"You know that I can't
Show you me
Give you me
I can't show you a ruined part of myself
once again i put a mask on and go to see you...
But I still want you"The Truth Untold by BTS
***
Peluh telah membanjiri sekujur tubuh wanita yang tergeletak dibalik tebalnya selimut diruangan serba putih.
Bersama seorang pria yang tengah duduk di sebrang ranjang itu, menghentikan kegiatan nya yang sedang meneguk anggur yang berada di tangan kekarnya.
Menatap sang wanita-nya yang sedang mencoba membuka kelopak matanya untuk terbangun dari mimpi.
Ranjang itu tergerak,
Menghasilkan suara usapan kain seprai dan kulit yang bergesekan dari sosok yang telah sepenuhnya telah sadar dari tidur lelapnya, lalu wanita itu menangkap langit-langit kamar yang cukup tinggi dari pandangan nya ketika pertama kali membuka mata.
"tidur nyenyak, sayang?"
Suara yang terlontar dari pria disebrang sana mengalihkan pandangan nya yang tertuju ke langit-langit kamar menjadi terpaku pada sosok yang masih setia bersandar di sofa biru tua itu, sembari tangannya mengusap benda kenyal miliknya dari sisa anggur yang menempel diujung bibir tebalnya.
Merasa punggungnya sedikit pegal, wanita itu mencoba bangkit. Namun matanya terbelalak didetik selanjutnya, merasakan nyeri yang ia dapat rasakan di sekujur tubuhnya. Terutama dibagian bawah pusat tubuhnya. Yang terasa sangat perih, seakaan sesuatu telah mengoyaknya.
Pria itu bangkit ketika wanita-nya mengaduh kesakitan.
Lalu berdiam ditempat setelah menaruh gelas yang tadi berisikan anggur yang telah tandas. Menatap wajah hingga dada polos wanita dihadapannya yang sedikit tersibak selimut.
Tangan seorang yang berada diatas ranjang itu tergerak meraih kepalanya yang sedikit pusing, dan seolah memaksanya mengingat apa yang telah terjadi padanya semalaman.
Dimenit selanjutnya, ia ternganga. Menyadari dirinya yang tidak terbalut sehelai benang pun. Tubuhnya lengket, bagian bawah tubuhnya terasa nyeri dan perih ketika ia mencoba menggerakan lagi tubuh polosnya itu.
Wanita itu mencoba menjernihkan pikiran, meskipun faktanya sudah jelas ia tidak dapat menahan amarah dan kekecewaan nya lagi terhadap pria di depan nya
"ap-apa yang kau lakukan padaku.. Seokjin-a?"Maniknya berkaca-kaca, hidungnya terasa perih menahan buliran air mata yang hendak keluar dari iris coklat nya. Mencoba menepis pikiran nya dan mengatakan ini hanya sebuah mimpi buruk, yang pada kenyataan nya ternyata ini bukanlah bunga tidur beserta keadaan yang tidak ia harapkan.
Pria itu―Seokjin, mendekat menaiki ranjang dan merangkak untuk meraih wanita dihadapan nya.
"apa aku perlu mengingatkan mu, Seren?" tangannya menarik selimut yang tadi sempat tersibak hampir memperlihatkan dadanya yang tidak tertutupi apapun, lalu menutupi tubuhnya sampai sebatas leher jenjangnya yang penuh dengan bercak kemerahan.
Lalu Seokjin melanjutkan, menatap dalam manik Seren yang basah berkat air mata yang lolos menuruni pipinya.
Seren segera menepis tangan pria yang terlilit bathrobe putih dihadapanya itu, tengah menyentuh dagunya dengan sedikit penekanan. kemudian mendorong tubuh Seokjin yang berada sangat dekat dengannya, setelah pria itu tersenyum lembut dan berujar menggoda,
KAMU SEDANG MEMBACA
Archetype {arketipe}
Fanfiction{ALL CHAPTER'S EDITED} Seren tidak akan pernah lagi mempercayai kasih sayang seorang lelaki, 7 tahun waktu yang cukup lama untuk memegang tekad itu. Bahkan ketika sahabatnya selalu setia menemani kehidupan nya, tidak pernah sedikitpun ia berniat m...