Semenjak didatangi oleh Aldo, Yola menyarankan Sasha agar berangkat dan pulang bersamanya dan Rian sehingga Sasha tidak perlu membawa mobil sendiri. Sasha pun menurutinya karena Sasha takut jika nanti kembali didatangi oleh Aldo. Sasha takut karena dulu Aldo pernah memaksanya untuk ikut dengan Aldo, ia bilang sangat menyesal atas apa yang dia lakukan terhadap Sasha. Namun beruntung saat itu Kak Vero segera datang menjemput Sasha. Ya, sama seperti Iqbaal yang tempo hari sangat tepat waktu menolong Sasha. Dan karna itu Sasha jadi merasa dilindungi oleh Iqbaal.
Hari itu Sasha sangat senang bisa pulang bersama Iqbaal lagi. Sasha memilih duduk di kursi belakang mobil Iqbaal karena ia takut salah tingkah jika harus bertatapan dengan Iqbaal dari jarak dekat.
Sesampainya di rumah, Sasha menuju kamarnya sambil senyum-senyum sendiri. Mamah Indah yang sedang berjalan menuju ruang tengah, tak sengaja melihat tingkah aneh putrinya itu.
"Sha....kamu jalan ko sambil senyam-senyum sendiri gitu sih?" Tanya Mamah Sasha heran
"Ha?Eh...Mamah hehehe. Ga papa ko, Mah. Inget kejadian lucu di kampus tadi." Sasha baru menyadari kalau Mamahnya memperhatikannya sejak tadi
"Oh...kirain kenapa kamu. Yaudah gih mandi."
"Oke, Mah." Ucap Sasha sambil mencium Mamahnya sebelum beranjak
Malam harinya Sasha disibukkan dengan belajar main gitar sambil mendengarkan musik. Di sela-sela kegiatannya itu ponsel Sasha berdering menandakan panggilan masuk. Tertera nomor tak dikenal disana, dan hal itu membuat Sasha ragu untuk mengangkatnya.
Setelah dua kali berdering akhirnya Sasha memberanikan diri menjawab panggilan tersebut. Dan ternyata Iqbaal lah yang menelponnya. Entah kenapa Sasha sangat senang saat Iqbaal menelponnya. Ditambah lagi besok Iqbaal akan menjemputnya untuk berangkat ke kampus bersama.
"OMG! Kenapa gue terima tawaran Iqbaal sih?! Bisa berabe kalo besok gue keliatan salting di depan dia." Ucap Sasha pada dirinya sendiri
"Tenang, Sha...tenang...." Sasha menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan untuk menenangkan dirinya yang sedang happy namun juga deg-degan
Sasha meneguk segelas air putih yang tersedia di kamarnya untuk membuatnya lebih relax. Sasha berharap besok Iqbaal tidak sering-sering menatap dirinya karena Sasha merasa tatapan Iqbaal kepadanya bisa membuat jantungnya melompat kesana kemari.
Keesokan paginya Sasha bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Sasha berdiri didepan cermin kamarnya untuk memakai bedak, maskara dan sedikit lip tint dibibirnya.
"Ih..ko menor banget sih!" Gumam Sasha sambil mengapus liptint yang sudah menempel dibibirnya
"Nah, gini lebih natural."
Setelah rapi, Sasha menuju ruang makan untuk sarapan.
"Hari ini bawa mobil apa bareng Yola lagi, Sha?" Tanya Mamah Sasha
"Eemm....iya, Mah bareng Yola." Sasha tidak mungkin jujur kalau ia dijemput oleh sepupu Yola, laki-laki tampan yang kini membuat Sasha suka senyum-senyum sendiri.
"Punya mobil sendiri malah nebeng sama temen." Tutur Kak Vero meledek Sasha
"Suka-suka dong. Wleeee! Udah ah mau berangkat, udah ditungguin didepan." Sasha merapikan bawaannya kemudian berpamitan kepada keluarganya
Saat sarapan tadi, Iqbaal sudah sampai di rumah Sasha dan langsung mengirim pesan singkat kepada Sasha.
Sasha membuka pagar rumahnya dan melihat mobil Iqbaal sudah terparkir disana. Sasha mendapati Iqbaal sedang bersandar di kap mobilnya sambil bermain ponsel. Iqbaal terlihat sangat tampan menggunakan celana jeans panjang dan kaos putih, serta jas almamater kampusnya.
