***
Gerbang sekolah mereka sudah hampir dekat, kini mereka sekarang sedang terjebak macet karena banyak murid-murid yang berdatangan ke SMA Mahardika Nasional itu.
"Ehh, Pa. Shasya berhenti disini aja. Lagian gerbangnya juga udah deket kok, Shasya duluan yah. byee Pa!!" Shasya dengan terburu-buru keluar dari mobil Papanya. Lantas dia yang terlihat buru-buru tersebut mendapatkan tatapan bingung dari Papanya dan juga Troy saudara kembarnya.
"Saudara kembar kamu kenapa tuh?" tanya Papa kepada Troy. Yang ditanya hanya mengangkat bahunya tanda tidak peduli pada saudara kembarnya itu.
Ya, salah si Shasya lah, yang hobi nonton drakor sampai tengah malam. Padahal sudah tau sendiri, tidur kurang dari delapan jam akan berakibat buruk untuk kesehatan. Masih saja dilakuin, dasar drakor lovers!
"Yaudah Pa, Troy jalan aja kesekolahnya, ya. Lagian gerbangnya udah deket juga, Bye Pa." pamitnya langsung turun dari mobil menuju gerbang sekolahnya.
"Bye Troy. Semoga Mos kalian seru" balas Papanya sedikit berteriak lalu kembali mengamati jalan yang penuh dengan kemacetan tersebut.
Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 06:51 pagi. Dan, disinilah mereka sekarang. SMA Mahardika Nasional, tepatnya di Jakarta selatan.
Bisa dilihat dari wajahnya si Shasya yang terlihat pucat akibat lari dengan terburu-buru membuat dia tidak sengaja menabrak seseorang hingga keduanya jatuh ke lantai secara bersamaan.
"Eh, sorry-sorry. Lo nggak apa-apa kan? Maaf gue nggak sengaja soalnya gue buru- buru. Ada yang luka nggak? Sorry, gue beneran nggak tau kalo ada lo disini tadi. Sorry banget gue nggak sengaja." ujar Shasya seraya berdiri dan meminta maaf secara bertubi-tubi kepada orang yang tidak sengaja ia tabrak itu.
"Aa, iya-iya. Gue nggak apa-apa kok. Seharusnya gue yang hati-hati tadi pas lo lari" ujarnya sambil berdiri dan menatap Shasya. Shasya langsung terkejut melihat cowok dihadapannya ini.
"Kok dia mirip sama si... nggak! Mungkin cuma mirip doang kali yah?" batin Shasya.
"Kalau boleh tau, nama lo siapa? Kenalin, gue Shasya Elbaract Rose. Panggil aja gue Shasya." Shasya mengulurkan tangannya memperkenalkan dirinya dan tersenyum hangat.
"Argh!" Ringisnya sambil memegang kepalanya, tiba-tiba kepala orang yang tidak sengaja Shasya tabrak itu meringis kesakitan.
"Lo nggak apa-apa? Lo sakit?" Tanya Shasya khawatir.
"Enggak, nggak apa-apa. Gue nggak tau tiba-tiba kepala gue sakit ngeliat lo."
"Mau ke uks nggak?"
"Nggak usah"
"Nama lo siapa?" penasaran Shasya.
"Gue Eric Gibran Elano. Panggil gue Eric." jawabnya.
Shasya langsung terkejut mendengar nama itu. Nama yang sejak dulu selalu dia tunggu agar dapat bertemu kembali dengan sang pemilik nama. Sungguh dia sangat merindukan pemilik nama ini. Sudah berapa tahun Shasya tidak bertemu dengannya?
Apakah dia mengenali Shasya yang sekarang? Apakah dia akan mengucapkan kata apa kabar? Kamu kemana aja? Kenapa kamu pergi?
