Is that love?

2K 119 34
                                        

"Sha, kesana yuk! Tuh ada Iqbaal sama Rian." Ucap Yola saat melihat Rian melambaikan tangan padanya,  sekaligus memberi kode supaya mereka menghampiri Rian

Mata Sasha menoleh ke arah Yola menunjuk dan lagi-lagi ternyata Iqbaal sedang melihat ke arah Sasha dan kini Iqbaal tersenyum kepadanya. Hal itu membuat Sasha membalas senyuman Iqbaal secara spontan.

"Ga mau ah gue sini aja, lo kan nyamperin pacar masa gue harus ngintilin sih." Ucap Sasha yang sebenarnya menunggu Iqbaal yang menghampirinya

"Ga jadi deh kayanya mereka mau kesini tuh."

Iqbaal dan Rian akhirnya menghampiri tempat duduk Sasha dan Yola sambil membawa makanan mereka. Sambil makan, mereka berbincang soal rencana datang ke festival musik WTF bulan Agustus nanti. Disela-sela obrolan, Yola pamit pergi ke toilet sebentar tanpa ditemani oleh Sasha, dan secara tidak sengaja Yola bertemu dengan Sandra dan temannya.

"Tumben sendiri, mana temen lo?" Ucap Sandra dengan jutek dan menghadang Yola yang hendak keluar dari toilet

"Sorry...misi ya, mau lewat." Yola malas berurusan dengan Sandra sehingga ia berniat pergi

"Bentar dulu dong! Ditanya kok ga jawab sih? Gini deh ya..gue cuma mau bilang, jangan mentang-mentang lo pacarnya Rian jadi lo sama temen lo itu bisa deket-deket sama Iqbaal juga! Iqbaal tuh calon pacar gue, oke?!"

"Gini ya Kakak Sandra, gue emang pacarnya Rian dan Iqbaal itu sahabat pacar gue sekaligus sepupu gue. Dan gue tau kok tipe ceweknya Iqbaal itu kaya gimana. Sorry to say nih ya...kayanya Kakak ngga termasuk deh. Permisi!" Tutur Yola dengan tegas kemudian berlalu melewati Sandra dan temannya yang kini hanya diam mematung

Dilain sisi, Sasha kini hanya duduk berdua dengan Iqbaal karena Rian sedang mengambil minum dan diajak ngobrol oleh temannya. Sasha memperhatikan Iqbaal sambil tertawa kecil karena kini mulut Iqbaal penuh dengan makanan.

"Eh..sorry...sorry...berantakan ya makan gue. Hehe." Ucap Iqbaal yang menyadari kalau Sasha tertawa kecil saat memperhatikannya

"Gapapa kok, lucu...eh..maksud gue lanjutin aja." Ucap Sasha yang keceplosan bilang Iqbaal lucu, Sasha harap Iqbaal tidak menyadarinya

"Nyebelin banget deh tuh cewek!" Tiba-tiba Yola datang dan langsung menggerutu

"Kenapa sih lo dateng-dateng ngomel?!" Ucap Iqbaal yang sebenarnya masih ingin berdua saja dengan Sasha

"Sini duduk dulu, baru cerita." Sambung Sasha

Yola duduk disebelah Sasha dan menceritakan kejadian tadi kepada Sasha dan Iqbaal.

"Harusnya tuh lo bilang kalo gue udah punya pacar, cantik!" Ucap Iqbaal ngasal sambil curi-curi pandang ke Sasha

Sasha tidak mengerti kenapa saat bilang 'pacar', Iqbaal malah melihat ke arahnya.

"Pacar yang berbulan-bulan ga ada kabar maksud lo?" Sahut Yola

"Yol, please deh!" Kata Iqbaal sambil menatap tajam ke arah Yola

"Pada ngomongin apa sih? Pada tegang banget mukanya. Hahaha." Kata Rian yang bingung karna tidak tau apa-apa

"Lagian kamu dari mana sih? Ada cerita seru malah ngilang." Sahut Yola

"Ya maaf, ga enak tadi diajak ngobrol." Kata Rian

Mereka melanjutkan obrolan sampai waktu pulang.

Saat diperjalanan pulang, Sasha menanyakan hal yang sejak tadi mengganjal dipikirannya.

