07 Welcome to High School

17 2 0
                                    

Masa orientasi yang berlangsung tiga hari telah usai. Dan kini aku bersiap untuk masuk ke kelasku. Aku berjalan dengan Kak Nana dari parkiran.

"Nana!" Panggil suara yang familiar, Kak Aldo.

Kak Nana dan aku langsung beehwnti berjalan dan melihat kearah belakang dimana Kak Aldo sedang berlari. Kami menunggu Kak Aldo menghampiri kami.

"Halo, Riris?" Sapa Kak Aldo dengan nada manis.

"Halo, kakak." Jawabku dengan suara manis juga.

Kami bertiga berjalan melalui koridor, dan entah mengapa mereka berdua mengikutiku melewati koridor jajaran kelas 10. Memang sih kelas mereka ada di sebelah jajaran kelas 10, namun lebih dekat jika mereka tidak lewat koridor ini.

"Ngapain ngikut aku sih? Bukannya kelas kalian lebih deket lewat sana?" Tanyaku.

"Nganter kamu biar kamu nggak ada yang jahatin." Jawab Kak Nana.

Kak Aldo menahan tawanya. Terlihat bahwa mereka bohong.

"Kalian mau cari mangsa 'kan?" Godaku.

"Nana tuh, Ris. Bukan aku." Elak Kak Aldo.

Aku mempercepat langkahku dan sedikit berlari memasuki ruang kelasku. Ya, menghindari mereka berdua.

"Dadah, Riris?" Kak Nana melambaikan tangan.

"Semangat sekolah pertama!" Sambung Kak Aldo yang mengepalkan tangan.

Aku hanya menggeleng. Kemudian tersadar ketika seisi kelas memandangku. Aku berjalan menuju bangkuku dengan kepala tertunduk. Semua anak disini sedang dalam masa pengenalan jadi mereka sedang sangat membaur. Hanya aku yang selalu diam ditempat. Beberapa anak dari kemarin menghampiri mejaku dan bertanya beberapa hal tentangku. Untungnya aku memiliki Kevin, teman sebangkuku. Ia menjawabkan pertanyaan mereka karena kami sekelas dulu.

"Dia emang pendiem gini, jadi maklum ya kalo dia slow respon." Kata Kevin dalam setiap akhir perbincangan.

Dan datanglah ia, teman sekelasku semasa SMP dan akan menjadi teman sekelasku selama tiga tahun di SMA.

"Tumben dateng pagi?" Tanyanya, "dulu kamu sering telat kan?"

"Ya nggak sering banget, paling beberapa kali seminggu."

"Iya nggak seminggu full. Seminggu kan tujuh hari, nah kamu telat cuma enam hari aja. Satu harinya nggak telat karena libur." Kata Kevin.

"Haha." Aku memaksakan tertawa.

"Kevin lucu banget." Celetuk Marsya.

"Kamu beneran sering telat, Ris?" Tanya Gyna.

"Kadang, soalnya aku nungguin kakakku." Aku membuat alasan yang bagus bukan?

"Kakak kamu kelas berapa?" Tanya Marsya.

"Yang mana orangnya?" Sambung Gyna.

"Yang tadi dadah-dadah ke aku pas aku masuk kelas."

"Ooh yang itu." Mereka berdua kompak.

"Yang kacamata?" Tanya Gyna.

"Yang bukan." Jawabku.

"Ooh." Mereka kembali ber'oo'an.

"Kriiing!" Bel masuk kelas berbunyi. Beberapa saat kemudian guru masuk ke ruangan dan pelajaran pertama kami dimulai.

●○○

Pelajaran selesai dan waktunya istirahat. Aku sudah terbiasa untuk tidak ke kantin sejak SMP jadi aku membawa bekal.

HEARTQUAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang