happy reading
🍥🍥🍥
Ramai.
Ricuh.
Dan pastinya telinga Yeonjoo sakit saat pertama kali melangkahkan kaki diperkarangan sekolah. Hatinya sakit mendengar orang-orang mencela dirinya tanpa tau kebenaran yang ada. Ingin berteriak kepada mereka yang menghinanya untuk tutup mulut, tapi ia tidak bisa melakukan itu. Nyalinya tidak sebesar itu untuk bertindak membalas mereka.
Yang bisa ia lakukan hanya diam dan menunduk, pura-pura tuli agar tidak mendengar orang yang mengejeknya baik secara langsung maupun diam-diam. Kehidupan tenang disekolah yang dulu selalu bersamanya sekarang menjauh dan semakin menjauh darinya.
Kenapa disaat ia mendekati akhir baru ada masalah yang menimpa?
Suasana seperti ini membuatnya muak. Ia memang bukan gadis cengeng dan lemah, tapi ia juga tidak bisa dikatakan kuat dan tegar. Seluruh hidupnya mungkin bisa dikatakan setengah-setengah. Ck, bahkan ia sendiri ingin menertawakan dirinya sendiri dan menangis disaat yang bersamaan.
Awalnya ia bisa menerima semua caci makian mereka, tapi kenapa semakin diakhir kata-kata kasar yang mereka lemparkan membuatnya tidak tahan. Ini pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini. Dan itu sangat menyesakkan. Mereka salah paham padanya, tapi..
Tapi..
Terlalu banyak kata 'Tapi' dipikirannya.
Dan akhirnya air mata yang gadis itu tahan jatuh juga tanpa ada halangan. Ia merindukan masa masa dimana ia hanya siswi biasa yang menuntut ilmu dengan tenang. Kepalanya terbenam dikedua lutut. Terisak dengan keras, tapi tidak mengeluarkan suara. Baru saja ia merasa senang, lalu kenapa jadi begini?
Ia mengira kalau orang-orang tidak akan mengungkit masalah itu lagi. Tapi diluar dugaan mereka masih mengingatnya dan malah menyudutkannya.
Apa ini ujian untuknya karena telah mengusik hidup seseorang? kalau memang begitu ia tidak tahan dan ingin mengakhiri dengan cepat. Ia sangat menyesalinya.
Siapa mengira kalau setiap ada masalah gadis ini akan menangis dikamarnya. Semua orang tidak tau dan hanya ia serta kamarnya yang tau kalau ia menangis, menumpahkan semua beban yang ada dipundak. Diluar mungkin ia terlihat gadis kuat, tapi tidak dengan didalamnya.
"Sudah menangisnya?"
Suara ini..
Yeonjoo mengelap air matanya dan mendongak untuk melihat siapa yang berbicara dengannya. Lelaki yang akhir-akhir ini selalu ada dihari-harinya. Menerobos masuk kedalam kehidupannya dan menemaninya.
"Aku tidak menangis." Bodoh, mau dilihat dari segi manapun orang juga bakal tau kalau ia habis menangis. Ditambah nada sumbang yang ia keluarkan ketika berbicara.
Suara kekehan terdengar ditelinganya. Yeonjoo menoleh kearah Taehyung yang sudah duduk disampingnya itu. Setelahnya lelaki itu memberinya sapu tangan. "Ingusmu keluar."
Mendengar itu Yeonjoo mengambil sapu tangan itu cepat dan memukul lengan Taehyung kuat. Ia mengalihkan wajahnya yang merah. Sial, lelaki ini selalu pandai membuatnya malu. Taehyung sendiri malah tersenyum geli melihat Yeonjoo yang menutupi wajahnya.
"Jangan menangis. Gadis seperti mu tidak cocok menangis. Kau itu cocoknya marah sampai wajahmu merah dengan hidung yang—Aw!"
