Kesempatan

1.9K 143 50
                                    

Alarm dari ponsel Iqbaal berdering ditepat pada pukul 9 pagi. Hari ini jadwal kuliahnya memang tidak terlalu pagi. Iqbaal beranjak dari kasurnya dan langsung bersiap menuju ke kampus.

Iqbaal melajukan mobilnya dengan kecepatan yang terbilang lambat, jalanan yang dilaluinya lumayan macet, padahal sudah agak siang. Sesekali Iqbaal memainkan poselnya saat mobilnya berhenti. Selang 10 menit akhirnya kemacetan sedikit terurai sehingga Iqbaal kembali melajukan mobilnya, namun saat ia baru melaju perlahan tiba-tiba ada pengendara motor yang menyerempet mobilnya. Sontak Iqbaal reflek menekan klakson mobilnya.

Tiiiiiiiinnn!!

"Woy, hati-hati dong!!!" Iqbaal membuka kaca mobilnya dan berteriak ke arah pengendara motor tersebut.

Iqbaal merasa sepertinya mobilnya lecet karena kejadian barusan, namun ia tidak ada waktu jika mengeceknya sekarang.

Pengendara motor tersebut sepertinya sengaja melakukan hal itu karena ia tidak meminta maaf kepada Iqbaal. Dan setelah menyerempet mobil Iqbaal, ia langsung bisa kabur dengan mudah, karena jalanan sedang padat, sangat sulit bagi Iqbaal untuk mengejar pengendara motor tersebut. Dan sayangnya motor yang dipakai tidak memiliki plat nomor polisi sehingga Iqbaal juga akan sulit mencarinya.

"Shit! Kurang ajar banget tuh orang!" Umpat Iqbaal sambil memukul setirnya

Setibanya di kampus Iqbaal keluar dari mobilnya dengan sedikit tergesa-gesa.

"Shit!shit! Parah banget!" Ucap Iqbaal dengan kesal saat melihat body mobilnya lecet cukup parah

Kejadian tadi membuat mood-nya agak berantakan, rasanya Iqbaal ingin duduk sebentar sambil minum kopi di kantin sebelum ia harus masuk kelas. Tetapi waktu tak memungkinkan, sehingga Iqbaal menjalani sesi perkuliahan hari itu dengan mood yang tidak karuan.

"Kenapa sih lo? Kusut banget tuh muka." Kata Rian yang melihat raut wajah Iqbaal yang sedang badmood saat dosen sudah keluar dari kelas

"Mobil gue kayanya harus masuk bengkel, tadi pagi ada orang gila yang nyerempet. Dan kayanya dia pake sesuatu buat sengaja baretin mobil gue." Kata Iqbaal dengan raut wajah kesal

"Motor? Plat nomernya lo inget?"

"Ga ada platnya, Yan. Sengaja banget kan. Udahlah males juga gue kalo harus cari tau siapa pelakunya."

"Berarti pulang kampus lo mau ke bengkel?"

"Iya. Biar cepet beres."

"Yaah..padahal tadinya gue mau ngajak lo, gue mau kerumah Yola nanti. Vanesha lagi disana juga loh, Baal."

Iqbaal terdiam sejenak, Iqbaal tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, ia mungkin bisa ngobrol lebih intens dengan Sasha kalau ia ikut ke rumah Yola bersama Rian.

"Liat nanti deh, Yan. Kalo urusan mobil udah kelar mungkin gue nyusul." Ucap Iqbaal yang kini raut wajahnya berubah yang semula badmood menjadi agak sumringah

"Atau lo mau gue temenin ke bengkelnya? Terus abis itu ke rumah Yola bareng?"

"Hmmm...boleh juga tuh. Hehe. Thanks bro! Lo emang paling ngertiin gue." Sahut Iqbaal

Rian paham betul kalau sahabatnya itu pasti sangat ingin ikut dengannya. Dan Rian juga sebenarnya ingin jika Iqbaal dan Sasha semakin dekat. Menurut Rian, Iqbaal harus bisa move on dari masa lalunya yang cukup menyakitkan bagi Iqbaal.

