"Just like me, they long to be
Close to you
On the day that you were born
The angels got together
And decided to create a dream come true
So they sprinkled moondust in your hair of gold
And starlight in your eyes of blue"-Close to you by Carpenters
***
"kerja bagus Seren!"
Hari pertama syuting di pulau Nami telah usai, semua staff dan tim yang sibuk berhamburan pergi meninggalkan lokasi. Termasuk Seren, ia meregangkan otot tubuh nya setelah seharian penuh bekerja keras untuk hari ini. Hari yang cukup melelahkan. Ia harus segera kembali ke kamar hotel nya untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak.
Sudah hari kedua ia berada di pulau Nami, kemarin saat sampai disini ia hanya sekedar menikmati suasana pantai dengan jalan jalan sebentar disekitaran pulau. Lalu ia hanya berbaring di kasur dan menata barang-barang bawaan nya ke dalam lemari dan beberapa tempat lainnya di kamar hotel. Lain hal dengan hari ini, ia sangat disibukan dengan kegiatan syuting dari sang surya menampakan sinar nya sampai sekarang akhirnya senja datang, tanda penghujung hari akan tiba.
Seren begitu lelah dengan hari ini, apa yang dikatakan Jennie di telpon waktu itu benar. Ia akan sangat sibuk untuk melakukan proses syutingnya. Bahkan besok ia harus tetap bangun pagi untuk memulai syuting pada hari terakhir. Dan ia dengar, besok ada acara makan malam untuk penutupan syuting di pulau Nami bersama semua tim.
-
Seren melangkah keluar dari kamar mandi, rasanya segar sekali ketika selesai melakukan aktifitas padat lalu berendam air hangat di bathub. Ia mengeringkan rambut panjang nya menggunakan hairdryer sembari mendudukan dirinya di meja rias. Lalu seseorang diluar mengetuk pintu kamar nya,
"Seren, apa aku boleh masuk?"
Suara Jennie terdengar dibalik pintu, lalu Seren samar samar mendengar dan mematikan hairdryer nya
"eoh, masuk saja" teriak Seren kemudian disusul oleh pintu yang terbuka oleh Jennie
"besok kita akan syuting di jam yang sama seperti tadi, dan kau harus bersiap lebih ekstra lagi. Oya, kau bisa berenang kan?"
Jennie melangkahkan kaki nya ke kasur dan mendudukan dirinya disana, lalu Seren memutar tubuhnya menghadap Jennie
"aku pernah les berenang saat SD, meskipun sudah lama tapi aku selalu menyempatkan diri untuk berenang. Memangnya kenapa?"
"baguslah. Besok kau ada scene berenang. Semangat ya!" jennie mengepalkan tangan nya diudara dengan senyum nya hingga membuat mata nya berbentuk seperti bulan sabit.
Seren hanya mengacungkan kedua jempol nya, lalu Jennie bangkit dari kasur untuk melangkah pergi keluar, ketika ia hendak meraih gagang pintu, Jennie berbalik
"jangan lupa acara penutupan makan malam besok, ada orang penting yang akan datang" Jennie mengedipkan sebelah mata nya dan melangkah keluar lalu pintu pun tertutup. Seren hanya mengedikan bahunya tak acuh. Tak mau repot memikirkan siapa orang penting yang Jennie maksud.
Ia pun merebahkan dirinya di kasur lalu meraih ponsel nya yang terletak di meja nakas dan mengeceknya.
"nomor ini lagi?" Seren berdecak
KAMU SEDANG MEMBACA
Archetype {arketipe}
Fanfic{ALL CHAPTER'S EDITED} Seren tidak akan pernah lagi mempercayai kasih sayang seorang lelaki, 7 tahun waktu yang cukup lama untuk memegang tekad itu. Bahkan ketika sahabatnya selalu setia menemani kehidupan nya, tidak pernah sedikitpun ia berniat m...