Pada suatu hari...
Kamu datang tanpa terencana
Membuat wajahku begitu ceria
Sampai senyum tak berhenti merekah
Bunga mawar yang sedang mekar saja kalah
Karena aku begitu bahagia atas kedatanganmuPada suatu hari...
Kau berkata padaku
Akan menanggung segala bebanku
Kehormatanku adalah harga dirimu
Kurang lebihku akan kau terima tanpa cela
Bahagia sedih akan kita lalui bersama
Apapun yang terjadi kita akan tetap bergandengan tangan melawan duniaPada suatu hari...
Kau akan menjadi sebaik-baiknya yang aku ikuti
Segala katamu akan jadi titah untukku
Yang tak kau sukai akan menjadi haram kulakukan
Bahagiamu karenaku akan menjadi berkah untukku
Marahmu kepadaku akan menjadi celaka untukku
Dukamu akan menjadi neraka bagiku
Senyummu akan menjadi surga untukkuPada suatu hari...
Saat aku terbangun dari tidurku
Kau terbaring di sampingku
Kau lebih dulu terbangun tentu saja
Membacakan kalam-kalam Ilahi
Mengajakku bersimpuh di sepertiga malam
Mengajariku untuk taat dan istiqamah
Membantuku menjadi seorang muslimah yang sempurna
Membimbingku dengan sabar dan ikhlas
Menjadikanku setepat tepatnya tempatmu pulang
Perempuan ini yang akan kau cintai setulus hati
Yang tentu saja urutannya tak akan pernah melebihi urusan akhiratmu
Yang akan rela menemani berjalan dalam hujan badai dan gersangnya gurun untuk mencari ridho-NyaYa, pada suatu hari nanti...
Kau akan menyebutku sebagai istrimu di dunia dan akhirat
Kau akan dengan bangga kusebut sebagai imamku, suamiku, dan penyempurna agamaku.Lombok, 16 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Kata
PoesíaSekumpulan kata-kata yang terlontar sengaja, berhasil dikeluarkan setelah berkali-kali dipaksa untuk diam. Kata-kata yang bermakna, juga kata yang kehilangan makna. Kata yang siratkan rasa juga cita. Kata yang digunakan untuk melegakan dan tak senga...