∞∞∞
"Kau adalah satu-satunya wanita yang memiliki hubungan denganku. Tak ada yang lain..."
-Xavier Adelard-
∞∞∞
Pangeran Xander mengajak Alice berkeliling istana. Pada malam hari, suasananya sangat berbeda. Sunyi, namun menenangkan. Ditemani rembulan dan bintang-bintang yang bertaburan di angkasa, membuat Alice betah menatapnya berlama-lama.Mereka berdua sangat akrab meski kapasitas pertemuan mereka yang terhitung sangat singkat. Mereka berdua sangat antusias menceritakan pengalaman masing-masing atau sekedar membuat lelucon yang akan membuat mereka berakhir dengan tawa ceria tanpa beban.
"Jadi, kau mengira prajuritmu yang menyamar itu adalah seorang monster? Hahaha... Kau sangat konyol, Pangeran..." Alice sampai terpingkal-pingkal karena mendengar cerita lelucon dari Pangeran Xander yang menceritakan bahwa ia pernah mengira salah satu prajuritnya yang sedang menyamar menjadi semak belukar adalah monster.
"Yeah, untung saja aku tak membunuhnya..." Pangeran Xander pun tertawa mengingat kekonyolannya pada saat itu.
Pangeran Xander dan Alice masih berjalan beriringan. Pesta berakhir sejak beberapa saat yang lalu. Mengingat, waktu yang sudah sangat larut.
"Apakah pantas seorang yang baru saja bertunangan berjalan beriringan dengan lelaki lain yang berstatus sebagai calon adik iparnya sendiri?"
Ucapan seseorang menghentikan langkah keduanya. Alice belum mengenali suara itu, bahkan baru pertama kali mendengarnya. Berbeda dengan Pangeran Xander yang berada disebelahnya yang memasang senyum tipisnya dan menganggap seolah tidak ada apa-apa.
Alice membalikkan tubuhnya. Ada Pangeran Xavier disana. Berdiri di depannya yang hanya berjarak beberapa langkah saja. Ya, Pangeran Xavier mendengar semua yang mereka perbincangkan. Pangeran Xavier mendekat ke arah Alice. Menghapus jarak di antara keduanya, hingga mereka hanya berjarak satu jengkal saja.
Seumur hidup, baru pertama kali ini Alice berdekatan dengan orang lain yang merupakan lawan jenisnya. Alice yang gugup hanya bisa menundukkan kepala. Alice baru menyadari bahwa Pangeran Xavier memiliki tubuh yang tinggi, hingga tinggi Alice hanya sampai ke pundak Pangeran Xavier saja. Dalam posisi sedekat ini, Alice bisa menghirup aroma maskulin yang keluar dari tubuh Pangeran Xavier. Menambah kadar kegugupannya menjadi grogi. Tangannya gemetar. Alice ingin melangkah mundur, tapi ia tidak mau dinilai tidak sopan oleh Pangeran Xavier. Mau tidak mau, Alice hanya diam membeku.
Semua yang dirasakan oleh Alice sepertinya terbaca oleh Pangeran Xavier. Dengan santai, Pangeran Xavier melepaskan jubah yang dikenakannya, lalu dipakaikan kepada Alice.
Alice semakin menunduk. Jika dirinya mendongakkan kepalanya sedikit saja, pasti wajah mereka akan bersentuhan. Karena posisi Pangeran Xavier yang sedikit menunduk, menyamakan tingginya dengan Alice.
Lalu, Pangeran Xander? Dia masih diam saja tanpa ingin membalikkan badan. Bahkan untuk melirik pun rasanya enggan. Apalagi melihat kedekatan Pangeran Xavier dan Putri Alice yang mungkin terlihat intim. Ada sebuah rasa yang bergejolak dalam diri Pangeran Xander.
Pangeran Xavier meraih tangan kanan Alice dengan tangan kirinya. Tangan kanannya ia gunakan untuk mengangkat dagu Alice, agar menatap ke arahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/207976492-288-k761751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD-X
Romansa"Apapun keputusanmu setelah ini, aku akan tetap membuatmu berada di sisiku." ∞∞∞ Alice, seorang mahasiswi di sebuah universitas ternama berkat kepintarannya -sehingga mendapatkan beasiswa, harus gugur begitu saja kar...