Part 32

9.6K 677 2
                                    

Holla readers tercinta

🍒🍒🍒

Seminggu sudah Afnan dan Naya menjadi pasutri. Ah iya mereka sekarang sudah tinggal berdua di apartemen Afnan, tidak lagi dirumah Naya.

Mereka berdua juga sangat romantis kata orang-orang yang melihatnya. Bagaimana tidak, mereka terus menempel dan tak terpisahkan bagaikan prangko. Jika ada Naya pasti ada Afnan, begitupun sebaliknya, maklum pengantin baru.

"Sayang, kamu kuliah hari ini hm ?" tanya Afnan sembari memeluk Naya dari belakang.

Naya sekarang sedang memasak makanan untuk sarapan.

"Iya mas" jawab Naya fokus dengan kegiatannya itu.

"Aku anterin ya sayang ?" tanya Afnan lagi sambil mengendus leher mulus istrinya yang menjadi salah satu kegiatan yang disukainya.

"Ihhh geli mas. Udah ih aku lagi masak nih ! Iya mas" jawab + kata Naya kegelian karena suaminya itu.

"Yaudah, aku tunggu di ruang makan ya" kata Afnan melepas pelukannya dan mengecup pipi Naya, dan itu membuat pipi Naya bersemu.

Setelah selesai sarapan. Afnan mengantarkan Naya kuliah hari ini, saat sudah sampai tak lupa Afnan memberikan kecupan sayang di dahi Naya dan salah satu gold card miliknya.

"Pakai ya sayang. Uangku uangmu juga" kata Afnan menyodorkan salah satu gold card nya ke arah istrinya.

"Gak usah mas, ini terlalu banyak" kata Naya menolak dengan halus.

Bagaimana Naya tidak menolak, karena nominal uang yang ada didalam gold card itu sangat banyak sekali. Mungkin miliaran atau bahkan triliunan.

"Plis sayang, ini untukmu istriku ! Aku suamimu yang wajib untuk menafkahi mu" kata Afnan sedikit memaksa istrinya untuk menerimanya.

"Em...iya mas, aku ambil ya" kata Naya tak tega juga akhirnya karena dia juga sering menolak suaminya saat memberikan gold card.

"Makasih sayang" kata Afnan senang dan memeluk istrinya erat.

Afnan sendiri ingin sekali Naya ber manja-manja padanya dan menggunakan uangnya, karena memang itu hak Naya menjadi istrinya.

"Sama-sama. Em... Aku masuk dulu ya mas. Assalamu'alaikum" kata Naya sambil mencium punggung tangan Afnan, dan keluar dari mobil.

"Wa'alaikumussalam" kata Afnan membalas salam Naya.

Dilain tempat, seorang pria sedang menatap orang yang sedang duduk dihadapannya dengan wajah menyeringai.

"Lu akan jadi perantara gue buat dapetin gadis gue yang cantik ini" kata pria itu to the point dengan nada yang terdengar licik sembari memperlihatkan sebuah foto gadis cantik yang diklaimnya sebagai gadisnya.

"Cisss ! Cara lu ini murahan banget tau gak ! Tuh gadis yang lu klaim sebagai milik lu udah ada yang punya masih aja lu mau milikin. Gadis itu gak akan cinta sama elu kalo kaya gini, dia malah membenci elu heh !" dengus dan sindir orang yang berada dihadapannya saat sudah melihat foto seorang gadis yang dikenalnya.

"Tau apa lo soal cinta ?!" tanya pria itu dengan nada yang menantang.

"Cinta itu gak memaksa bro, berjalan dengan sendirinya. Dan jika dia udah punya yang lain, ikhlasin aja, melihat dia bahagia, sudah cukup untuk kita" jawab orang itu dengan tenang.

"Lu gak usah ceramahin gue deh bacot ! Gue bukan elu yang langsung ikhlasin saat gadis gue sudah dimilikin orang lain. Kalo lu gak mau jadi perantara gue, tuh ortu lu gue bunuh !" sindir dan ancam pria itu dengan wajah menyeringai.

Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang