1.Jebakan dan Jawaban

171 14 3
                                    

Happy Reading!!
Vote dulu biar disayang 😌

Matahari yang muncul dari tempat semestinya.Suara makhluk hidup klorofil yang saling berdesakkan, semilir angin yang menghembus debu di setiap jalanan hitam pekat,kristal yang muncul di atas daun,oksigen yang mengikat bumi,serta bunyi lidi yang digoreskan ke arah tumbuhan setinggi mata kaki.

Semesta yang selalu menyemangati agar perempuan bertubuh kecil itu untuk terus tetap berada di bumi.Cahaya yang menyingsing di ruangan redup ini merebut mimpi indah seorang tubuh perempuan ini dan menyadarkannya dari khayalan yang belum tentu pasti terjadi.

Nyawanya yang belum terkumpul menghambat waktu yang terus berhitung.Netranya yang terbingkai kaca tebal dengan bentuk oval.

Tubuhnya yang mungil beranjak dari tempat yang paling nyaman untuk tinggal di bumi.Telapak kakinya mengarah ke kamar mandi.

Gaduh yang berasal dari alat masak di dapur memenuhi seluruh ruangan.Tidak ada alunan musik.Tidak ada tawa dan obrolan hangat untuk menyambut hari yang baru.Hanya ada suara air yang mengalir gemercik dan spatula yang menggesek panci.

Keriput yang menggelayuti wajahnya,kornea matanya yang berwarna hitam dikelilingi abu-abu, rambut hitam pekat yang diselingi dengan putih alami.Usianya yang sudah rentan dihinggapi penyakit,tapi tetap kuat menjalani hari.

Jari-jemarinya yang sudah lihai mengiris berbagai bahan makanan,walau yang mengisi meja makan selalu menu yang sama tidak pernah berubah sekalipun dan manusia yang menyantapnya tidak pernah luput dari makanan ini.

"Non,gak mau ganti makanan?.Mbok bisa buat menu lain."Tanya seorang wanita tua itu kepada perempuan bertubuh kecil yang duduk dihadapannya.

Perempuan yang mengikat rambutnya asal itu hanya diam.Tidak mengucapkan satu patah kata.Hanya menarik piring yang terdapat capcay diatasnya.

Memasukan berbagai jenis sayuran ke dalam mulutnya.Tidak berkutik sedikitpun.

"Nih non susunya,dihabiskan ya."
Mbok Sinem memberikan segelas susu putih dingin tepat disamping piring berisi capcay.

Tanpa anggukan dan persetujuan atas sarannya,perempuan itu meneguknya untuk membasahi tenggorokannya yang tersendat.

Perempuan berkacamata itu mengambil tas yang telah dipenuhi buku tebal yang tak terhitung setiap halamannya.Membawa tas itu terkait di bahunya.

Sebelum meninggalkan rumah menimba ilmu perempuan itu hanya membuka pagar yang terbuat dari kayu yang sudah rapuh dan berlubang dimakan hewan pemakan kayu lembab itu.Setiap kayuh sepeda cukup terdengar oleh orang yang ada di sekitarnya.Karena umur kendaraan beroda dua itu telah lebih dari dua puluh tahun lamanya.

Dengan kepercayaan diri yang tinggi membuatnya tidak malu untuk mengayuh barang yang lebih tua darinya.

Pikirannya yang terbang ke dunia entah berantah.Mengenang kembali ketika masih berusia lima tahun,yang selalu terbentur aspal ketika mencoba menaiki sepeda beroda dua.Dengan rasa bangga yang bersarang dihatinya karena dapat mengendarai sepeda dengan sendirinya.

Ciit!!!Brakk!!!

Wajahnya yang tidak pernah dipoles bedak dan perawatan tergores kan kasarnya kerikil yang membuat cairan berwarna merah pekat itu keluar dari pipi mulusnya.Berbagai kerikil menempel pada bagian telapak tangannya yang menumpu badannya agar tidak terjatuh.

Tempat minumnya sudah terhempas dan menjadi pecahan kaca yang tidak lagi dapat disatukan tepat ke kolong kendaraan beroda empat yang membuatnya terjatuh mengenai jalanan.Tasnya yang masih menggelayuti punggung,membuat ia sulit untuk berdiri.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang