[Chapter] 3

4.2K 224 7
                                    

Malam harinya

Seluruh keluarga keisya sedang berada si bawah untuk makan malam begitu juga keisya dia anak satu-satunya di keluarganya tidak punya kakak ataupun adik

Keisya beranjak mengambil nasi yang ada dimeja makan ia mengambil secentong nasi dan juga mengambil lauk yang tersedia, gadis itu makan dengan lahap seperti orang kelaparan

"Hati-hati keisya kalau makan nanti tersedak loh"

Melihat kelakuan anaknya wanita itu menegur putrinya agar makan dengan pelan

"Nanggung ma" ucap keisya dengan mulut yang masih penuh dengan nasi

"Bener-bener anak ini" wanita itu hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban anaknya itu

"Keisya papa kamu jodohin kamu" ucap papa keisya yang tiba-tiba

Ukhuk ukhuk ukhuk

Alhasil keisya tersedak karna terkejut dengan ucapan papanya yang tiba-tiba

"Papa nih kalau ngomong gak pas waktunya udah tau anaknya makan" tegur wanita itu pada suaminya

"Iya nih papa udah tau keisya lagi makan masih aja diajak bercanda"

Keisya kesal dengan papanya itu ia mengusapi mulutnya yang belepotan karna terdesak tadi keisya memang seperti itu dia tidak bisa diajak bercanda ketika ia makan dan hal itu yang membuatnya ia tersedak

"Udah-udah habisin makanan kamu dulu nanti papa mau ngomong sama kamu"

Pria itu pun membiarkan anaknya melanjutkan makannya yang sempat tertunda atas perbuatannya keisya menatap heran melihat papanya yang mulai serius dengannya ia pun tak peduli keisya melanjutkan makannya sampai piring keisya bersih tak berisi

Makan malam sudah selesai ketika keisya hendak menaiki tangga menuju kamarnya tiba-tiba papanya memangilnya dari arah ruang tamu

"Keisya" panggil bagas ayah keisya

"Iya pa" gadis itu menoleh ke arah ayahnya yang sedang membaca majalah diruang tamu tak menunggu selang lama keisya menghampiri pria paru baya itu dan menatapnya dengan heran

"Ada apa pa?" Tanya keisya yang masih berdiri di depan ayahnya

"Duduk dulu" suruh pria itu pada keisya kini keisya sudah duduk di pinggir ayahnya yang sedang menatapnya serius

"Kamu mau gak bantuin papa" tanya pria itu sambil menepuk pundak keisya membuat keisya mengerutkan keningnya

"Bantuin apa?" Tanya balik keisya

"Kamu mau kan dijodohin sama temen bisnis papa"

"Haa dijodohin papa apa-apaan sih masa iya keisya dijodohin sama temen bisnis papa keisya gak doyan om om"

"Bukan itu maksud papa maksudnya kamu bakal papa jodohin sama anak temen bisnis papa kamu mau ya"

"Pa keisya masih sekolah keisya gak mau nikah duluan lagian keisya itu masih kelas XI belum cukup umur"

"Ayolah keisya kamu gak kasihan sama papa, bisnis papa hampir hancur gara-gara mikirin ini kamu mau ya nak"

"Hubungannya sama keisya apa pa?"

"Jadi gini perusahaan dari cabang besar menawarkan papa untuk berkerja sama tapi ada perusahaan lain juga ikut serta dalam perusahaan tersebut perusahaan besar itu menolak karna didalam perusahaan kita belum ada pengisi jadi supaya kita bisa masuk ke perusahaan tersebut kita harus kerja sama terlebih dahulu syaratnya kita harus nikahin kamu sama anak temen bisnis papa nah disitulah papa bersama temen bisnis papa bisa masuk ke cabang besar itu kamu ngerti kan"

Ketos My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang