Prolog

185 14 2
                                    


6 tahun yang lalu, suasana Taman Cempaka ramai seperti biasanya. Banyak anak yang sedang bermain, tak terkecuali Rendra.

Ya, namanya Rendra. Anak berusia 7 tahun yang mendapat kasih sayang begitu besar dari kedua orang tuanya. Ditambah dengan kehadiran adiknya yang berumur 1 tahun lebih muda darinya, Reyna.

Waktu itu, Rendra sedang bermain bola seperti anak laki laki pada umumnya. Bukan seperti pemain bola profesional, dia hanya menendang bola kesayangannya kesana kemari hingga ia merasa lelah.

Buk!

Rendra menendang bola dengan cukup keras, lebih keras dari biasanya. Alhasil, bola itu menggelinding bebas hingga berhenti di tengah jalan dekat taman.

Mama yang melihat hal itu langsung berdiri dari tempat duduknya dan bergegas mengambil bola milik Rendra.

Naas, di saat Mama mengambil bola itu, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Seorang wanita muda yang paling Rendra cintai meninggal saat itu juga.

Papa, Rendra dan Reyna berlari menghampiri jasad Mama yang terkapar di tengah jalan. Di tangannya, masih ada bola milik anak sulungnya.

Beruntung, sang pemilik mobil itu bertanggung jawab. Ia membantu mengantarkan jasad Mama ke rumah sakit menggunakan mobilnya.

"Maaf Pak, saya tidak melihat ada istri bapak di jalan." ujar si pemilik mobil itu kepada Papa.

"Tak apa, ini bukan salahmu sepenuhnya." ucap Papa disertai wajah murung.

***

Amira Sefiani

Nama wanita yang sangat disayangi anak dan suaminya itu kini telah bertengger di batu nisan. Raganya telah kembali ke dalam tanah. Tak ada lagi wanita sehebat dirinya. Kini, Mama telah tiada.

Reyna yang sedari tadi terus menangis, berbeda dengan Papa dan Rendra. 2 lelaki itu terus menahan air matanya. Walaupun sebenarnya, hati mereka sangat hancur.

Bagaimana tidak? Belahan jiwa mereka telah pergi. Terlebih Rendra, Mamanya meninggal di saat wanita itu sedang mengambil bola milik Rendra.

Rendra merasa bersalah, ia terus menerus menyalahkan dirinya sendiri. Namun, itu semua tidak berguna. Itu semua tidak dapat menghidupkan kembali Mamanya.

Are We Siblings? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang