Sepulang dari arisan keluarga, Iqbaal langsung menuju kamarnya untuk mandi kemudian membalas chat yang menumpuk karna sejak tadi ponselnya di charge dalam keadaan mati dan ia baru menyalakan poselnya ketika tiba di rumah.
Iqbaal merupakan anggota BEM di kampus, Ketua BEM lebih tepatnya. Sehingga ia dan anggota lainnya harus saling berkomunikasi melalui grup chat mengenai kegiatan ospek besok. Membalas puluhan chat dari WA grup kampus, ternyata cukup melelahkan bagi Iqbaal. Iqbaal meletakkan ponselnya kemudian meregangkan otot-otot tangan dan jarinya.
Saat Iqbaal merebahkan dirinya di kasur, tiba-tiba ia teringat dengan potret gadis cantik dengan senyum manisnya. Seketika Iqbaal terbangun dan mengambil foto tersebut dari saku celana yang sudah ia masukkan ke keranjang cucian kotor. Iqbaal mengambilnya kemudian kembali mamandangi foto tersebut sambil berjalan dan merebahkan tubuhnya ke kasur.
"Apa gue minta kenalin aja ya sama Yola." Gumam Iqbaal pada dirinya sendiri
"Ah...tapi nanti Yola pasti comel deh, terus jadi ngecengen gue mulu."
Ditengah lamunannya tiba-tiba ada suara dari depan kamar Iqbaal.
"Dek...turun cepetan, makan malem udah siap." Kak Alya melewati kamar Iqbaal sambil berteriak. Iqbaal dapat mendengarnya dengan jelas karena pintu kamarnya tidak ditutup rapat.
"Ck...ngagetin aja." Gerutu Iqbaal.
Iqbaal keluar dari kamarnya kemudian ikut bergabung dengan Ayah, Bunda, dan Kak Alya untuk makan malam.
====
Keesokan paginya Iqbaal berangkat ke kampus mengendarai BMW putihnya. Dan setibanya di parkiran kampus, Iqbaal melihat sebuah mobil yang baru ia lihat semenjak ia kuliah di kampus. Mobil Mini Cooper berwarna pink itu memang sebelumnya tidak pernah ada, namun Iqbaal berpikir mungkin saja temannya ada yang baru saja ganti mobil.
Iqbaal hendak menuju ruang BEM untuk bertemu dengan teman-temannya dan melakukan technical meeting sebentar mengenai ospek hari ini. Saat Iqbaal berjalan di koridor kampus, Iqbaal melihat seorang gadis duduk di taman. Iqbaal memicingkan matanya untuk memperjelas apa yang ia lihat.
"Cewek itu....mukanya sih mirip, tapi rambutnya beda. Ah...Mungkin cuma mirip." Batin Iqbaal
Iqbaal jadi merasa dirinya terlalu sering membayangkan wajah gadis itu, sampai-sampai sekarang Iqbaal melihat seseorang yang mirip sekali dengan gadis itu.
Sesampainya di ruang BEM, panitia ospek sudah berkumpul di ruangan. Iqbaal mengadakan technical meeting supaya susunan kegiatan berjalan dengan lancar. Namun Iqbaal baru sadar kalau Rian belum datang. Padahal Iqbaal sudah memintanya agar datang pagi-pagi karna ada hal penting yang ingin disampaikan. Setelah meeting selesai, Iqbaal mencoba menghubungi Rian.
"Nih anak lama pasti gara-gara jemput Yola deh." Ucap Iqbaal sambil menghubungi Rian. Dan langsung diangkat oleh Rian
"Lo di mana sih?Gue terpaksa mulai meeting karna takut ga keburu."
"Iya nih gue udh di depan." Jawab Rian kemudian langsung menutup telponnya
Lima menit kemudian Rian memunculkan batang hidungnya dihadapan Iqbaal.
"Sorry...tadi gue jemput Yola dulu, Baal."
"Bener kan firasat gue. Yaudah nih, Yan nanti lo jangan lupa pantau masing-masing mentor di tiap kelompok. Pokonya mentor ga ada yang boleh kabur-kaburan. Nih list mentornya." Perintah Iqbaal kepada Rian
"Siap bos!"
"Eh, Yan. Gue mau tanya sesuatu. Tapi lo jangan bilang ke Yola soal ini ya."
"Nanya apaan? Terus emang kenapa kalo Yola tau?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kita
RomanceCerita seorang laki-laki berparas tampan dan pintar lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik dari keluarga kaya raya. Gadis yang memiliki masa lalu pahit dengan kekasihnya sehingga membuat orang tuanya melarangnya untuk menjalin kasih selain denga...