Hai !
🍒🍒🍒
Naya melihat sesuatu yang asing berada didalam laci nakas nya. Sebuah kain kecil yang berwarna hitam putih dengan diujung kainnya ada sebuah nama yang ter bordir disana. Biasanya sih kita menyebut sebuah kain kecil itu dengan sebutan sapu tangan.
Naya membaca namanya, dan akhirnya telah terjawab salah satu pertanyaan yang ada dipikirannya. Nama yang tertera disana adalah nama seorang pria yang 2 minggu lalu tak sengaja bertemu dengannya di acara resepsi pernikahannya. Syarif Hanafi, nama itu, yang dia tau, pria itu adalah sepupu dari sahabat dekatnya yaitu Syifa.
Ayaaaqist
Syif, aku kerumah mu ya.Naya menchat Syifa terlebih dahulu, kali aja Syifa gak ada dirumah kan kasian dia. Beberapa menit kemudian setelah bersiap dia sudah rapi dengan pakaian jubahnya yang berwarna hitam putih dengan dipadukan jilbab yang berwarna hitam.
Dan iya Naya sekarang sendiri berada di apartemen. Sedangkan suaminya sekarang ini sedang berada di kantor, karena ada meeting dengan klien.
Naya berjalan kaki menuju rumah Syifa. Karena memang rumah Syifa dibilang cukup dekat. Sesampainya disana ternyata Syifa sekarang tengah duduk di teras rumahnya. Syifa tersenyum mendapati Naya, sahabat cantiknya datang kerumahnya.
"Tumben kesini Nay, biasanya aku sama Bila yang kerumah mu. Eh tapi, kan sekarang kamu tinggal di apartemen suamimu. Kapan-kapan ajak kami kesana ya hehehe, duduk Nay" cerocos Syifa sembari mengajak Naya untuk ikut duduk juga di teras rumahnya yang terbilang cukup luas.
Ternyata disana juga sudah ada teko berisi teh, 2 cangkir teh dan toples makanan ringan + cemilan.
"Sekali-kali aku yang ngunjungin kamu dan Bila. Eh Bila kemana ya ? Kok rumahnya kaya kosong gitu, ini aku mau mengembalikan sesuatu" kata Naya dan tak sengaja melihat rumah Bila yang seperti tidak ada penghuninya, lalu dia mengambil sesuatu di ransel kecilnya.
"Bila lagi kerumah nenek kakeknya sama ortunya jadi ya kosong gitu rumahnya. Eh iya silahkan nih makanan dan minumannya" jelas Syifa saat melihat kebingungan Naya yang menatap rumah Bila yang kosong sembari menuangkan teh yang sudah terisi penuh didalam cangkir dan mempersilahkan Naya untuk makan dan minum.
Sebuah sapu tangan milik Syarif lah yang diambil Naya dari ranselnya. Syifa bingung dengan Naya yang mengulurkan sebuah sapu tangan padanya.
"Ini bukan punya aku Nay, kenapa beri ke aku ?" tolak Syifa saat Naya masih mengulurkan sapu tangan itu padanya, Naya menepuk dahinya pelan atas kelolaan Syifa.
"Iya aku juga tau Syif, ini coba lihat nama siapa di sapu tangan itu" kata Naya sembari menunjuk ujung kain sapu tangan.
Syifa melihat kearah sana, dan membacanya. Dia mengerutkan dahinya saat nama kakak sepupunya berada disana. Dia lalu menatap Naya meminta penjelasan bagaimana bisa sapu tangan kakak sepupunya berada di tangan Naya.
"Udah lama deh kayaknya aku nemuin sapu tangan ini di kursi trotoar. Nah kan dia kakak sepupu kamu, jadi aku beri ke kamu aja ya buat ngembaliin ini ke dia" cerita Naya sembari menatap Syifa yang mendengarkannya dan mengulurkan lagi sapu tangan itu kearah Syifa.
"Makasih ya Nay udah ngembaliin sapu tangan Kak Syarif. Nanti deh aku kembaliin, aku bilang juga kalo kamu yang nemuin ini" Sekarang Syifa menerima sapu tangan itu, lalu melipatnya dengan rapi, Naya yang mendengar perkataan Syifa hanya menganggukkan kepalanya.
Mereka berdua terlihat berbincang-bincang dengan sesekali meminum teh dan memakan cemilan + makanan ringan yang ada di dalam toples.
"Aku pulang dulu ya Syif. Makasih buat minuman dan makanannya ya. Assalamu'alaikum" pamit Naya setelah merasa bahwa dia sudah sedikit lama berada dirumah Syifa, yaitu sekitar setengah jam.
![](https://img.wattpad.com/cover/186505377-288-k479323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu (End)✓
Novela Juvenil"Jika ingin serius denganku, kakak harus datang kehadapan Ayahku dan meminta diriku padanya. Jika berhasil, aku akan meminta Mahar Surah Ar-Rahman pada kakak." *-Kanaya Bilqist Abraham "Jika itu maumu akan ku sanggupi, Insyaallah. Dan akan ku penuhi...