07. New Support

594 115 93
                                    

Up!

Vote!

Comment!

Happy reading!




































💚🐶💚
•••

"Kamu belum cerita sama aku."

Kamu pandang sosok pemilik eyesmile yang kini berdiri menjulang di hadapanmu, menghalangi jalanmu. Bahkan Guanlin masih ada di sampingmu, rencananya, ia akan mengantarmu pulang. Tapi Jeno tiba-tiba muncul di gedung FIB dan menghadang jalanmu.

"Minggir, lo ngalangin jalan dia." Ujar Guanlin datar namun sarat akan emosi.

Jeno tidak memperdulikan Guanlin, ia masih terus memandangmu, "kamu udah bilang mau cerita. Kalau kamu mau cerita, mungkin aku bisa bant--"

"Gue yang bakal bantuin dia, bukan lo. Jadi minggir sekarang." Sahut Guanlin tidak sabar.

Kamu tidak berucap apapun, bingung. Di satu sisi kamu percaya dengan Guanlin. Ia akan menjagamu, berada di sampingmu kapanpun kamu butuh. Tapi di sisi lain kamu juga tidak ingin membuat Jeno kecewa. Kamu tidak ingin merasa bersalah untuk kedua kalinya.

Rasanya sangat tidak nyaman.

Jeno menoleh pada Guanlin dengan datar, "gue ga ngomong sama lo, jadi jangan ikut campur."

Guanlin berdecih dan membuang muka ke samping. Setelahnya Jeno kembali menatapmu, "percaya sama aku, kali ini aja." Pintanya lagi.

Kamu hembuskan napas dengan berat, lalu menoleh ke samping, pada Guanlin.

"Lin." Panggilmu. Ia menoleh.

"Hm?"

"Gue sama Jeno dulu, lo balik aja duluan. Gapapa." Kalimatmu disambut dengan ekspresi tidak terima olehnya.

"Tapi dia--"

"Gapapa, gue bisa jaga diri, kok. Lo ga usah khawatir."

Akhirnya Guanlin menyerah, "yaudah, gue balik. Kalo lo udah nyampe rumah nanti, telpon gue ya?"

Setelah melihatmu mengangguk, Guanlin beranjak pergi dan menyempatkan diri untuk memberi Jeno tatapan tajam penuh peringatan.

Jeno sadar itu.

Kamu pandang Jeno, "jadi, lo mau gue cerita dimana?"











•••










Atap.

Itu jawaban Jeno.

Dan oleh karena itu sekarang kamu dan dia sudah duduk di tepi atap dengan kaki yang bergelantungan membelai angin. Ia duduk di samping kananmu, menunggu untuk mendengar ceritamu.

Kamu masih belum siap, itu sebabnya kamu hanya diam sambil menatap langit yang berawan sehingga meskipun kamu serta Jeno duduk di atap terbuka seperti ini, tidak kepanasan.

"Euhm...." gumammu.

Jeno memandangmu, ia menunggu, tidak memaksa. Kamu juga lama-lama merasa canggung  jika hanya diam-diam an seperti ini dengan Jeno.

Terlebih jika mengingat ia memiliki keterkaitan dengan Xiyeon. Kamu tidak mau menambah masalah.

"Jadi... gue yatim piatu."

LEE JENO 🐾 Soulmate SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang