Author : Guida_ds
Genre : Horor
Cast :
• Yoshinori KanemotoYang suka berbicara sendiri itu namanya orang gila, 'kan?
Tapi Yoshinori tidak gila. Dia hanya sedang 'mengobrol' dengan 'teman' nya.
"Si aneh itu bertingkah lagi," kata Jihoon. Tatapan mengejeknya jelas sekali mengarah pada si laki-laki Jepang itu.
Kanemoto Yoshinori menahan suaranya agar tidak terdengar orang. Laki-laki yang jelas bukan manusia di depannya berpangku tangan dengan sombong.
"Aku tidak mau terlibat. Terserah padamu," Yoshi menatap lawan bicaranya tajam. Tanpa berkata apapun lagi, Yoshi meninggalkan Taehyung.
"Begitukah? Kau tentu tidak lupa konsekuensinya, 'kan, Kanemoto?"
Yoshi mendadak berhenti. Perkataan Taehyung lagi-lagi membuat tubuhnya bergetar dan lemas.
"Bagaimana?"
"Baiklah,"--Yoshi berbalik menghadap Taehyung--"kali ini aku harus apa?" tanyanya dengan bahu yang menurun.
"Jihoon. Selamatkan jiwanya. Malam ini juga."
Belum sempat Yoshi bertanya lagi, Taehyung sudah hilang dari pandangannya.
🌼🌼🌼
Kini Yoshi berdiri di depan rumah bertingkat tiga yang kosong. Hasil dari mengikuti Jihoon setelah sekolah selesai. Rumah yang masih kokoh namun sangat kotor membuatnya seram.
Banyak pasang mata yang mengawasinya. Yoshi berusaha acuh, membawa kakinya masuk ke dalam rumah dengan hati-hati. Seperti luarnya, di dalamnya sama buruknya, kesan suram dan seram mendominasi. Apalagi beberapa hantu yang mengerang marah menatapnya.
Suara langkah kaki terdengar di atasnya. Yoshi menaiki tangga yang melingkar, pelan, dan hati-hati. Di undakan tangga terakhir, Yoshi berhenti. Netranya menatap Jihoon yang sedang memegang lilin menghadap pada sesuatu yang melentang di lantai.
Yoshinori tersentak kaget saat tengkuknya di sentuh oleh sesuatu yang sangat dingin. Bau danur menyergap penciumannya. Yoshi melirik ke kiri, wajah yang rusak, berdarah, penuh koreng, dan bernanah adalah sesuatu yang menyambutnya. Rambutnya tebal, panjang, dan kusut. Saat ia menyeringai, air liurnya pun keluar dan berbau busuk.
"Kau mau menolongnya?" tanya si hantu wanita buruk rupa sambil berbisik.
Yoshi hanya mengangguk. Mati-matian menahan nafas agar bau si hantu tidak tercium lagi. Kalau Yoshi membuka mulut, yang keluar pasti muntahan menjijikkan.
"Kau terlambat, bocah." Hantu wanita itu tertawa melengking lalu menghilang.
Helaan nafas lega keluar dari mulut Yoshi. Atensinya kini beralih lagi pada Jihoon yang kini sudah tidur terlentang di kelilingi lilin-lilin. Yoshi baru sadar bahwa yang terlentang di samping Jihoon itu seorang manusia. Mengabaikan berbagai suara yang terdengar rungunya, Yoshi menghampiri Jihoon. Yoshi berdiri di luar lingkaran lilin, menatap Jihoon dan seorang laki-laki tertutup kain sampai dahinya.