayah dengan dingin
"Terserah" ucap fang yin dengan malas lalu ia pergi begitu saja sebenarnya fang yin sudah tak tahan dengan kata kata sang ayah namun ia tahan tangisnya
"Ngapa gue nangis gini dah, segala terjebak disini coba kalo ada si chyo pasti dia tau semua kan dia suka banget sama cerita kek tranmigrator gini huh"
Sampailah fang yin dikamarnya, ia segera mengemas barang barangnya tak lupa busur peninggalan ibu nya ia bawa
"Liu"
"Iya nona"
"Aku akan pergi, aku diasingkan kehutan oleh ayah"
"Aku ikut nona huhu"
" tidak perlu aku ingin hidup mandiri"
"Tapi nona aku telah mengabdi padamu huhu"
"Tidak liu kau disini saja jika kau merindukan aku kau bisa mengirim surat untukku"
"Baiklah nona hiks"
"Satu lagi kau jangan panggil aku nona panggil aku fang yin, oh aku lupa aku ingin kau memberitahu ku setiap ulah selir dan kakak tiriku itu oke"
"Baik nona, tapi oke itu apa" fang yin menepuk jidatnya ia hanya mengelus ngelus dadanya
"Ada apa no eh fang yin apa kau sakit"
"Hah tidak" ucap fang yin gegalapan
"Haha aku senang sekali kau diusir" tawa seorang gadis mengejutkan fang liu
"N*ir nenek lampir" batin fang yin
"Sepertinya ada yang berbicara tapi aku tak melihat wujudnya" fang yin pura pura bergidik ngeri
"Awas kau" ucap anchi pergi berlalu
"Ck namanya aja bagus tapi sikapnya ck ck"
"Baiklah liu aku pergi dulu"
"Tentu fang yin hati hati aku akan merindukanmu" liu mengatakan hal itu lalu fang yin memeluk liu, sedangkan liu terkejut demi apa nona nya liu pun membalas pelukan fang yin
"Aku juga akan merindukan mu" fang yin melepas pelukannya lalu ia segera melesat pergi
Dilain tempat kini jia li sudah sia untuk berangkat ia menyampir kan pedangnya dipinggangnya tak lupa dengan koin dikantongnya
"Nona aku ingin ikut"
"Kau tak perlu ikut, cukup disini bantu aku memata matai selir itu dan kakak"
"Baiklah nona huhu"
"Aku tak suka kau menangis dan aku tak suka kau memanggil ku nona, panggil aku jia li kita adalah sahabat"
"Hiks² nona eh maksud ku jia li kau sangat baik, aku akan merindukan mu"
"Aku juga" jia li pun tersenyum lalu ia pergi dengan kereta kuda, ia tak pamit dengan ayah nya ia hanya melirik kearah ibu nya yang enggan menatapnya jia li tersenyum getir lalu ia masuk kedalam kereta kuda
"AKAN AKU BUKTIKAN BAHWA AKU BUKANLAH AIB" batin jia li menggebu
"Eh anjay kok gue gini ya, tapi gue janji gue bakal buktikan dan balas sama orang yang telah nyakittin elo jia li, itu janji sama tekad gue"
Jia li melirik tekad yang diberikan ibunya ia bertekad akan belajar pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
girls tranmigrator( End )✓
Fantasíaini gak ada kaitannya ama sejarah murni khayalan aku bagaimana jadi nya 2 murid SMP yang bar bar bertransmigrasi kek tubuh seorang anak mentri dan jendral yang tidak memiliki bakat dan pemalu ini dialami oleh Chyou dan fan mereka betransmigrasi ke...