Yeonjoo tidak berniat mendengar ucapan Taehyung lebih lanjut, segera ia memukul tubuh Taehyung bertubi-tubi sampai lelaki itu meringis menyuruhnya berhenti.
Secara tidak langsung Yeonjoo melupakan masalahnya sejenak.
🍥🍥🍥
Langkah kakinya tergesa-gesa memakai baju sekolah dan menyiapkan semuanya. Sehun memakai kacamata yang selalu ia pakai dan keluar dari kamar. Memakai sepatu dan berakhir dengan ia yang menutup pintu Apartemen dengan kuat.
Berlari menuju halte—dan hari ini sepertinya hari keberuntungannya, bus sudah berada dihalte saat ia baru saja sampai disana. Sehun memakai dasi dengan cekatan setiba didalam bus. Beruntung bus tidak terlalu ramai, hingga ia bisa dapat tempat duduk.
Bus berhenti dihalte depan sekolah, ia bergerak menuruni bus dan memasuki sekolah. Suasana sekolahnya saat ini sedikit berbeda dan Sehun merasakan aura panas dikanan-kirinya. Ada apa ini?
Sehun duduk dikursinya dan mengeluarkan buku—untuk melengkapi peran bodohnya ini. Tidak ada niat sedikit pun untuknya membaca buku setebal kamus. Daripada membaca buku, lebih baik ia bermain kan?
"Hei hei, kau tau Yeonjoo sudah datang kan?"
Nama itu membuat Sehun mendengar lebih dalam apa yang dibicarakan oleh dua gadis didepannya ini, mengalihkan atensinya dari buku ke mereka. Kenapa nama gadis itu dibawa jadi sebuah topik gosip.
"Iya, aku tahu. Semua orang mencacinya saat pertama kali ia datang."
"Betul sekali. Kukira ia tidak akan melakukan itu disekolah, ia tampak seperti gadis pendiam kebanyakan. Memikirkan itu membuatku geli."
"Kita tidak bisa melihat seseorang dari luarnya saja bukan?"
Cih, tidak bisa melihat dari luar apanya. Kalian bahkan tidak tau bagaimana gadis itu, tapi sudah bisa menyimpulkan.
Sehun menatap kedua gadis ini dengan datar. Mulut-mulut seperti mereka seharusnya disekolahkan terlebih dahulu dan diberi pelajaran. Sehun menghela nafas kasar. Siapa orang dibalik ini? Ia harus menemukannya.
Ini sudah empat hari semenjak kejadian dipapan mading itu, tapi sampai sekarang kejadian itu belum juga mereda, bukan mereda malah meluas karena orang yang dibicarakan datang hari ini, karena sebelumnya gadis itu mendapatkan hukuman dari pihak sekolah
Sehun melangkah keluar kelas dan mencari gadis bernama Yeonjoo itu. Matanya menelisik satu-satu gadis disekolah. Terakhir ia bertemu gadis itu tadi pagi saat berada dirumah gadis itu. Seketika mengingat itu ia semakin merasa bersalah.
Kakinya sudah lelah berjalan kalau ia tidak mendengar suara isak tangisan seseorang dibalik pohon dihalaman belakang sekolah. Ia berjalan mendekat perlahan, baru kali kedua ia melangkah seseorang sudah lebih dahulu berjalan kesana.
Taehyung dan Yeonjoo.
Mereka tampak dekat dipenglihatannya saat ini. Ia berdiri mematung ditempatnya sejenak dan tersenyum kecut setelahnya. Sepertinya ia harus menyerah untuk sekarang. Baiklah, ia akan mengalah—bukan, ia sudah kalah.
Kau menang, Kim Taehyung.
🍥🍥🍥
nani koree?!?!!
yg satu baru mulai, yg satu menyerah hwhw
komennya dong woii:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [Oh Sehun]
Fanfiction[Oh Sehun Fanfiction] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam beberapa hari. [he is an angel-faced demon] ©nananiyo story 2018