Dulu, saat masih awal berpisah dengan kamu, setiap hari aku selalu berusaha memikirkan penyebab perpisahan kita. Kamu tahu sendiri bukan? Kalau aku adalah orang paling cuek, bukan hanya pada penampilan dan pertemuan dengan orang-orang baru, melainkan juga pada sebuah kejadian.
Aku hanya takut An, sesal itu hadir saat aku dan kamu sudah benar-benar sangat jauh. Maka dari itu, dulu aku memaksakan otakku untuk berpikir apa sebenarnya kesalahanku hingga membuatmu selalu merasa sesak tiap kali membicarakan akhir hubungan kita.
Dan pada akhirnya ada satu fakta yang sangat menyita perhatianku berhari-hari, bahwa kita adalah warna merah pada lampu lalu lintas, yang mana harusnya berhenti, namun kebanyakan orang justru jalan terus.
Kota Pelajar, awal tahun 2020
Ditulis oleh Arcturus
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang Pernah Jatuh Cinta
PuisiTeruntuk kamu makhluk Tuhan bernama manusia Terimakasih pernah hadir mewarnai hidupku, meski tidak seterusnya bertahan Terimakasih telah menorehkan bahagia serta luka Terimakasih telah membuat cerita yang dapat kutulis lewat kata-kata bernama senand...
