Cerita seorang laki-laki berparas tampan dan pintar lalu jatuh cinta pada seorang gadis cantik dari keluarga kaya raya. Gadis yang memiliki masa lalu pahit dengan kekasihnya sehingga membuat orang tuanya melarangnya untuk menjalin kasih selain denga...
Setelah berbincang, mereka sepakat untuk nonton film di netflix. Dari ruang keluarga mereka berpindah ke ruang home theater rumah Yola yang desain kursinya seperti di bioskop sungguhan. Terdiri dari 4 baris bertingkat, dan tiap baris terdiri dari 4 kursi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awalnya Yola memilih film ber-genre romantis, tetapi tentu saja langsung ditolak oleh sepasang anak jomblo yaitu Iqbaal dan Sasha.
"Horor yuk horor!" Seru Rian sambil cengengesan
"Gas lah!" Sahut Iqbaal semangat.
Sasha hanya terdiam karena bingung harus setuju atau tidak. Jujur ia lumayan penakut, tapi dia gengsi kalo harus bilang-bilang apalagi didepan Iqbaal.
"Sha? Lo gapapa nih nonton horor?" Tanya Yola yang tentu saja tau kalo Sasha pasti takut
"Loh kok nanya gue, gapapa lah. Gue udah berani kok sekarang." Ucap Sasha dengan wajah yang penuh keraguan
"Okedeh, kita nonton Gerald's Game ya." Ucap Rian
Sasha hanya mengangguk tanpa berkata-kata, biarlah nanti dia tinggal memejamkan matanya kalau merasa takut.
Yola dan Rian memilih kursi baris ke tiga dan tiba-tiba Sasha malah duduk disebelah Yola sedangkan Iqbaal sudah mengambil posisi dibaris ke dua tepat di depan Yola.
"Kok lo malah disini sih? Sama Iqbaal sana gih!" Seru Yola kepada Sasha dengan nada suara pelan
"Gila kali masa gue mau langsung duduk sebelah dia sih, tengsin lah." Ujar Sasha
"Lo mau aja Sha disitu jadi nyamuk. Sini aja sebelah gue." Tutur Iqbaal memecah perdebatan kecil Yola dan Sasha
"Duh...beneran disuruh kesitu lagi. Kalo nanti gue ketakutan terus ga sengaja peluk gimana." Batin Sasha dalam hatinya
Sasha terdiam sejenak sementara film sudah mulai sekitar 5 menit. Sebelum ada scene film yang seram, akhirnya Sasha memutuskan pindah di baris yang sama dengan Iqbaal namun masih menyisakan kursi kosong di tengah mereka, ya tentu saja ia enggan dibilang cewek genit yang langsung ambil posisi persis sebelah Iqbaal.
"Kaya lagi marahan aja pake dikosongin tengahnya. Gapapa kan gue disini?" Kata Iqbaal sambil pindah duduk tepat di samping Sasha
"Eh...i..iya gapapa kok." Tutur Sasha dengan jantung yang sedikit berdesir.
Entah kenapa ruangan yang gelap dan dingin membuat Sasha sebenarnya ingin lebih dekat lagi dengan pria disampingmya itu. Duduk tepat disamping Iqbaal membuat Sasha dapat menghirup parfum beraroma sandalwood musky dengan sentuhan aroma mint yang tentu saja berasal dari tubuh Iqbaal. Alih-alih fokus pada film, Sasha malah membayangkan betapa nyamannya jika ia bersandar di dada Iqbaal.
"Sha...mau ga? Kok bengong?" Ucap Iqbaal sembari meyodorkan snack ke Sasha yang sebenarnya sedang melamun bersandar didadanya.
"Eh...sorry, Baal. Saking seriusnya nih hehe. Thanks btw." Jawab Sasha yang salting nggak karuan sambil meraih snack dari Iqbaal
Khawatir Iqbaal melihatnya bergelagat aneh, Sasha berusaha lebih fokus ke film dan menghilangkan pikiran ngawurnya itu. Beberapa menit pertama Sasha masih bisa menikmati filmnya, belum ada scene yang menantang & menakutkan baginya.
Sampai akhirnya ada scene yang cukup bikin kaget dan tentu saja Sasha tak pernah melepaskan telapak tangan dari wajahnya. Dan ditengah film yang sedang tegang-tegangnya.....jleb! tiba-tiba listrik padam.
Sontak Sasha berteriak, melempar snack yang ada dipangkuannya dan langsung membenamkan wajahnya ke dada bidang Iqbaal sambil memeluknya erat.
"Aaaaa...kenapa sih kok gini sih?!! Gak lucu banget sumpah!! Plis jangan tinggalin gue, plis banget siapapun!" Ucap Sasha yang benar-benar ketakutan.