"Hai....maaf ya agak lama." Ucap Sasha kepada Iqbaal yang sejak tadi menatap wajah cantik Sasha
"Tuhkan...tatapannya kenapa gitu banget sih...semoga gue ga keliatan salting." Gumam Sasha dalam hati
"Ngga lama banget kok. Perlengkapan udah semua? Cek dulu ada yang ketinggalan ga." Ucap Iqbaal
"Udah semuanya kok. Jalan sekarang?"
"Oke, yuk."
Kini Sasha sudah berada didalam mobil dan hanya berdua bersama Iqbaal. Beberapa menit awal, suasana di mobil hanya terdengar alunan musik yang berasal dari audio mobil Iqbaal.
"Jadi nanti mau ikut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) apa?" Tanya Iqbaal memecah keheningan
"Masih bingung sih, pengen ikut musik tapi malu."
"Loh? Malu kenapa?"
"Belum terlalu bisa main alat musik. Hehehe."
"Ya gapapa lah. Nanti juga ada yang ngajarin. Emang lo suka mainin alat musik apa?"
"Lagi suka banget belajar gitar"
"Oh...kalo gitu ga usah ikut UKM, belajar sama gue aja. Gini-gini jago loh gue. Hahaha."
"Astaga! Ternyata Iqbaal jago main gitar."
"Oh ya? Hahaha. Boleh deh kapan-kapan ajarin ya!"
Perlahan suasana menjadi lebih mencair, sepanjang perjalanan dari rumah Sasha ke kampus ada saja candaan Iqbaal yang membuat Sasha tertawa.Sesampainya di kampus, Sasha meminta turun lebih dulu karena Sasha tidak ingin dirinya menjadi pusat perhatian seisi kampus karena jalan berdampingan dengan Iqbaal.
"Baal, gue turun duluan ya...Yola udah nungguin nih ada perlu katanya." Sasha beralibi supaya Iqbaal tidak meminta Sasha untuk menunggunya.
"Okedeh...Eh, Sha! Nanti penutupan ospek makan barengnya sama gue ya." Kata Iqbaal dengan lembut seraya menyunggingkan senyum tipis
"O..oke. Btw makasih ya, Baal udah mau jemput." Ucap Sasha sedikit terbata karena senyuman Iqbaal membuat jantungnya melompat-lompat.
"My pleasure, Vanesha."
"Astagaaaa kenapa sih nih jantung gue loncat-loncat gak karuan." Gumam Sasha dalam hati
Sasha hanya tersenyum kemudian buru-buru turun dari mobil Iqbaal karena takut terlihat semakin salah tingkah.
***
Kegiatan ospek dihari terakhir hanya ada pameran UKM dan ditutup dengan makan bersama di aula kampus.
"Lo jadi ikut UKM musik, Sha?" Tanya Yola
"Ga tau. Bingung, Yol."
"Atau lo mau ikutan seni teater biar ketemu Kak Sandra terus? Hahaha."
"Ga mau! Lo aja sana. Hahaha"
Sampai acara pameran selesai, Sasha tidak mendaftar ikut UKM apapun. Tadinya Sasha memang ingin ikut UKM musik tetapi entah kenapa sekarang sudah tidak begitu menarik bagi Sasha. Atau mungkin Sasha benar-benar berharap kalau sewaktu-waktu ia akan belajar gitar dengan Iqbaal. Berbeda dengan Yola yang akhirnya memilih ikut UKM fotografi.
Selepas pameran UKM, seluruh mahasiswa baru berkumpul di aula kampus untuk melaksanakan penutupan ospek sekaligus makan bersama. Makan bersama antara mahasiswa dan para senior adalah kegiatan yang menggambarkan kebersamaan secara simbolis.
Di sela-sela makan bersama, Sasha mencari sosok Iqbaal saat sudah duduk dengan memegang makanan ditangannya.
"Lo nungguin siapa sih, Sha?" Tanya Yola
"Hah? Engga kok." Jawab Sasha sambil menyendok makanannya."
Sepuluh menit kemudian, dari tempat Sasha duduk, akhirnya ia melihat Iqbaal yang baru saja memasuki aula. Iqbaal melihat ke arah Sasha sehingga membuat mata mereka bertemu sepersekian detik, lalu buru-buru Sasha memalingkan wajah dan melanjutkan makannya.
Wah...rupanya si neng cantik udah gremet-gremet kalo ditatap Iqbaal 🥰
Jangan lupa vote dan komennya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita
RomanceCerita seorang laki-laki berparas tampan dan pintar lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik dari keluarga kaya raya. Gadis yang memiliki masa lalu pahit dengan kekasihnya sehingga membuat orang tuanya melarangnya untuk menjalin kasih selain denga...