***

Mengurus service mobil di bengkel ternyata tidak memakan waktu lama. Hanya saja jalan raya yang padat membuat mereka jadi terlambat datang ke rumah Yola. Tadinya Rian harus sudah ada di sana jam 5 sore, tetapi malah molor menjadi jam 7 malam. Tentunya Rian sudah mengabari Yola terlebih dahulu alasan kenapa ia datang terlambat. Yola mengerti dan tidak masalah dengan hal itu karena sudah ada Sasha yang menemaninya di rumah.

"Lama banget deh kalian. Pada laper ga?" Tanya Yola saat membukakan pintu rumahnya.

"Lumayan. Om sama tante mana?" Kata Iqbaal sambil memasuki rumah Yola

"Lagi gathering. Lusa baru pulang, makanya gue minta Sasha nginep buat nemenin gue." Kata Yola

"Kalian berdua doang di rumah?" Tanya Iqbaal

"Iya, Mba Diah izin libur 2 hari." Mba diah adalah ART di rumah Yola

"Rumah segede gini cuma ada 2 perempuan, bahaya. Gue sama Rian nginep juga buat jagain."

Iqbaal memberi kode kepada Rian supaya ia setuju dengan yang Iqbaal katakan.

"Emmm..." Yola berpikir apa yang dikatakan Iqbaal ada benarnya juga

"Yee...sok mikir lo. Padahal seneng kan Rian bakal nginep. Hahaha." Ledek Iqbaal kepada Yola

"Lo kali tuh yang seneng karna ada Sasha, ya kan? Hahaha."

"Ssstttt...berisik lo!" Timpal Iqbaal

"Sayang aku ga dikasih minum nih? Dehidrasi nih." Ucap Rian yang sebenarnya bermaksud menghentikan Yola dan Iqbaal yang saling meledek

Yola pun langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil minuman. Rian pun memilih menyusul Yola, sedangkan Iqbaal memilih mencari keberadaan Sasha. Sasha kini tengah berada di ruang keluarga rumah Yola, Iqbaal memperhatikan Sasha yang hanya telihat punggungnya. Rupanya Sasha sedang asyik dengan gitar dipangkuannya beserta laptop didepannya.

"Hai..asik banget nih kayanya." Sapa Iqbaal dari arah belakang Sasha

Namun Sasha tak bergeming, ia tetap fokus pada gitarnya. Dan setelah Iqbaal lebih mendekat, ternyata sepasang airpods ditelinganya. Iqbaal menyunggingkan senyum tipisnya, kemudian menepuk bahu Sasha perlahan.

"Sha.."

"Eh...ya ampun dari tadi lo disitu? Sorry..hahaha." Sasha benar-benar tidak menyadari kalau Iqbaal sudah datang dan berdiri dibelakangnya sejak tadi

"Lagi asik banget ya? Lumayan oke loh barusan." Ucap Iqbaal memuji permainan gitar Sasha barusan

"Hehe...ngga ah, masih culun banget, Baal." Tutur Sasha malu-malu

"Yang penting udah ngerti basic-nya, gue yakin lo bisa cepet bisa."

Disinilah Iqbaal menepati janjinya kalau ia mau mengajari Sasha bermain gitar. Sesekali Iqbaal menyentuh jemari Sasha, mengkoreksi jika Sasha salah memainkan kunci nada. Jari tangan Sasha yang putih bersih dan lembut itu benar-benar grogi, namun Iqbaal masih bisa menutupinya dengan bersikap santai. Mereka berdua asyik melakukan hal tersebut sampai Yola dan Rian datang membawa empat gelas ice blended cappucino buatan mereka berdua beserta beberapa camilan.

"Taraaa...!!!" Kata Yola yang muncul bersama Rian dari arah dapur

"Wih...enak nih. Lo bikin sendiri?" Tanya Sasha

"Iya dong...Rian sih lebih tepatnya. Hehe. Btw mobil lo ko bisa lecet, Baal?" Ujar Yola

Kemudian Iqbaal pun meceritakan kejadian yang dialaminya pagi ini.

"Untung lonya ga kenapa-kenapa. Makin kesini makin banyak orang freak, harus lebih hati-hati. Eh iya, kaliaan masih mau lanjutin gitarannya? Kita ngapain kek gitu." Ucap Yola



Duh duh...langsung ilang badmoodnya nih si abdul hahaha

Kira-kira mereka berempat bakalan ngapain ya malem ini?

Mohon maaf kalo lama updatenya guys 🙏
Jangan lupa vote dan komennya ❤️

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang