09 : Bertemu bunda

235 26 0
                                    

Jungkook menggeliat pelan dari tidurnya, ini mungkin termasuk tidur ternyaman yang pernah ia rasakan. Meraba bagian samping yang ternyata kosong tak ada kehidupan, ia pun bangkit.

Matanya melihat ke penjuru arah mencari sosok yang menemaninya tidur semalam, “Yahh aku ditinggal” katanya dengan raut wajah sedih.

Jungkook hendak menangis, namun suara di dapur mengalihkan perhatiannya. Pikirannya mulai bercabang dan berfikir yang tidak-tidak.

Dibawanya sapu lidi khusus ranjang di tangan kanan, Jungkook pun berjalan mengendap-endap.
Semakin banyak keributan yang ada, Jungkook semakin was was. Takut jika ternyata itu adalah maling hendak mencuri peralatan dapur. Namun ekspetasinya tak menjadi kenyataan, Jungkook membuang kasar sapu lidi yang digenggamnya dan berlari menuju ke arah sosok itu.

“Bundaaaaaaaaaa….” Yang dipanggil pun menoleh dengan cepat, “Loh adek udah bangun? Bunda berisik ya?”

Dipeluknya sosok itu dengan erat, “hehe gak kok—“ padahal di dalam hati mungkin Jungkook sedang mengumpat, “tadi adek bangun gara-gara kak Taehyung gak ada tau”

Jungkook sudah biasa berbicara manja seperti itu dengan bundanya Taehyung, itu permintaan beliau. Beliau hanya tak ingin Jungkook- calon mantu kesayangannya bersikap kaku di hadapannya.

“Oh tadi Taehyung telepon bunda, katanya kamu sakit gakmau ditinggal kerja. Jadi bunda kesini deh jagain  kamu, sekaligus mau bicara hal serius sama kamu, bisa kan?” katanya sembari mengelus-elus pucuk kepala Jungkook.

Jungkook yang mendengar itu menegang seketika, hal serius? Apakah tentang sikap kekanak-kanakannya Jungkook waktu itu? Pikiran Jungkook yang bercabang tadi pun kembali lagi, pikiran negatif yang sempat hilang muncul kembali.

“Selesai kamu mandi sama sarapan, kita bicara ya? Gimana?”

Hanya sebuah anggukan yang Jungkook dapat lakukan, lidahnya kelu tak dapat mengeluarkan sepatah kata apapun untuk menjawab pertanyaan bunda.

Percakapan singkat namun menohok hati selesai. Jungkook total bingung dan bungkam, namun ia tetap menurut. Bundanya sudah pulang barusan meninggalkan Jungkook seorang diri dengan keadaan nyawa hilang setengah.

“Mbullll, aku pulangg……” teriak Taehyung dari pintu. Taehyung terheran-heran, mengapa ia tak mendapat balasan? Lalu ia mencari Jungkook ke segala sudut ruangan namun sosoknya tak kunjung ketemu.

Hingga ia menemukan Jungkooknya di balkon, tengah menatap lurus dan tak menghiraukannya, “mbul, gak  denger aku balik ya?”

Jungkook berbalik menatap datar Taehyung, “Kak, anter aku pulang” Taehyung yang mendengar itupun langsung tercengang di tempat. Tumben kata itu yang muncul di benak Taehyung, Taehyung tak curiga dengan sikap sang kekasih. Ia hanya mengangguk menurutinya tanpa bertanya apapun. Ia hanya merasa, mungkin Jungkook sedang lelah saat ini atau mungkin kekasihnya sedang rindu dengan sang ibu.

Kini mereka berdua sudah sampai di kediaman Jungkook, Taehyung memajukan kepalanya guna mencium kening sang kekasih seperti biasanya, namun Jungkook sudah keluar dari mobil tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

“Loh aku gak dapet cium hari ini?” monolog Taehyung. Heran tidak seperti biasanya Jungkook bersikap seperti itu. Kini pikiran Taehyung yang bercabang, mencari-cari kesalahan apa yang ia perbuat.


Taehyung total pusing, ia tak tahu kesalahannya ada dimana. Mengacak rambutnya secara asal lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Jungkook yang melihat mobil Taehyung pergi dari jendela kamarnya hanya bisa menghela nafas, “Maaf kak, ini permintaan bunda. Aku gak bisa nolak, maaf” dan adegan selanjutnya bisa dipastikan dengan kencangnya suara tangisan Jungkook sekarang.




------

Hwaaaaaaa long time no see:(((
Dua minggu gak ada up apa apa:( kangen gak? Gak ya:((

Too sweet // Taekook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang