LOVE SHOT: Benci Jadi Cinta (HIATUS)

😸PERJODOHAN😸

Lalu laki-laki itu masuk kedalam mobil mewahnya. Dan kembali memandang Amanda dengan muka yang sangat kesal.

"Woyy... Godzilla lain kali jangan nantangin Amanda ya!" Seru Amanda dari kejauhan.

Seketika rahang laki-laki itu mengeras mendengar Amanda memanggilnya Godzilla dan dia langsung memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ia merasa muak dengan ocehan Amanda.

"Siall!!! Kurang ajar berani-beraninya dia manggil aku Godzilla" Gerutunya sambil memukul stir mobil...

...

"Lama banget Nda?" Celetuk Bella.

"Iya sorry lama soalnya tadi aku ketemu Godzilla" Seru Amanda yang membuat temannya kaget.

"Godzilla? Maksudmu William?" Tanya Grace sambil mengambil ice cream yang ada didepannya.

"Please deh Grace, masa iya aku manggil pacar sendiri Godzilla!" Seru Amanda kesal.

"Terus siapa sih yang kamu maksud Godzilla itu?" Tanya Jessy penasaran.

"Sebenernya aku juga nggak tau dia itu siapa"

"Lah gimana sih Nda, gak jelas banget!" Sahut Grace.

"Aduhhhh... Amanda sayang kamu gak kenal sama tuh orang tapi udah kamu panggil Godzilla. Berani juga kamu ya!" Tambah Jessy.

"Ya... Ya gi... Gimana lagi habisnya dia nyebelin sih! Masa iya manggil aku Gadis Hujan nyebelin banget kan!" Kata Amanda dengan terbata-bata.

"Kok bisa dia manggil kamu gitu Nda?" Tanya Bella tak kalah penasaran.

Lalu tak perlu lama Amanda menceritakan semua nya kepada sahabat-sahabat nya itu.

"Hati-hati Nda biasanya benci itu bisa jadi cinta loh" Rayu Grace.

"Ihhhh.... Sorry dorry stawberry masa iya aku jatuh cinta sama tuh orang. Udah galak, dingin, gak berpersaan nggak banget lah pokoknya ya walaupun dia ganteng sih" Kata
Amanda dengan sedikit kesal.

"Hemmmmmm... Ada yang merona" Sahut Jessy.

"Apaan sih Jess gak lucu tauuu" Kata Amanda sambil memanyunkan bibirnya ketika mendengar tawa yang pecah dari mulut sahabat-sahabatnya.

"Ehhh... Guys udah jam 14.05 pulang yuk" Ajak Bella pada sahabat-sahabatnya.Lalu
mereka pun pulang menuju rumah masing-masing...

...

Jam dinding menunjukan jam 19.00.

"Amanda... " Panggil Cahyo.

"Iya yah. Kenapa?" Tanya Amanda seraya melangkaykan kaki keluar kamarnya.

"Sini dudukla disamping Ayah dan Ibu" titah Cahyo.

Amanda curiga dengan sikap Ayahnya yang dia rasa sedikit aneh.

"Gimana ujian mu sudah selesai Nak?" Tanya Dianny. Lalu Amanda hanya menganggukan kepalanya yang berati IYA.

"Lalu bagaimana dengan nilai mu?" Tanya Dianny kembali.

"Amanda ranking 1 Bu" Kata Amanda dengan penuh semangat.

"Bagus! Manda ada yang ingin Ayah bicarakan dengan mu!" Sahut cahyo yang membuat Amanda langsung terdiam.

"Ayah akan menjodohkan mu dengan anak Om Harun!" Mendengar perkataan Ayahnya Amanda tidak bisa mengartikan apa-apa.

"Nggak Yah. Amnada nggak mau! Amanda nggak kenal dengan anak Om Harun! Lagian belum tentu juga dia dan Amanda akan saling mencintai!" Kata Amanda dengan sekuat hati.

"Kamu nggak boleh nolak Amanda ini sudah kesepakatan Ayah dan Om Harun!" Suara Cahyo yang sanyat tegas membuat Amanda sedikit ketakutan. Tapi Amanda
menguatkan mentalnya untuk angkat bicara kembali.

"Aku nggak mau Yah aku nggak cinta sama dia. Aku juga udah punya Wililam Yah, aku cinta sama Will!" Kata Amanda dengan penuh keyakina bahwa Ayahnya akan mengerti.

Tapi Amanda salah, sebuah tamparan keras dari tangan yang selama ini ia hormati mendarat tepat dipipi kanannya. Amanda tak menyangaka bahwa Ayahnya yang selama ini selalu baik padanya bisa sekasar itu hanya karena masalah Perjodoan antara Amanda dengan anak dari sahabat karibnya. Mata Amanda mulai berkaca-kaca karena merasakan sakit dipipinya dan sakit dihatinya.

"Ayah jahat!" Amanda langsung pergi meninggalkan Ayahnya yang masih mematung.

Cahyo merasa menyesal telah menyakiti Putri kesayangannya, tapi itu semua ia lakukan semata-mata hanya untuk kebaikan Putrinya.

Ditempat lain...

"Papa nggak mau tau kamu harus putusin wanita dan menikah dengan anak Pak Cahyo!" Kata Pak Harun dangan tegas pada Putra Sulungnya.

"Pa... Joe nggak mau! Joe nggak kenal sama Anak pak Cahyo dan juga apa yang harus Joe katakan padanya Pa!" Joe membalik badan dan pergi dari hadapan Papanya.

Harun merasa sangat geram dengan perkataan putra sulungnya, Asti berusahamenenangkan amarah Suaminya dan juga menatap kepergian Anaknya itu.

Jangan lupa Votmen💛

HAPPY READING✅✔