seok jin bisa mendengar suara taehyung dari arah luar rumahnya
terlebih suara tamparan yang membuatnya sedikit berlari ke dalam rumah
dia bisa melihat heejin menangis tersedu memegangi pipi nya" apa kau seorang laki-laki " hardik jin ketika sampai di depan taehyung
" oppa deng.. "
" diam aku tidak bicara pada mu " seok jin langsung memotong ucapan yoona
" kau mau bercerai ku kabulkan sekarang juga " taehyung terlihat sedikit kaget mendengar ucapan seok jin
" dia menghianati ku " taehyung menatap heejin tajam
" karena foto sialan ini " seok jin memungut foto di lantai lalu mengarahkannya pada taehyung " kau lihat bahkan ini hanya sebuah foto dan kau mampu menampar wanita yang sedang mengandung anak mu " seok jin bisa melihat mata taehyung sedikit berlarian " lalu kau yang bercumbu dengan jean tanpa mengunci pintu ? apa kau memikirkan perasaan heejin " bentak seok jin
taehyung bungkam
entah apa yang terjadi setelah menerima cookies dari jean
hasratnya menggebu
sempat melihat heejin di kamar ingin meminta hak nya
melihat heejin tertidur pulas niatnya ia urungkan
dia malah ke kamarnya dan mendapati jean
tengah selesai mandi
dan terjadi lah hal itu" jean istri taehyung oppa , mereka berhak berhubungan intim , sedang heejin dan lelaki itu " yoona mencoba meraih simpati seok jin agar sependapat dengannya
" aku bahkan tahu siapa orang yang mempoto ini " seok jin menatap yoona tajam , membuat nyali yoona ciut
" appa sudah cukup " heejin berusaha menengahi walau suaranya terdengar parau
" ada apa si " rose yang baru pulang mendapati rumah dalam keadaan tegang menjadi bertanya " kenapa sejak kau ada disini rumah ku tidak pernah tenang " rose menatap kesal jean
" dari mana ?" tanya taehyung khawatir pada adiknya yang belakangan sering keluar rumah
" bukan urusan mu " cuek rose , lalu menatap heejin . rose melihat pipi kanan heejin memerah dia mengusap lembut pipi heejin lalu menatap tajam taehyung " kau menampar nya " suara rose lebih seperti teriakan
" rose oppa mu hanya kesal " bela yoona lagi
rose tersenyum meremehkan " aku tidak tau kenapa oemma menjadi seperti ini " rose menggelengkan kepalanya
" rose bawa heejin ke kamar nya kompres pipi nya " tiran seok jin
ingin sekali protes karena amarahnya belum terkuak tapi di urungkan melihat seok jin dengan tatapan penuh emosi
" baiklah ayo " rose menggenggam tangan heejin dan membawanya ke kamar
sepeninggal rose dan heejin
seok jin masih menatap marah taehyung dan yoona" kau seharusnya adil oppa jean juga menantu mu " yoona mulai terisak
" adil kau bilang ? lalu kaca di kamar mu yang sebesar tembok itu tidak kau gunakan untuk melihat apa kau adil pada heejin dan menantu kesayangan mu " perkataan seok jin bagai pedang yang menghujam jantung yoona
" kau mau bercerai tae mau ku urus sekarang pun aku bisa tidak perlu menunggu heejin lahiran karena dengan tangan ku sendiri aku akan melenyapkan kau dari hidup heejin , aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku "
setelah nya seok jin melangkah masuk ke kamarnya
langsung membuka jas nya dan mengganti dengan piyama rj kesayangannya
dia bisa melihat yoona masuk ke dalam kamar
dan memandangnya sendujin mengambil bantal dan selimut
dia tidak bisa seruangan dengan yoona
dia sedang emosi
tidak mau menyakiti yoona lebih lagi
sepeninggal jin yoona merenung
menyesal jelas
tapi janjinya pada mendingan hayoung ibu jean terus menghantui dirinya
dia berjanji bahwa akan menjadikan jean menantunya dan membuat jean bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
wrong time [ TAMAT ]
FanfictionMendapati dirinya jatuh cinta pada seorang yang seharusnya ia benci Karena telah merenggut paksa kesuciannya Hatinya kalah dalam garis takdir kala ia harus menerima kenyataan pria ini yang mampu memporak-porandakan perasaanya Di buat benci lalu me...