Entah kenapa, bertemu lagi dengan Eric membuat Shasya langsung merasakan hal aneh yang ada ditubuhnya. Rasanya jantungnya ini berdegup dengan kencang dan mau copot saking cepatnya. Apa mungkin Shasya menyukainya? Aargggghhh!
"Kalau boleh tau, lo kenal gue nggak?" tanya Shasya penuh harap. Dia penasaran banget sekarang, apakah Eric akan senang bertemu dengannya lagi? Atau malah sebaliknya?
Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya, dia merasa tidak mengenal dengan gadis yang ada dihadapannya ini. Sebenarnya dia siapa? Dan kenapa wajahnya terlihat tidak asing baginya?
"Yakin lo nggak kenal sama gue?" tanya Shasya lagi dengan nada pelan tak percaya.
"Maaf, gue nggak kenal sama lo. Gue aja baru ketemu sama lo" jawabnya.
Bagai disambar apa Shasya mendengar jawaban itu. Eric tidak mengenal dirinya sama sekali? Kenapa? Apakah dia dan keluarganya baik- baik saja semenjak Shasya pindah rumah? Apakah ada terjadi suatu masalah semenjak Shasya pergi? Kenapa dia tidak mengenal Shasya sama sekali?
"Emm, Lo nggak apa-apa kan? " tanya Eric kepada Shasya yang kini tengah menatapnya dengan pandangan agak... aneh? Atau sedang melamun?
"WOEEEE!"
Shasya langsung terlonjak kaget akibat teriakkan Eric tadi. "Hahh? Kenapa-kenapa? Ada kecoa?" sahut Shasya yang masih agak kaget dengan dirinya yang di kejutkan oleh Eric.
"Lo kenapa? Dari tadi lo bengong aja kayak orang depresi tau nggak"
"Emm, enggakk! Gue nggak papa kok.hehehe. Gue cuma heran aja sama lo. Lo makin ganteng aja sekarang. Upss!" Shasya langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya, Eric yang mendengar omongan Shasya tadi langsung menaikkan salah satu alisnya.
"Ganteng? Gue emang ganteng dari lahirlah" ujarnya dengan percaya diri.
Shasya merasa senang dengan tingkah Eric ini, walau dia juga merasa sedih karena Eric kini telah melupakannya.
"Emangnya kenapa kalau gue ganteng? Hemm?" tanya Eric pada Shasya.
"Emm.."
"Aduh nih mulut, kebiasaan bener. Dan, kenapa coba dia nggak kenal sama gue? Apa sebenarnya yang terjadi?" batin Shasya.
"Aa-anuu..emm..." gugup Shasya. Sedangkan lawan bicara malah tambah mengerutkan keningnya tanda ingin tau apa sebenarnya maksud Shasya.
"Aa anuu.. gu-"
"PERHATIAN KEPADA SELURUH CALON MURID SMA MAHARDIKA NASIONAL DIHARAPKAN SEGERA MENUJU KELAPANGAN!! SEKARANG!! KARNA MOS AKAN DI MULAI 2 MENIT LAGII!!
"Emm, gue baris duluan yahh! Dah Eric!! Salam kenall!!" pamit Shasya dengan berlari sedikit agak kencang. Meninggalkan Eric yang masih memasang wajah kebingungan.
"Itu cewek kenapa yahh? Bodolah. Gue memang ganteng dari lahir jadi biasalah" kata Eric lalu berjalan santai menuju geng nya dibarisan belakang.
***
Bagaimana nih part kedua nya??
Ada yang tau kenapa Shasya bilang Eric nggak kenal dengannya?
Menurut kalian, siapa sebenarnya Eric?
Instagram : tikaa19._
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICSYA
Teen FictionIni sebuah kisah, kisahnya Shasya Elbaract Rose dalam memenangkan hati seorang cowok. Dia seorang cewek cantik yang banyak disukai oleh semua kaum adam. Dia adalah seorang cewek yang pintar, periang, lucu, dengan paras yang cantik. Dia suka dengan s...