Langit semakin gelap, bintang tampak gemerlap bersamaan bulan yang bersinar begitu terang. Malam ini begitu ramai manusia yang berlalu-lalang dijalanan. Begitu banyak sepasang kekasih yang bertaburan di tengah kota, menikmati malam minggu yang indah. Begitu pun dengan pasangan kekasih dengan kasta teratas, mereka berpasang-pasangan hadir dalam sebuah acara grand opening sebuah hotel bintang lima dengan gedung yang begitu tinggi menjulang.
Dari kejauahan, gedung tersebut memancarkan cahaya dari setiap sisinya. Satu persatu mobil berdatangan dengan beberapa pria berpakaian serba hitam sigap membukakan pintu untuk para tamu. Termasuk Ardyaz dan Arsella, mereka hadir dalam acara besar tersebut. Menuruni mobil dengan gaun indah berwarna merah, Arsella tampak begitu cantik dan memukau. Semua mata tertuju padanya, membuat Ardyaz tersenyum bangga karena telah memiliki Arsella.
Memasuki sebuah ruangan yang luas yang berada di lantai teratas bangunan tersebut. Saat pintu yang begitu besar terbuka lebar, mata Arsella tak mampu berkedip menatapnya. Kemewahan yang tiada tara berada di depan matanya. Arsella tersenyum bangga karena dirinya dan Ardyaz diundang secara pribadi pada acara akbar kali ini. Meskipun sebelumnya ia selalu diundang pada acara-acara mewah, namun baru kali ini ia mendapati sebuah undangan acara besar yang begitu mewah di Jakarta.
Di dalam ruangan yang bernuansa merah tersebut, Arsella menikmati orkestra klasik yang mengalun indah di telinga. Banyak dari para hadirin ikut terlena olehnya. Hingga musik tersebut dihentikan ketika seorang pria dan wanita berbicara. Pembukaan acara besar itu baru saja akan dimulai.
Satu jam berlalu, semua petinggi perusahaan dan orang-orang penting lainnya duduk diatas meja bundar dengan porsi 6 orang di setiap meja. Arsella dan Ardyaz, duduk bersama para pengusahan yang berasal dari luar negeri. Mereka tampak ikut berbahagia dengan sambutan dan speech yang di sampaikan oleh sang tuan rumah. Yang tak lama setelahnya, semua tamu undangan di persilahkan untuk menyantap hidangan yang telah di hidangkan.
Satu persatu rentetan acara berjalan dengan meriah dan megah. Saat waktu sudah menunjukan pukul sebelas lewat tiga puluh lima, semua tamu undangan kembali menyantap hidangan yang ada. Bahkan setengah dari mereka berdansa, mengikuti irama musik yang dimainkan. Terhanyut dalam keromantisan malam itu. Berbeda dengan Ardyaz yang sudah begitu lelah dengan keramaian. Ia memilih untuk menjauh dari tempat tersebut.
Cahaya malam itu menerangi balkon. Suara musik dan tawa dari dalam gedung terdengar samar, menciptakan suasana yang hangat namun tenang di luar. Seorang, dengan gaun merah elegannya yang membuatnya tampak anggun, keluar ke balkon untuk mencari sedikit ketenangan dari keramaian di dalam.
Dia menarik napas dalam-dalam, menikmati udara malam yang segar. Tanpa disadari, Ardyaz, dengan setelan jas hitamnya yang rapi, juga keluar ke balkon yang sama. Dia terkejut melihat seseorang di sana, tetapi ketika matanya bertemu dengan wanita itu, wajahnya berubah menjadi senyum kecil yang ramah.
"Maaf, aku tidak tahu kalau ada orang di sini," kata Ardyaz sambil melangkah mendekat.
Wanita itu tersenyum, mengangguk sedikit. "Tidak apa-apa. Aku juga baru saja keluar untuk mencari udara segar."
Mereka berdiri bersebelahan, memandang pemandangan kota yang gemerlap di bawah mereka. Hening sejenak, hanya ditemani oleh suara angin yang berbisik lembut.
"Aku sering datang ke acara seperti ini, tapi kadang rasanya melelahkan," kata Ardyaz , memecah keheningan.
Wanita itu mengangguk setuju. "Aku juga. Kadang, menemukan momen seperti ini di tengah keramaian adalah yang terbaik."
Mereka berbicara tentang hal-hal ringan, mulai dari cuaca malam itu hingga musik yang dimainkan di dalam. Seiring berjalannya waktu, percakapan mereka semakin mengalir, dan mereka mulai berbagi lebih banyak tentang diri masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERIKAT
RomanceArsella sangat mencintai Ardyaz, begitu pula sebaliknya. Namun saat restu tak didapatkan dari Lilyana (Ibu Ardyaz), maka hubungan mereka tak tahu lagi harus bertahan atau melepaskan. Saat cinta menguasai Ardyaz, ia memilih untuk pergi meninggalkan r...