Suasana rumah begitu sunyi, yang terdengar hanyalah suara vacum cleaner yang sedang digunakan oleh seorang ART dirumah tersebut. Juga dentingan piring-piring bersih yang baru saja kering lalu disusun rapi pada tempatnya. Hingga denting jam raksasa dirumah ikut meramaikan suasana. Terdengar begitu lantang hingga kesetiap sudut rumah.
Didalam kamarnya, Samuel mengenakan kancing kemeja hitam. Tak lupa mengenakan sebuah Arloji dengan warna yang senada sebagai aksesoris. Yang paling penting, ia mengenakan sebuah blazer hitam sebagai luaran yang membuatnya terlihat begitu memukau. Namun, tidak dengan raut wajahnya. Tatapannya terlihat begitu sendu, dingin dan kelam.
Samuel mematung didepan sebuah cermin yang memiliki tinggi hampir sama dengannya. Menatap dirinya dalam sendu, pikirannya pun tampak kosong. Sangat berbeda dengan Samuel yang biasanya. Seorang pria yang memiliki tatapan tajam dan mematikan. Dengan emosi negatif yang tak pernah padam.
Diatas ranjang, sebuah benda pipih bergetar diiringi bunyi yang berbeda dari biasanya. Menayangkan sebuah notifikasi pengingat bagi Samuel.
November 7, 2020
Mom's Birthday
Sam berbalik, meraih ponsel dan segera keluar dari kamarnya. Ia berjalan cepat, menuruni tangga lalu melesat masuk kedalam sebuah mobil BMW hitam miliknya.
"Sam, tunggu!" sahut seorang wanita yang masih belum selesai mengenakan anting pada telinga kanannya. Ia berlari tergopoh-gopoh menghampiri Samuel yang sudah siap untuk segera melesat pergi bersama mobilnya. "Sam!" panggil Renata seraya mengetuk kecil kaca mobil kekasihnya. Dengan rasa malas, Sam terpaksa menurunkan kaca mobil agar ia dapat mendengarkan apa yang di ucapkan Renata.
"Apa lagi?" tanya Sam dengan wajah masam.
"Aku ikut. Mau ke tempat mama kan?" jawab Renata dengan senyuman manisnya.
Tanpa menjawab apapun, Sam membiarkan Renata masuk dan duduk disampingnya. Tanpa basa-basi apapun, Sam langsung menginjak gas dan mengendarai mobilnya dengan cepat kearah tujuan.
Sepi, itulah yang dirasakan Renata setiap kali ia pergi bersama Sam. Yang terdengar hanyalah deru msein mobil yang melaju dengan cepat. 2 tahun mereka hidup bersama, namun Sam tetap saja dingin. Tak pernah sedikit pun memperlihatkan cintanya. Sangat berbeda dengan apa yang selama ini Renata lakukan.
"Sam, ntar kita ke toko bunga dulu ya. Tante Elsie kan suka banget sama bunga Lily." ujar Renata yang sama sekali tidak digubris oleh Samuel. Namun wanita itu tahu, Sam pasti akan menuruti perkataannya. Yah, sejak kecil bersama. Renata tentunya sudah paham bagaimana sifat Samuel. Walaupun dingin, Sam tetap mencintai Renata. Walau pun kali ini dengan cara yang sangat berbeda.
Setibanya didepan toko, Samuel menghentikan mobilnya. Membiarkan Renata membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke dalam toko .
Didalam toko, Renata meminta beberapa tangkai bunga Lily kesukaan ibu Sam.
Seraya menunggu, Renata melihat beberapa tangkai bunga Tulip Putih yang telah layu diujung toko. Tampak akan segera dibuang karena dibungkus dengan plastik bekas. Ia tersenyum sendu, mengingat bahwa ibunya, Natasha sangat menyukai tulip putih.
Di dalam mobil, Samuel menunggu dengan mematut pada ponsel ditangannya. Dengan sesekali menoleh kearah kanannya, dimana Renata masih menunggu bunganya siap untuk dibawa. Tanpa sengaja, saat Samuel menatap ke depan. Ia melihat sebuah mobil CRV putih keluar dari gang kecil pemakaman umum. Mobil tersebut tampak begitu familiar bagi Samuel. Pria itu mengerutkan keningnya, berpikir keras siapa pemilik mobil tersebut. Hingga Renata masuk ke dalam mobil, membuyarkan dan lamunan Samuel.

KAMU SEDANG MEMBACA
TERIKAT
RomanceArsella sangat mencintai Ardyaz, begitu pula sebaliknya. Namun saat restu tak didapatkan dari Lilyana (Ibu Ardyaz), maka hubungan mereka tak tahu lagi harus bertahan atau melepaskan. Saat cinta menguasai Ardyaz, ia memilih untuk pergi meninggalkan r...