"Sha tenang kita bertiga masih disini." Kata Iqbaal seraya menepuk-nepuk lembut punggung Sasha.
Yola menyalakan cahaya flash dari ponselnya dan meminta Rian menemaninya keluar ruangan untuk cek penyebab mati listrik.
"Kalian disini bentar ya, biar gue cek dulu kebawah. Ayo yang." Kata Rian sambil mengajak Yola
"Sip. Jangan lama-lama." Sahut Iqbaal yang masih menenangkan Sasha
"Lo bisa lepas dulu ga bentar, biar gue ambilin air minum buat lo." Ucap Iqbaal kepada Sasha yang masih mengumpat di dadanya.
"Boleh ga gue tetep pegangan sm lo jadi ambil airnya barengan?" Ucap Sasha yang sebenarnya tengsin setengah mati, namum sepertinya rasa takut mengalahkan segalanya.
"Hmm...boleh, kita bangun bareng ya." Tutur Iqbaal seraya menegakkan tubuh Sasha
Sasha hanya mengangguk kuat dan menuruti aba-aba dari Iqbaal. Lalu Iqbaal menyalakan flash dari hpnya untuk membantu berjalan ke meja tempat minuman dan snack berada. Kemudian Iqbaal membukakan botol air mineral untuk Sasha sebelum memberikannya kepada Sasha.
Sasha minum hampir setengah botol air karna saking paniknya. Tentu saja ia tak melepas sama sekali gandengan tangannya di lengan Iqbaal. Tak lama kemudian ponsel Iqbaal berdering dan ternyata merupakan panggilan dari Rian.
"Halo, Baal lama banget angkatnya. Lagi ngapain lo berdua?." Ledek Rian diujung telpon yang Sasha bisa dengar samar-samar
"Apaansi lagi panik gini sempet-sempetnya lo ya ngeledek." Sahut Iqbaal
"Hahaha kirain gitu kesempatan lo modus. Yaudah ah mending kalian turun dulu aja. Ini satu komplek mati listrik ternyata." Kata Rian
"Yaudah sip sip."
Iqbaal dan Sasha keluar dan turun tangga bersama, karna seluruh ruangan gelap dan hanya ada cahaya flash dari hp membuat suasana makin horor buat Sasha. Sepanjang jalan menemui Rian dan Yola, Sasha tetap bergelayut di lengan Iqbaal. Ia sudah tidak memikirkan apa yang Iqbaal pikir tentang dirinya, mau dibilang gatel kek genit kek masa bodo pikirnya, yang jelas saat ini ia takut, benar-benar takut.
Sesampainya di bawah, Sasha dan Iqbaal tidak menemukan Yola maupun Rian.
"Kemana ya mereka, kita tunggu sini dulu aja deh. Duduk, Sha." Kata Iqbaal sambil menyoroti ruangan lalu duduk di kursi ruang tamu.
Sekitar 5 menit kemudian, Yola dan Rian muncul dengan membawa 2 buah lampu LED darurat. Yola memberikan satu lampunya kepada Iqbaal. Karena sudah lumayan terang, rasa takut Sasha mulai berkurang dan ia pun melepaskan gandengan tangannya dari lengan Iqbaal.
"Kita ke ruang keluarga aja yuk. Terpaksa malem ini tidur disitu. Gak mungkin dikamar, pasti panas banget." Ujar Yola
"Ini sekomplek pada ga bayar listrik kali ya." Celetuk Iqbaal sambil mereka berjalan menuju ruang keluarga
"Yakali rumah gedongan gitu pada ga bayar, emang lagi ada perbaikan mungkin." Ujar Rian menimpali
"Tau nih ngawur banget deh lo, Baal." Timpal Yola
"Nih ya kalian tidur dibawah, gue sama Sasha di sofa." Kata Yola sambil menggelar matras untuk para cowok
Sasha membatu Yola mengambil selimut tipis di kamar tamu. Dan setelah semuanya siap mereka merebahkan diri di posisi masing-masing. Sebenarnya Sasha masih suka terngiang scene horor di film tadi, namun ia berusaha memejamkan matanya supaya bisa lekas lelap tertidur. Akan tetapi saat ia memejamkan mata, yang terbayang adalah saat ia sedang memeluk Iqbaal dan ia masih terngiang aroma tubuh Iqbaal.
Hai temen-temen... Maaf baru update lagi karna jujur baru dapet lagi moodnya hehe.
Sekadar ngingetin ya temen-temen disini timelinenya masih di tahun 2017 ceritanya makanya filmnya yang ada di tahun itu.