17. Deepest Recognition

14 2 0
                                    

Endless Eternal Night
You're the one who gave me that morning gift
Will I still be able to hold that hand now?

Make it Right by BTS

***

Suasana dapur apartemen Seren kali ini cukup berantakan dari biasanya. Banyak bumbu yang tidak sedikit menumpahkan ke permukaan, begitu pula dengan kepulan asap yang harum semerbak, mendidihkan sajian yang tengah disiapkan sedari tadi oleh sang empu. Sebentar lagi jam 8 malam, dan Seren harus segera pergi dengan membawa beberapa menu yang telah ia masak.

Langkahnya berhenti tepat ketika ia telah menyusuri koridor panjang nan luas yang tercipta dari bangunan bertingkat 18 lantai itu. AirPlay Company menjadi tujuan nya malam hari ini. Perusahaan yang telah membuat nya merasakan menjadi seorang bintang iklan video game yang tidak diragukan lagi eksistensi nya dipenjuru Korea Selatan, bahkan hingga ke sebagian Asia.

Dirinya menyunggingkan senyum dan menyapa hangat sekertaris Kim saat tiba di depan ruangan besar bernuansa kayu oriental. Lalu ia melangkah masuk ketika sang sekertaris mempersilahkan

"silakan masuk nona Seren, tuan Jimin sudah menunggu didalam"

Ada banyak beberapa kertas yang menumpuk disudut meja kerja berwarna hitam lapis kaca milik Jimin saat dirinya melangkah masuk, juga tak lupa dasi yang sudah tidak terletak ditempatnya, serta gulungan asal lengan kemeja lelaki itu menambah kesan bahwa Jimin sedang menyelesaikan pekerjaan yang begitu banyak. Lantas dirinya bangkit dari kursi nya dan melangkah mendekat pada Seren yang telah duduk di Sofa panjang ditengah ruangan serba kelabu setelah ia mempersilahkan nya untuk duduk.

"apa semua makanan itu untuk ku?" mata bulat nya menyorot rantang yang dibawa oleh Seren, yang sudah yakin semua makanan didalam yang telah ia minta itu seolah memanggil perut nya yang sudah tidak kuasa menahan laparnya.

"tadi aku memberi pada Seojun juga, kebetulan aku masak banyak karena kau yang minta" Jimin tak dapat menahan senyumnya ketika Seren membuka rantang itu satu persatu, dan menyajikan sajian makan malam yang menggugah selera.

Beberapa jam yang lalu, ketika Seren mengirim pesan pada Jimin untuk memberitahu bahwa ia akan berkunjung ke kantornya, Jimin meminta nya untuk membuatkan sajian yang sama persis seperti makan malam di villa tempo lalu. Katanya sih, itung-itung untuk berterima kasih pada Jimin. Setelah apa yang selama ini terjadi pada mereka. Seren tentu menyetujuinya dan bergegas membuat sajian yang diminta oleh lelaki yang tengah melahap hidangan didepan nya sekarang ini.

"kau tidak ikut makan? Ini terlalu banyak untuk dihabiskan sendirian" Jimin berujar ditengah kegiatan makan nya dengan sumpit yang bertengger manis di tangan kanan nya, membuat Seren menggeleng menimpali hal itu

"kau saja, aku masih kenyang"

"tidak.. aku mau kau juga makan. Aku tidak mau menghabiskan ini sendirian" Jimin menyambar tangan Seren cepat untuk mengambil mangkuk berisikan nasi hangat yang ia berikan padanya beberapa detik lalu. Tapi Seren menolak dengan hendak menyimpan kembali mangkuk tersebut diatas meja sebelum Jimin menahan nya

"sedikit saja, setidak nya temani aku makan" Jimin tersenyum puas ketika akhirnya Seren juga melahap nasi hangat itu.

Archetype {arketipe}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang