BRAK
"dari mana saja kau berengsek"bentak peria berpostur tegap walau sudah terlihat beberapa kerutan di sekitar wajahnya karna usia yang mulai menua.
"aku baru saja pulang dari rumah teman ku ayah"ucap pria berpostur mungil kepada orang yang di panggil nya ayah tadi.
"sudah ku bilang jika kau tidak pergi bekerja aku akan mengusir mu dari rumah ini anak sialan"ucap peria yang lebih tua itu.
"hari ini aku tidak bisa bekerja ayah karena salah satu teman ku ada yang sakit, jadi aku menjenguk nya"jelas si peria mungil.
"kau boleh berkata seperti itu jika teman mu itu bisa memberi ku uang"bentak pria yang lebih tua sambil beranjak dari situ.
Sambil membersikan bekas pecahan pot kaca yang di lempar ayahnya tadi jimin memikirkan bagaimana cara melanjutkan hidup jika hidupnya saja seperti itu.
Sangking khitmatnya dia memikirkan bagaimana cara dia melanjutkan hidup, tidak sengaja bayangan kejadian yang menimpanya dijalan tadi muncul di otak cerdas nya itu.
"siapa pria itu kenapa dia mau menolong ku, dan kenapa juga aku percaya jika dia akan menolong ku"ucap jimin bingung.
Ya begitu lah jimin lebih memilih tidak percaya kepada apapun dari pada di khianati untuk ke dua kali nya, untuk apa mempercayai orang jika ujung ujungnya di khianati. dengan ayah ku saja aku tidak percaya karna aku tau dia itu pembohong pikir nya.
TBC.
-mau di lanjut ngk?
-vote dong!!
-komen dong!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS.[jikook]
FanfictionIni membungkusku dan ini menyakitkan tapi tidak apa apa, karna aku berjalan di kegelapan itu sendiri. "berikan aku penerus" "aku terima" Pedangxpedang BxB