10.Penjaga Perpustakaan

24 6 0
                                    

"Oke selamat Sore anak-anak."Guru IPS meninggalkan kelasku.Hari ini memang jadwalnya untuk pulang hingga larut.Bahkan jam di dinding menunjuk pada pukul 14.12

Aku segera membereskan buku-buku dan juga peralatan tulis.Setelah semua rapih semuanya sudah selesai aku segera meninggalkan kelas yang hanya tinggal diriku.

"Sya,makasih ya sudah jadi satu kelompok nilai kita jadi bagus berkat kamu."Salah satu teman satu kelompok ku kemarin menghampiri ku menuju parkiran sekolah.Aku hanya tersenyum,dan meninggalkannya untuk segera menuju sepedaku.

Keadaan sekolah sudah sangat sepi.Bahkan hanya ada beberapa siswa dan siswi yang masih berkeliaran di sekolah ini.

"Sorry,gua mau minta maaf, semuanya salah gua,kalo lo mau pukul gua juga nggak apa-apa,nggak masalah,gua terima itu semua.Karena gua ngaku emang gua yang salah."

Aku mendengar suara entah dari mana,tapi tepat diparkiran hanya ada aku dan mobil.

Tapi sepertinya ada orang dibelakang mobil itu dari kaca mobil sedikit terlihat,tapi...Itu mobil orang yang menabrakku waktu yang lalu bukan?Iya itu mobil milik...Bram..Iya Bramasta.

Sepertinya suaranya dari sana,tapi ya sudahlah,lebih baik aku pulang.Ini bukan urusanku.Aku segera memasukkan tasku ke keranjang dan mengayuh sepeda menuju gerbang.

🍁

"Aneh parah tau gak lu,orang yang sok paling kuat disekolah bisa minta maaf sama si Bramasta."Opak berucap kepada Rian teman sekelas Yeghsya.

Yeghsya hanya mendengar sekilas dan diam untuk kembali fokus ke dunia bacaan dihadapannya.Seketika Yeghsya tidak lagi dapat berfikir jernih dengan buku yang ia baca, karena semua orang dikelasnya membicarakan seorang anak nakal yang bernama,Agrey.

"Sya,bukannya kamu kenal dengan Agrey,'kan dia selalu ke sini bukan?"Riva berkata terus terang kepada Yeghsya.

Sedangkan Yeghsya hanya diam membisu, pandangannya kepada Riva hanya sepersekian detik,lalu kembali sibuk dengan huruf-huruf di buku hitam itu.

"Sya kalo menang kamu yang membuat Agrey berubah aku suka itu,ini momen langka yang harus kamu tau.Seorang Agrey bisa minta maaf itu udah kayak keajaiban."Iren yang ikut bergabung dengan Riva dihadapan Yeghsya.

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini."Yeghsya hanya berkata satu kalimat dan beranjak dari tempat duduk sambil membawa buku hitam tebal untuk keluar rumah.

"Huft..."Helaan napas panjang dari Yeghsya.Ia lelah dengan ucapan yang sedari tadi hanya membicarakan tentang Agrey,Agrey,dan Agrey.

Yeghsya menuju balkon sekolah dan melihat ke arah bawah,tepatnya lantai satu.Ia kembali membuka buku hitam dan segera membacanya.Karena ini adalah jam kosong jadi Yeghsya sempatkan untuk membaca buku hitam ini.

"Hahaha..."Tawaan yang sangat khas didengar oleh Yeghsya,namun suaranya seperti dari arah bawah.Yeghsya sedikit mengintip dari bukunya untuk melihat,dan ternyata benar.Ada Agrey,tapi?Ia merangkul pundak dari seorang Bramasta.

Ternyata isu yang terus menggema di telinganya nyata.Agrey telah meminta maaf kepada Bramasta yang terlihat sekarang sangat akrab.Yeghsya hanya sedikit menyinggung kan senyum.

🍁

"Jadi...Yeghsya itu teman lo yang kemarin gua tabrak?"Ujar Bramasta.

"Bukan si,dia bukan teman gua lebih tepatnya musuh kali ya.Entahlah gua mencoba buat dekat tapi selalu gagal."Aku membalas.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang