🐻🐻🐻
Jennie masih diem engga berbicara dengan suaminya yang menyebalkan itu. Nangisnya udah berenti benerapa menit yang lalu tapi diamnya itu sepertinya akan bertahan lebih lama.
Jennie yang awalnya memeluk Jongin erat kini enggan bahkan untuk menengok sajja malas. "Jennie maaff aku suka apapun bentukmu."
"Walaupun aku terlihat seperti kentang?! Hiks hiks jahat!!"
Bagai buah simalakama.
"Bukan begitu maksut ku sayang..."
Jennie liat Jongin tajam. "Lalu apa?! Aku yang bertambah gendut dan terlihat tidak menarik? Bahkan beberapa pakaian ku sudah tidak maut. Kau puas sekarang?! Semua karena anak ini!"Jongin tau saat hamil Jennie suka ngomong seenak jidat. Tapi tidak pernah kalimat seperti ini keluar, jelas Jongin tersinggung. Jennie seperti tidak menginginkan anak ini.
"Maksut kamu apa? Kau tidak menginginkan anak ini? Anak kita?"
Jongin gak habis pikir sama Jennie sekarang."Kalo itu membuat mu berpaling jelas aku tidak ingin!!"
"Kim Jennie!" bentak Jongin tidak suka dengan ucapan Jennie barusan.
"Kau menyakitiku dan bayi itu." Lirih jongin meliat Jennie.
"Jongin kau mau kemana?! Meninggalkan ku lagi?! Karena aku sudah tidak menarik?!" Kesalnya saat Jongin ingin pergi.
"Cukup Jennie! Aku tidak mengerti pikiranmu saat ini. Tiba tiba berfikir bentuk tubuh segalanya? Cantik segalanya? Kau tau kenapa aku ingin kenikahinmu dulu selain karena cinta? Aku suka kebaikan mu, senyum mu, caramu berfikir dan hanya kau yang aku bayangkan saat kita menua nanti! Dan kau masih memikirkan bentu tubuhmu yang bahkan sialannya masih terlihat sexy?!" Jongin coba mengendalikan emosinya melihat Jennie yang masih keras kepala.
"Baik kalau begitu, bahkan badanku sudah tidak sebagus dulu. Kau ingin mecari lelaki yang lebih menarik?! Cari sana!" Jongin jalan keluar kamar.
Jennie kaget mendengar bantingan pintu, menunduk memikirkan perkataanya dan kalimat jongin yang begitu namparnya.
"YaTuhan... Maafkan ibuu nak. Hiks hiks hiks hiks hiks"
Jennie memeluk perutnya sendiri merasa bersalah. "Tidak. Aku menginginkanmu. Aku menyayangimu sungguh bayi kacangku... Maafkan ibumu ini." Jennie menangis sampai matanya lelah dan tertidur.
Jennie terbangun dengan selimut tebal yang membungkusnya dengan hangat, melihat ke sebelah yang kosong. "Dia masih marah?" nunduk, entah kenapa Jennie ingin kenangis.
Jennie turun melihat anak anak yang sedang sarapan. "Lho siapa yang masak?"
Anak anak saling melirik, "hmm ayah bun." Somi ngomong. Jennie melihat makanan yang terlihat aneh. Seperti nasi goreng yang terlihar pucat, dan telor gosong.
"Bun masakin lagi dong."
"Kenapa? Gaenak masakan ayah?" Jongin dateng bawa susu buat Ella. Tanpa melirik Jennie, melihat anak anaknya.
"Daddd, kenapa susuku asin?"
🐻🐻🐻
Jennie beberapa kali mengechek hp berharap suaminya mengirim pesan singkat seperti biasa, bahkan ini jam makan siang.
"Dia masih marah..."
Menatap sedih layar hpnya.
Jennie tau dia salah bicara dan melukai hati suaminya. Tapi dia tidak bermaksut entah kenapa semua kalimat itu keluar begitu mudah kemarin. Jennie menyesal."apa ayahmu akab memaafkan ibu?" usap perutnya pelan
🐻🐻🐻
"Jennie??"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S ✔
FanfictionKim jongin Jennie kim Kim mingkyu Kim somi Ella kim Keluarga Kim rasa local....