Story About Jinwoo : Mengejar Mimpi

53 7 2
                                    

" Pip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Pip .. pip .. "

Hae Ra pulang setelah sedari sore ia keluar untuk bermain bersama teman teman semasa kuliahnya, ia mendecak kecil saat melihat sepatu keds anaknya tergeletak tidak rapi, ia berjongkok dan merapikannya.

Hae Ra melirik jam tangan LV yang melingkar cantik di tangannya, sudah pukul 11 malam, cukup lama juga ia keluar. Hae Ra segera memasuki ruang tamu dan menuju ruang makan, suasana hening, ia menyalakan lampu ruang makan, tampak rapi dan bersih. Kemudian ia mengintip ke pintu kamar Jinwoo yang sudah tertutup.

"Apa mereka keluar?" Bisiknya, namun Hae Ra mengingat mobil Jinwoo dan suaminya masih terparkir rapi di basement. Hae Ra masuk ke kamarnya, Jungju nampak sudah tidur. Ia melepas coat dan sarung tangannya, menggeletakkanya di meja rias.

"Darimana saja kamu?" Suara berat Jungju mengagetkannya.

"Aku pikir sudah tidur" Hae Ra melepas kemejanya. Ia bersiap akan mandi.

"Aku baru pulang dari makan diluar bersama Jinwoo" Jungju terduduk.

Hae Ra masuk ke kamar mandi, beberapa detik kemudian suara gemericik air terdengar.

"Apa hari ini kamu bersenang senang?" Jungju menatap istrinya yang sibuk memakai skincare di depan meja rias.

Hae Ra mengangguk "Lumayan untuk meredakan stress"

"Pasti karena pekerjaan rumah yang banyak ya?" Jungju tersenyum melihat wanita cantik didepannya.

Hae Ra menggeleng, meletakkan botol kaca bening, ia menatap suaminya "Tidak masalah jika hanya perkara remeh seperti memasak, membersihkan rumah dan laundry, aku bisa tahan.. tapi ini masalah Jinwoo" Raut cemas di wajah cantiknya tergambar jelas.

Jungju mengelus pundak istrinya "Jinwoo sungguh menyesal karena tidak memberitahumu tentang annual year"

Hae Ra menggelengkan kepalanya "Apa aku gagal mendidik anak?" Keluhnya, dua bola mata yang cantik itu hampir meneteskan air mata.

Jungju tersenyum mencubit pipi istrinya "Tidak sama sekali"

"Tapi, Jinwoo tidak naik kelas tahun lalu dan harus pindah ke sekolah barunya, aku takut ia akan mendapat masalah baru disitu" Hae Ra meneteskan air matanya "Aku sudah mencoba sekuat tenagaku untuk mendidik anak tapi aku rasa aku gagal"

Jungju menarik pelan tubuh istrinya dari kursi rias ke pangkuannya.

"Maafkan aku yang terlalu sibuk bekerja, aku tidak pernah membantumu mengurus Jinwoo"

"Aku hanya merasa gagal menjadi seorang Ibu untuknya. Jinwoo sangat tertutup dan jarang sekali punya teman, aku juga tidak sanggup mendengar gosip di kalangan Ibu Ibu yang berkata bahwa Jinwoo tidak normal karena selalu sibuk bermain game" Hae Ra terisak.

Jungju menghela nafas, mengelus pelan rambut panjang istrinya "Besok aku akan bicara pada Jinwoo soal kekhawatiran mu, mungkin aku bisa memahami Jinwoo karena aku laki laki. Kebanyakan wanita memang susah beradaptasi dengan anak lelakinya yang beranjak dewasa"

A Story About Youth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang