"Try to look for someone else
But nothin' I do can keep me from you
I've been lying to myself
And I know you're lying"-Control by Armaan Malik
***
Mentari pagi memancarkan cahaya nya, memaksa masuk pada jendela kamar Seren yang masih terlelap tidur. Ia sangat menikmati tidur nya tadi malam, sebab hari ini ia tidak ada jadwal apapun. Ia tidak melakukan pemotretan dengan siapapun dan juga ia tidak pergi ke kantor Jimin.
Ngomong ngomong soal Jimin, sudah 3 hari ini ia merasa semakin mengenal nya, begitu pula Jimin yang semakin mengenal Seren. Ketika ia berpapasan dengan Jimin di kantor, ia selalu menyapanya, lalu Jimin kerap kali mengajak ngobrol, sekedar menanyakan tentang pemotretan dan hal lain apa yang sedang ia kerjakan. Bahkan saat sedang meeting pun, Jimin tidak jarang untuk meminta pendapat Seren untuk projek kedepan, baik nya seperti apa.
Seperti siang kemarin, saat meeting sedang berlangsung. Jimin memperhatikan Seren yang sedang menanggapi projek nya begitu seksama, sehingga Jimin meminta Seren untuk memberikan pendapatnya atas saran apa yang ingin ia masukan pada projek ini.
—flashback on
"Aku ingin mendengar pendapat Seren mengenai meeting hari ini, bagaimana Seren?" jimin menginterupsi salah satu staff yang sedang melakukan presentasi pada meeting siang ini. Lalu Seren menunjuk dirinya, dan disusul oleh anggukan mantap Jimin. Ia pun menegakkan badan nya bersiap untuk melontarkan apa yang ada di benaknya,
"menurutku, latar untuk iklan utama Gamenya sudah tepat dan menarik, sesuai tema. Tetapi aku hanya ingin memberi saran, apa pulau Jeju tidak terlalu banyak pengunjung setiap waktunya? Bagaimana kalau kita melakukan proses syuting nya di pulau Nami. Menurutku juga bagus meskipun tidak seramai Jeju"
Jimin mengerutkan alisnya, lalu mengetukan bolpoin nya di atas meja, memikirkan kata kata Seren yang ada benarnya juga. Lalu staff tadi menanggapi,
"ah, aku juga sepemikiran dengan Seren. Ada baik nya kita tidak perlu kerepotan untuk melakukan proses syuting di tengah keramaian pengunjung pulau Jeju. Pulau Nami juga terbaik. Ide yang bagus.." staff itu mengacungkan jempol pada Seren, ia membalas nya dengan senyuman kikuk di wajahnya sembari menganggukan kepalanya tanda terima kasih.
"baiklah, kurasa ide itu bisa kita gunakan untuk proses syuting nanti lusa. Bersiaplah" Jimin menyimpan Ipad nya lalu menginterupsikan bahwa meeting telah selesai.
—flashback off
Seperti itulah kira-kira keadaan meeting yang dilakukan Seren disana. Seren jadi semakin semangat untuk menekuni projek ini dengan kemampuan maksimal yang ia miliki. Berbeda jauh saat pertama kali ketika Taehyung menawarkan projek ini padanya, ia hanya menanggapi nya dengan ogah-ogahan dan merasa tidak yakin ia akan mampu melakukan ini. Tapi sekarang Seren malah menikmatinya. Mungkin karena projek ini adalah projek yang berbeda bagi Seren, jadi ia sangat tertarik dan menikmati setiap prosesnya.
Tepat jam 10 pagi, Seren terbangun dari tidur nyenyak nya. Sangat nyenyak. Bahkan ia tak menyadari ada beberapa misscall yang terdapat pada ponsel nya.
Yaitu misscall dari taehyung dan sebuah nomor tak dikenal.
Seren meregangkan otot tubuh nya, menguap lebar dan turun dari kasur nya. Lalu ia merapikan tempat tidur dan melesat pergi untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archetype {arketipe}
Fanfiction{ALL CHAPTER'S EDITED} Seren tidak akan pernah lagi mempercayai kasih sayang seorang lelaki, 7 tahun waktu yang cukup lama untuk memegang tekad itu. Bahkan ketika sahabatnya selalu setia menemani kehidupan nya, tidak pernah sedikitpun ia berniat m...