Up!
It's been a month... 🤗
Happy reading 💚
***
"But I don't care who are really you, I just want you to stay here, by my side, and make me brave."
🐾🐈🐾
•••
"Heh, tadi pagi di kampus lo kemana aja pas kelas kelar?"Kamu menegang. Xiyeon bertanya tentang ini berarti ia sudah curiga terhadapmu. Gerakanmu mencuci piring-piring itu terhenti sejenak. Memikirkan jawaban yang aman.
"Gue nanya tuh dijawab dong! Budeg ya?!"
Kamu menutup mata, menghela napas perlahan. Menenangkan diri, menurunkan emosi. Saat ini Xiyeon sedang duduk di meja makan, memerhatikanmu yang memunggunginya karena sibuk dengan cucian, dengan kening yang berkerut kesal.
"Aku di perpus, kerjain tugas dari Pak Sehun." Jawabmu sambil melanjutkan mencuci piring bekas makan malam tadi.
Hening sejenak setelah kamu menjawab dengan kalimat bohong tersebut. Hingga akhirnya Xiyeon kembali berkomentar. "Masa? Lo bukannya ke kantin ya? Lagi sarapan bareng Jeno."
Lagi dan lagi tubuhmu membatu. Apakah ia sudah tau bahwa yang tadi bersama Jeno adalah dirimu? Tapi darimana?
"Kenapa diem? Bingung mikirin gue tau darimana? Lo ga buta kan? Gue nyamperin meja lo sama Jeno tadi."
"Itu bukan aku, Xiyeon. Aku beneran di perpus."
Xiyeon mendecih remeh, ia tau kamu sedang berbohong. "Bohong aja terus, tapi abis ini lo harus terima kalo kamar tidur lo pindah ke gudang. Gimana?"
Tidak.
Gudang tidak ada lampu, gudang juga tidak ada kasur, bahkan matras. Gudang adalah tempat penyimpanan barang-barang bekas dan di sana sungguh gelap. Kamu tidak mau.
"Aku gabohong, mungkin kamu salah liat, Xiyeon. Siapa tadi? Jeno? Kenal aja enggak, gimana mau sarapan bareng?" Elakmu dengan nada setenang mungkin. Bersikap seolah orang yang Xiyeon maksud memang bukan dirimu.
"Kalo dipikir-pikir sih iya, mana mungkin Jeno kenal sama lo? Dekil gembel ga guna gini, ya harusnya dia gak kenal."
Hatimu bagai tersayat sembilu, kalimat penghinaan yang keluar dari mulutnya, selalu berhasil menusuk telak jantungmu. Xiyeon dan lidahnya, adalah perpaduan bom waktu yang selalu siap menghancurkanmu.
Merasa sedikit tenang atas kalimatnya tadi, kamu kembali mencoba fokus pada piring-piring kotor di depanmu.
"Tapi abis liat foto ini, lo gak bisa ngelak lagi. Udah jelas yang berdiri di depan Jeno itu lo. Itu muka lo, muka orang gak guna yang hobinya nyusahin orang."
Kamu terkejut saat tiba-tiba di depan wajahmu terdapat ponsel yang menampilkan gambar dirimu dan Jeno berdiri berhadapan di kantin. Kamu yakin foto itu diambil ketika Jeno menghalangi jalanmu. Siapa yang mengambil foto itu? Kenapa bisa ada di ponsel Xiyeon?
"Gausah bingung, berita lo ini udah viral di kampus."
Xiyeon menatapmu dengan senyum miring. Tanganmu kembali berhenti bergerak. Sedangkan otakmu mulai berpikir, perlakuan seperti apakah yang akan kamu terima dari Xiyeon setelah ini? Dan apa tadi? Viral? Maksudnya kejadian dirimu yang meninggalkan Jeno begitu saja di kantin pagi tadi? Atau kejadian Jeno menolak ajakan Xiyeon karena keberadaanmu yang mereka anggap sebagai benalu?
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE JENO 🐾 Soulmate Series
Fanfiction《C O M P L E T E》 SPIN-OFF From Mark Lee Husband Series | Jeno love story after his ex-girlfriend had married with someone else. Jeno Alfairuz Zafran. Masih lah Jeno yang sangat mencintai mantan terkasihnya. Namun itu dulu, sebelum seorang gadis 'be...