1. Rumah

333 13 1
                                    

Dear, Elang
Kenalkan namaku Semi. Aku musim yang diutus Tuhan untuk singgah di duniamu.

###
Namaku Semi, aku menyukai kata, puisi , juga kalimat-kalimat yang berbunga. namun aku tak pernah menyukai bunga, serbuknya membuatku bersin-bersin.

Dan aku suka aroma melati.walau wanginya mengingatkan pada pemakaman namun bagiku nyaman.

"selamat sore buk" di depanku berdiri seorang wanita berusia lima puluhan ia tampak sedang membersihkan teras depan. sebuah rumah unik pada desa umumnya. dan tujuanku datang kesini adalah karena sebuah tulisan di ambang pintu.

'Tersedia kamar sewa'

"iya, sore non"

"nama saya Semi, saya sedang butuh kamar buk, untuk menginap, apa kamarnya masih ada?" aku menunjuk tulisan yang masih tergantung di depan pintu.

"kebetulan masih non"

"terimah kasih"

wanita tua itu mengajakku masuk ke dalam, melihat pemandangan rumah yang tertata rapi membuatku senang, seperti benar-benar pulang, walau sebenarnya ini rumah orang, bukan rumahku, aku tak pernah benar-benar pulang. dan kemudian aku melihatnya. seorang pria yang duduk di kursi roda dengan tatapan yang kosong.

pria yang menjadi tujuan utamaku.

"punten Den, ada orang mau sewa kamar" si mbok menatapku dan mempersilahkan aku duduk di depanmu yang kini mulai mencari-cari keberadaanku di udara yang tampak gelap dimatamu. itu kali pertama aku melihatmu. itu kali pertama aku mulai ingin berada di dekatmu.

kali pertama aku tertarik pada seseorang, aku ingin tahu ada apa dengan kedua matamu.

"silahkan duduk"

"ah iya, terimah kasih"

"cewek" tebakanmu benar, aku adalah seorang cewek.

"iya" aku tersenyum mendengar tebakanmu. senyum yang sayangnya tak kau lihat, walau kedua matamu terbuka lebar.

"maaf, saya buta"

"ah iya, tapi kamu tampan" refleks yang sempurna membuatku tersipu malu.

"terimah kasih"

"sama-sama"

"jadi pekerjaan kamu?" pertanyaanmu membuatku ingin kabur. pertanyaan mu membuat perutku mual.

"saya penulis- novel" dustku.

Walau tak sepenuhnya dusta. Karena alasan terutama aku ada disini adalah mencari tahu tentangmu.

Tentang semua lukisan-lukisan-mu

Tapi

aneh.

aku merasa aneh. kamu begitu menyenangkan, jauh dari berita dan yang mereka ceritakan. dari informasi yang kudapatkan tentang betapa kamu yang selalu berteriak, dan amarahmu yang meledak-ledak.

"kalau begitu mbok Mijah akan mengantar kamu ke kamar, biaya akan tertera di kertas ini dan tentang makan, kamu bebas untuk milih makan di rumah atau tidak, tapi setiap pagi sarapan akan diantar ke kamar" kamu menyerahkan selembar kertas berisi tentang peraturan dan biaya kamar.

"hmm.. apa saya-bisa makan di meja makan sama kamu?"

"mak-maksudnya?"

"maksud saya begini, kamu toh akan sarapan juga kan? saya gak keberatan kalau sarapan di meja makan setiap pagi, mak-maksudnya kalau bareng kamu juga gak apa-apa"

dan kalimatku membuatmu tersenyum. dengan mata yang kosong, dan senyum yang tulus.

itu adalah awal kecerobohanku. karena entah emngapa, aku semakin penasaran dengan dunia gelapmu.

CINTA BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang