Kegiatan ospek dihari pertama cukup lancar dan menyenangkan. Terutama bagi Iqbaal, hari ini menjadi menyenangkan berkali-kali lipat.
Saat jam pulang, Sasha menemani Yola yang harus menunggu Rian di parkiran.
"Lo ga mau pulang sama gue aja, Yol? Kan bisa mampir dulu kemana gituuu..." Bujuk Sasha
"Sorry deh, Sha. Gue kan udah lama ga jalan sama Rian nih, jadi kayanya gue mau jalan dulu, Sha. Tau sendiri kan dia sibuk rapat mulu buat ospek ini. Makanya lo harus coba buka hati lo, Sha. Lupain yang dulu, jadi kalo gue lagi sama Rian, lo ga sendirian."
"Males ah bahas itu mulu. Nanti aja gue maunya, kalo udah lulus kuliah biar langsung nikah."
Sasha memang enggan untuk membahas masalah pacar, karena untuk saat ini ia benar-benar ingin fokus kuliah dan menjadi orang sukses seperti Kakak dan Papahnya.
"Nah...tuh Kak Rian dateng." Sasha melihat Rian berjalan ke arah Yola dan Sasha bersama dengan Iqbaal
"Pada mau langsung pulang?" Tanya Iqbaal kepada Yola dan Sasha
"Gue mau pergi dulu sama Rian."
"Oh...yaudah hati-hati dan jangan balik kemaleman, besok masih banyak kegiatan. Terus lo, Sha?" Iqbaal memberanikan diri bertanya pada Sasha
"Gue langsung pulang, Kak. Eh...Baal."
"Naik?"
"Tuh..." Sasha menunjuk ke arah mobilnya
Iqbaal melihat ke arah yang Sasha tunjukan, dan ternyata mobil yang terasa asing baginya adalah mobil milik Sasha.
"Hmm...yaudah hati-hati. Duluan ya semua. Bye..." Iqbaal lebih dulu berpamitan dan langsung memasuki mobilnya. Namun sebenarnya ia belum mau pergi sekarang.
Diam-diam Iqbaal memperhatikan Sasha dari dalam mobilnya. Entah kenapa Iqbaal ingin memastikan Sasha baik-baik saja.
Ketika Sasha hendak membuka pintu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang usianya sedikit lebih tua dari Sasha. Laki-laki itu terlihat hendak menyentuh pipi Sasha namun Sasha berhasil menepisnya. Sasha terlihat ketakutan karena laki-laki itu mencengkram tangan Sasha.
Iqbaal tak tinggal diam, ia keluar dari mobilnya kemudian menghampiri Sasha.
"Woy!Jangan kasar sama cewek!" Iqbaal menghampiri Sasha dan laki-laki itu
"Siapa lo? Ga usah ikut campur!Mending lo pergi!" Bentak laki-laki itu pada Iqbaal
"Aww!" Sasha meringis kesakitan karena cengkraman kuat laki-laki itu
"Lepasin atau gue panggil security?!" Sebenarnya Iqbaal bisa saja memukul laki-laki itu agar tidak menyakiti Sasha. Hanya saja Iqbaal tidak mau memulainya lebih dulu
"Aku pasti bisa bikin kamu kembali ke aku, Sha." Ucap laki-laki itu dengan senyum menyeringai kemudian pergi begitu saja
Iqbaal sangat tidak tega melihat kondisi Sasha. Sasha terlihat ketakutan dan ketika laki-laki itu pergi, Sasha langsung masuk ke mobilnya sambil menangis. Sangat tidak mungkin Sasha bisa menyetir dengan kondisi seperti itu sehingga Iqbaal berinisiatif untuk mengantarnya pulang.
Tok...tok...tok.
Iqbaal membungkukkan badannya lalu mengetuk kaca mobil Sasha perlahan."Sha...buka, please." Bujuk Iqbaal
Sasha merasa bingung, sangat bingung, Sasha hanya tertunduk di depan kursi kemudi mobilnya. Ia ingin segera keluar dari kampus dan pulang ke rumahnya, namun Sasha takut kalau laki-laki brengsek itu masih berada di sekitar kampus dan mengintai Sasha. Perlahan Sasha mencoba melihat ke arah kaca, Sasha berpikir apakah perlu ia minta bantuan Iqbaal atau tidak. Sedangkan dari luar, Iqbaal terus saja mengetuk kaca mobil Sasha.
![](https://img.wattpad.com/cover/216825463-288-k416669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita
RomanceCerita seorang laki-laki berparas tampan dan pintar lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik dari keluarga kaya raya. Gadis yang memiliki masa lalu pahit dengan kekasihnya sehingga membuat orang tuanya melarangnya untuk menjalin kasih selain denga...