2006, Manhattan
Hoon turun dari limusin mewahnya dan berlari kecil menuju lift, ditekannya nomor lantai apartemen kakak perempuannya, Yoonhyung.Lift itu berjalan menuju lantai 14 Apartamen mewah di Manhattan, Hoon baru saja menyelesaikan tugas terakhir summer campnya di Manhattan, tubuhnya kotor penuh lumpur karena tugas nya sore itu adalah menggiring domba domba kecil masuk ke kandangnya.
Sampailah ia di lantai 14, ia keluar dari lift dan menuju kamar kakaknya Yoonhyung, membuka knop pintu dan masuk. Baru saja ia melepas tali sepatunya, laki laki remaja berusia 14 tahun itu mendengar suara isak tangis yang agak kencang, ia menajamkan pendengarannya, mengendap endap ia memasuki ruang keluarga semakin dekat dengan arah suara, ia meneruskan langkahnya ke ruang keluarga, disitulah sumber suara berasal.
Kakaknya Yoonhyung sedang menangis sambil memegang ponsel, matanya menerawang melihat jendela kaca diseberang meja makan, sepertinya Yoonhyung tidak sadar jika Hoon ada disitu.
Ia masih menangis, berulang ulang melihat ponselnya dan kembali menangis, Hoon sedih melihat pemandangan itu, perlahan dia mendatangi kakaknya, ingin memeluk tapi tubuhnya banyak lumpurnya.
“Hai yoonhyung, aku pulang, kenapa kamu menangis?” Hoon berdiri di sebelah kakaknya dua kursi makan menghalangi mereka.
“ah..” Yoonhyung mengusap airmatanya “Tidak..tidak apa apa kok, kamu sudah pulang? Wah lihatlah tubuhmu kotor Hoon”
Yoonhyung bergegas berlari mengambil handuk dan piyama kecil milik Hoon.
“ayo mandi dulu, bersihkan badanmu, tugas apa hari ini yang kamu dapat ? kenapa penuh lumpur begini?” Yoonhyung mendorong pelan badan Hoon masuk ke kamar mandi, suaranya masih serak.
“tadi aku disuruh menggiring domba ke kandangnya, seru kok walaupun agak kotor “ Hoon tertawa kecil, ia masuk kamar mandi dan menutup pintu kamar mandinya.
“aku akan siapkan makan malam sendiri untukmu ya!” seru Yoonhyung dari luar
“tidak! Ayo makan diluar ini malam terakhirku di Manhattan besok kita pulang ke Seoul kan? Kamu ikut aku kan Yoonhyung?” balas Hoon, dari dalam kamar mandi
“Iya” jawab Yoonhyung, kemudian ia berlari kekamarnya dan mengurung diri sampai jam makan malam tiba.
Suasana malan di Manhattan cukup padat, dua bulan sudah Hoon tinggal di kota Manhattan yang terletak di sebelah selatan Hudson River. Hoon mendaftarkan dirinya di Summer Camp yang diadakan oleh sebuah yayasan yang Ayahnya kelola di Manhattan, ia mempersiapkan dirinya untuk masuk ke SMA bergengsi di Seoul. Hoon dan Yoonhyung memilih makan malam sederhana di restoran chinesse di tengah kota Manhattan
“Ah this is my last day” kata Hoon sambil menyesap soda jeruk ditangannya, Yoonhyung masih terlihat sedikit murung. “Yoonhyung, kenapa wajahmu sedih? Apa ada masalah?” Hoon merasa sedikit tidak enak.
“Umm tidak, tidak apa apa Hoon” Yoonhyung memaksa tersenyum dihadapan adiknya, ada sesuatu berat yang mengganjal di pikiran dan hatinya saat itu.
“ayo makan, aku merindukan masakan asia selama disini, akhirnya aku makan ini juga” Hoon melihat Lobster dan Mi didepannya dengan nafsu, ia melahap habis semua menu yang ia pesan.
“Hoon, apa kamu punya seseorang yang sangat kamu sayangi?” Yoonhyung bertanya kepada Seunghoon, mereka sama sama sudah selesai makan. Restoran itu makin ramai padahal jam sudah menunjukan pukul 10 malam.
“Ada, aku punya seseorang yang sangat aku sayangi di dunia ini” Hoon tersenyum manis kepada kakaknya.
“Oh ya? Siapa? Apa kamu punya pacar?” Yoonhyung tertawa kecil menggoda adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About Youth
Fanfiction"Because i want to share my YOUTH to all of my brother, i want break the loneliness" - Kang Seungyoon. "We create a story about MILLION experience, that will never be able to forget" - Lee Seunghoon "I glad to see all of you here and there and EVE...