Tak akan ada kata gagal kecuali kita berhenti disaat apa yang ingin kita capai malah dibuat dengan sia-sia gitu aja.
~Shasya Elbaract Rose
***
GOLL!
"Yessss! 2-0!! Alhamdulillah!!" Semangat Indah.
Lanjut ke babak berikutnya...
Babak ketiga! Shasya yang baru saja ingin mengoper bola kepada timnya secara tiba-tiba bola itu langsung di rebut kasar oleh Alea. Kemudian Alea langsung berlari diikuti dengan timnya dan dengan sekejap mencetak Gol!
"score 2-1. Kita Lanjut ke babak berikutnya!" kata juru bicara, ketua dan wakil osis.
Babak keempat...
Alea dengan lincahnya mendrible bola itu lalu mengoper ke arah timnya, dia terus mengoper hingga Shasya dan timnya kebingungan harus merebut bola itu di Alea atau siapa?
"Haduhh, itu cewek ngajak gelud apa hahh?!! Ribet banget! REBUTT SYAA!!" teriak Troy antusias. "AYOO SYAA!!" Troy berseru tak ingin saudranya itu kalah.
Bola itu langsung saja Shasya rebut dari tangan tim Alea dengan kecepatan seratus delapan puluh derajat, lalu berlari sebanyak tiga langkah dan mengoper kepada Astrid sedangkan Indah langsung berlari kearah gawang.
Astrid langsung mengoper bolanya ke Indah, belum sempat Indah ingin melempar, bola itu langsung di rebut paksa lagi oleh Alea, dan berlari ke arah gawang tim Shasya dengan kecepatan penuhnya.
Melihat itu, Shasya langsung bergegas merebut bola tersebut. Alea melempar dengan kuat ke arah gawang, namun usahanya tak membawa hasil, karena Shasya berhasil menangkapnya walau harus menahan rasa sakit di dadanya akibat lemparan bola Alea yang kuat.
"Syaaa!" Lirih Eric. Entah kenapa, dia merasa ada yang aneh pada dirinya sekarang? Kenapa dia begitu khawatirnya sama cewek itu?
"Duhh, gimana kalo asmanya kumat tuhh?! Bro, lo tunggu disini aja dulu, bentar. gue mau ambil obat ama air mineral buat dia nanti!" ujar Troy lalu bergegas mengambil tas Shasya yang ada diarea kelompok Shasya, dan Troy menemukan obatnya. "Ketemu!" ujar Troy dan langsung bergegas ke lapangan lagi.
"Kuat! Lo masih kuat, Sya! Pertandingan masih berlangsung" batin Shasya.
Kemudian Shasya langsung berlari dengan sekuat tenaga dan mengoper ke arah Indah dengan kecepatan maksimal seratus delapan puluh derajat. Indah dengan sigapnya dia menangkap bola itu dari Shasya dan berlari kearah gawang diikuti Astrid dan timnya, lalu Indah mengoper ke timnya dan... GOLL!!
"Gooolll!!!! Babak terakhir dimenangkan oleh kelompok B!!!" histeris wakil dan ketua osis sebagai juru bicara.
Alea langsung berhadapan dengan Shasya "Tunggu balesan dari gue, Sya!" sinis Alea. "It's ok, I'm waiting for your revenge" balas Shasya dengan tersenyum yang tak dapat diartikan. Mendapat balasan dari Shasya itu, Alea langsung mendorong pundak Shasya dan berjalan menuju kelompoknya.
Dan akhirnya, Babak terakhir dimenangkan oleh kelompok Shasya dan kawan-kawannya.
"Yeayyy! Kita menanggg!" heboh Astrid dan Indah dengan histeris karena kemenangan. "Wahhh, Syaa! Lo, Astrid,ama Indah hebat banget!!!" Kata mereka masih antusias. Astrid dan Indah lantas bingung, kenapa teman barunya yang ini tidak menanggapi omongan teman sekelompok mereka, dan wajahnya pun terlihat pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICSYA
Teen FictionIni sebuah kisah, kisahnya Shasya Elbaract Rose dalam memenangkan hati seorang cowok. Dia seorang cewek cantik yang banyak disukai oleh semua kaum adam. Dia adalah seorang cewek yang pintar, periang, lucu, dengan paras yang cantik. Dia suka dengan s...