Pagi hari pun tiba, waktu telah menunjukkan pada pukul 06:15 pagi. Terlihat seorang gadis cantik dengan kulit putihnya yang tampak seperti susu itu masih terlelap dengan mimpi-mimpi indahnya.
Namun, ia terpaksa harus bangun dari tidurnya itu karena mamanya yang sangat berisik dan sedari tadi juga membangunkannya yang tak kunjung bangun.
"SHASYA ELBARACT ROSE!! UDAH BERAPA KALI MAMA BANGUNIN KAMU TAPI KAMU NGGAK KUNJUNG BANGUN JUGA DARI TADI!!" teriak mamanya yang sudah habis kesabarannya.
"COBA KAMU LIAT!! INI TUH UDAH JAM BERAPA HAH!! MASIH AJA MOLOR, AYO BANGUNNN!!!" lanjutnya menarik guling yang ada dipelukan anak gadisnya itu sekaligus menunjukkan jam beker tepat di hadapan wajah anaknya.
"Aarrgh, Mama!" Gadis itu langsung duduk dari tempat ia tidur.
"Mama jangan berisik dongg. Biasa ajalah, Ma. Jangan teriak-teriak gitu, kasian nih telinga Shasya." Ia langsung kembali tidur dengan menarik guling yang ditarik Mamanya lagi.
Amirah langsung menarik kembali guling yang di peluk oleh anak hadisnya itu,
Shasya berdesis, "Aish.. tau ahh."
"EMANGNYA KAMU MAU BANGUN JAM BERAPA LAGI?! LIAT! INI UDAH JAM 06:20 TAU NGGAKK!! MANA JAM SEGINI JALANAN UDAH PADA MACET!!"
"Yaelah, Mama. Namanya juga Jakarta Ma, mana ada Jakarta nggak pernah lepas dari kata macet,"
"udah ah, nanti ajalah." Shasya langsung menarik guling yang ditarik Mamanya yang kesekian kalinya kedalam pelukannya.
Huffttt.. punya anak gadis, kerjaannya kayak gini terus tiap pagi!
"Hei, Shasya anak Mama yang cantik nan imut nan manis. Emangnya kamu lupa ini hari apa? " tanya mamanya dengan penuh kesabaran.
"hmm..?"
Mama Shasya langsung bergusar pelan dengan kesabaran penuh mendengar gumaman sang anak.
"INI HARI PERTAMA KAMU MOS DI SMA SHASYAA!!!" teriak Mamanya dengan emosi yang di atas rata-rata.
"HAHH?!!?!!" teriaknya terbangun dan duduk di kasurnya.
"Ohhh iya gue lupaa." ujarnya sambil menepuk tangan ke jidatnya.
"Hmm.." Amirah menjitak kepala anaknya kuat.
"Aduhh!"
"Bagus yah, nonton drakor tross! Liat! Papa sama Troy udah siap-siap dibawah," Shasya yang mendengar sindiran dari Mamanya itu langsung menyengir tak berdosa.
"Nyengar-nyengir, nyengar-nyengir. Udah sana mandi!" Geram Amirah seakan ia akan memukul anak nya itu.
"I-iyaaa" teriak Shasya langsung berdiri dari duduknya dan berlari ke kamar mamdi.
"Yaudah, kalo udah selesai nanti langsung ke lantai bawah, kita sarapan." teriak Mamanya keluar dari kamar Shasya.
"Iyahh!!"
Mendengar jawaban anaknya itu, Amirah langsung turun ke lantai bawah menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICSYA
Teen FictionIni sebuah kisah, kisahnya Shasya Elbaract Rose dalam memenangkan hati seorang cowok. Dia seorang cewek cantik yang banyak disukai oleh semua kaum adam. Dia adalah seorang cewek yang pintar, periang, lucu, dengan paras yang cantik. Dia suka dengan s...