Author : KianaMint
Genre : Romance, Friendship, Horor.
Cast :
• Mashiho Treasure
• Nako Izone"Asahi!?"
"Mashiho!?"
"Huaaa!"
Aku berlari menghampiri Asahi dan berpelukan bersama sambil melompat-lompat kecil.
Hari ini aku bersama para sahabatku akan mendaki untuk melihat sunrise.
Asahi yang merasa sesak karena pelukanku yang semakin erat, mulai mendorongku menjauh. Berbeda dengan Asahi, Yoshinori yang hendak kupeluk malah mundur sambil memberikan tatapan tajam membuatku semakin bersemangat mendekat untuk memeluknya.
"Ayo sini baby Yoshi, biar Cio kasih pelukan hangat!"
"Hei jangan memanggil seenaknya!" Yoshinori mundur keembali beberapa langkah saat aku semakin maju ingin memeluknya. Tatapan tajamnya terlihat berbanding terbalik dengan senyum geli di bibirnya.
"Ehey. Baru juga aku tinggal bentar, sudah berani sekali kamu bertingkah Cio."
"Hehehe Nako." Aku tersenyum memperlihatkan gigi putihku saat melihat Nako datang bersama Hitomi, Minju, dan kak Kenta yang hari ini bertugas sebagai pengawas kegiatan kita mendaki.
"Ayo kita mulai mendaki, jadi sebelum matahari terbenam kita sudah sampai di vila keluarga Kakak." Kulihat kak Kenta terlihat menyipitkan matanya ke arahku terlihat tak senang dan langsung memalingkan kepala berjalan lebih dahulu.
Kita semua mengangguk dan mulai berjalan mengekor kak Kenta. Keluarga kak Kenta memang memiliki beberapa vila sederhana yang dibangun di atas gunung. Beberapa vila itu memang sengaja disewakan bagi mereka yang berniat bermalam untuk melihat sunrise. Meski kebanyakan para pendaki memilih membuat tenda, namun karena hari ini aku juga membawa teman-teman perempuanku rasanya tak pantas jika membuat mereka kedinginan.
Selain itu –uhuk— aku sengaja mengajak Nako, gebetan baruku yang beberapa minggu kemarin sering aku ajak untuk bertemu para teman-teman masa kecilku. Untungnya meski Nako sedikit pemalu dia langsung bisa akrab dengan Hitomi dan Minju. Bukankah rasanya menyenangkan melihat gebetanku akrab dengan para sahabat? Hahaha.
Sepanjang perjalanan aku berjalan berdampingan dengan Nako, tepat di belakang kak Kenta dan di depan teman-temanku yang lain. Mereka berjalan lumayan berjarak denganku, sepertinya mereka tak ingin mengganggu moment bahagiaku ini. Aduh rasanya aku makin sayang pada mereka, meski sayangku pada Nako tentu lebih besar!
"Nako tanganmu kenapa dingin?"
Aku yang tak sengaja bersentuhan dengan tangan mungil itu, lalu tersentak karena merasakan kulit yang sangat dingin.