"Baal, pacar lo tau kalo lo suka anter jemput gue?" Tanya Sasha

"Ya ampun, Sha...lo beneran percaya gue punya pacar? Hahaha. Ngga, Sha...gue becanda doang tadi."

Sasha hanya tertawa mendengar pernyataan Iqbaal, ada sedikit perasaan lega dihatinya karena setidaknya saat ini Sasha tidak diantar jemput oleh pacar orang.

***

Sepulang dari kampus Sasha jadi kepikiran dengan apa yang sudah ia lewati selama tiga hari ini. Sasha merasa aneh, mengapa saat ini ia bersedia untuk ngobrol atau bahkan diantar jemput oleh Iqbaal. Padahal dulu, Sasha selalu merasa jengah kalau ada laki-laki yang berusaha mendekatinya dan tidak pernah mau menghiraukan mereka.

"Masa iya sih gue suka sama Iqbaal...baru juga kenal. Duuhh...ga boleh Sha...inget harus fokus kuliah."

Sasha bersandar di sandaran ranjangnya sambil berbicara pada dirinya sendiri, pikirannya dipenuhi oleh hal-hal yang telah Iqbaal lakukan kepadanya belakangan ini.

Namun tak lama kemudian Sasha berusaha mengusir pikiran-pikiran anehnya, dan ia menuju ke dapur untuk mengambil minuman dingin dikulkas untuk me-refresh otaknya. Ternyata disana ada Kak Vero yang sedang membuat secangkir kopi.

"Wiih....wangi banget kopinya." Ucap Sasha menghampiri Kak Vero

"Oleh-oleh dari temen Kakak, asli dari Toraja nih, Sha. Mau coba?"

"Ngga ah...Sha mau jus aja."

"Btw...tumben kamu mau dijemput sama cowok."

Deg!
Sasha terkejut mendengar ucapan kakaknya itu. Sasha belum siap jika harus menceritakan tentang Iqbaal kepada kakaknya untuk saat ini.

"Hah...itu..cuma temen kok, Kak." Kata Sasha gugup

"Hahaha. Lucu banget sih, Sha..langsung panik gitu. Padahal Kakak cuma asal ngomong." Kak Vero tidak benar-benar melihat siapa yang menjemput Sasha tadi pagi, ia hanya sedang meledek Sasha

"Iiihh...Kakaaaak! Sebel deh!" Ucap Sasha jengkel sambil memukul lengan kakaknya

"Eh..tapi emang bener, Sha dijemput cowok tadi?" Tanya Kak Vero penasaran

"Ga tau! Udah ah, Sha mau ke kamar aja. Males diusilin mulu." Kata Sasha sambil bangun dari duduknya kemudian pergi ke kamarnya

Ponsel Sasha yang sengaja ditinggal olehnya dikamar ternyata berdering sejak tadi. Sasha melihat ada 3 panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari Iqbaal.

Iqbaal
Lagi sibuk ya, Sha?

Vanesha
Engga kok, sorry tadi lagi ke dapur. Ada apa, Baal?

Iqbaal
Besok mau berangkat bareng lagi?

Vanesha
Oh iya tadi pas pulang lupa mau bilang, mulai besok gue mau bawa mobil deh kayanya

Iqbaal tidak membalas pesan Sasha melainkan langsung menelponnya.

"Hallo...iya..Baal, kenapa?"

"Beneran besok mau bawa mobil?"

"Iya...soalnya kalo ga dipake dikirain Papah gue mobilnya rusak, terus katanya suruh jual aja. Hahaha." Kata Sasha yang mengutip kata-kata Papahnya tempo hari

"Hahaha...okedeh kalo gitu. Yaudah bye, Sha...sampe ketemu dikampus." Ucap Iqbaal yang suaranya terdengar sangat lembut dari speaker ponsel Sasha

"Oke...bye..."

Sasha memang sudah berniat untuk bawa mobil mulai besok dan seterusnya. Sasha juga merasa tidak enak kalau hadiah dari Papahnya itu jarang ia pakai.

Setelah sambungan telpon terputus Sasha langsung memejamkan matanya supaya bisa cepat menemui hari esok. Sasha sudah sangat tidak sabar menjalani sesi perkuliahan dan sebenarnya ada perasaan ingin kembali bertemu dengan Iqbaal.


Hai...sorry agak lama updatenya
Sasha udah jinak-jinak merpati nih kayanya 🥰

Jangan lupa vote & komennya ❤️

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang