Seokjin memaksa jimin agar ikut dengannya ke rumah sakit yang di miliki olehnya untuk memeriksa jimin, sebelumnya jimin sempat menolak ntah apa alasanya menolak untuk pergi yang pasti jimin takut bertemu orang yang tidak di kenalnya tetapi seokjin terus memaksanya.
Akhirnya jimin setuju walaupun dia masih sedikit takut, sebenarnya dia trauma dengan keramaian.
Setelah perjalanan yang cukup menyeramkan bagi jimin akhirnya tibalah mereka di rumah sakit yang bisa di bilang cukup besar.
Di sana dia di periksa secara menyeluruh mungkin jungkook ingin ibu yang mengandung anaknya benar benar sehat.
Saat pemerikasaan sedang di lakukan seokjin melihat luka bekas cambukan di punggung jimin, dan seokjin bertanya dari mana dia mendapatkannya.
Dan dia menceritakan dari mana dia mendapatkan luka yang cukup parah itu sebenarnya dia sudah sering mendapatkan luka seperti ini bahkan yang lebih parah.
Waktu itu dia tidak bisah pergi bekerja di karenakan hampir seluruh badanya terasa sakit karna sebelumnya ayahnya menendangnya bak binatang, dan malamnya dia mendapat kan yang di sebut ayahnya sebagai hukuman karna tidak berkerja dan memberikanya uang, dan ini lah hasilnya luka cambuk yang terdapat di punggung.
Dia tidak menangis saat menceritakanya tetapi itu lebih sakit dari pada menangis meraung meminta tolong, dan ini lah penyebab jimin membangun dinding untuk dirinya sendiri agar orang tidak dapat menyakiti tubuhnya lagi karna baginya tubuhnya ini adalah pemberian dari ibunya. Sebegitu sayangkah dia terhadap ibunya.
Setelah mendengar dari mana jimin mendapatkan luka yang ada di punggungnya itu seokjin hanya diam tetapi di dalam hatinya dia ingin sekali untuk membunuh orang itu dan yang lebih parahnya lagi itu ayah jimin sendiri, ini tidak masuk akal pikirnya.
Seokjin itu dokter yang dimana sangat menjunjung tinggi hidup seseorang dan sekarang dia ingin sekali membunuh orang yang menyakiti namja di depanya ini ayolah bisa dikatan jimin itu carrier yang pada dasarnya lebih lemah dari peria dominan sama sepertinya.
"kenapa kau tidak melawan dan keluar dari sana tempat itu berbahaya jimin"ujar seokjin sambil menatap jimin tepat di matanya.
"aku takut aku takut seokjin dia mengatakan akan membunuhku dan jika itu terjadi ibuku akan sangat kecewa kepadaku"ucap jimin dengan nada begetar mungkin pertahanannya mulai hancur dia butuh penopang.
Karna tau situasinya seokjin mulai memeluk jimin menyalurkan kehangatan dan jimin merasa aman dengan pelukan yang di beri seokjin, seperti pelukan kakaknya.
"tidak apa apa aku ada di sini dan yang lebih bagusnya kau sudah keluar dari sana sekarang, walau kau harus di kurung di tempat yang berbeda setidaknya kau di perlakukan lebih baik"ujar seokjin menenangkan jimin.
"iyah, kau tau kenikmatan di dalam neraka walaupun sulit mendapatkannya"
Seokjin menceritakan semua yang di dengarnya kepada jungkook setelah kembali dari rumah sakit.
"kau tau jungkook jimin tadi hampir gila aku kagum padanya, keinginan bertahan hidupnya sangat besar, dan kau jangan berani berani mengatakan sesuatu yang aneh aku yakin dia akan mati jika mendengarnya"ujar seokjin.
Jungkook hanya diam mendengar cerita dari seokjin dia malah berjalan menuju meja untuk mengambil ponselnya, dia menelpon seseorang.
"taehyung bawak jimin kemarari"tanpa perlu mendengar jawaban dari taehyung iya malah mematikan sambungan nya.
"apa yang akan kau lakukan jungkook"ucap seokjin memicing.
"menagih janjinya padaku"sebelum seokjin ingin perotes terdengar ketokan dari arah pintu.
"kau masuk jimin, dan kalian berdua keluar"perintah jungkook.
Seokjin dan taehyung pergi, jimin yang mendengar itu masuk dengan perasaan takut dan berdiri di depan meja kerja jeon jungkook.
"aku sudah tau tentang trauma mu"ucap jungkook membenarkan posisi kakinya"tapi itu bukan penghambat aku untuk mendapatkan pewaris dari mu kau masih punya hutang kepada ku, kau ingat"
Mendengar itu jimin menggigit bibirnya dan mengangguk pelan.
"sebulan dari sekarang, aku akan mengadakan pesta pernikahan dan itu adalah pesta pernikahan kita, aku mau luka luka di tubuhmu sembuh dan kau siap untuk pesta itu"jungkook melipat tanganya di meja"aku bukan orang yang baik jadi sembuhkan sendiri traumamu karna jika kau mendadak menjadi orang gila saat aku menyentuhmu, maka aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri"
Bisah jungkook lihat bibir jimin mengeluarkan darah dia berasumsi bahwa peria itu terlalu keras menggigitnya.
"kau harus tau sesuatu jimin"ini adalah pertama kali jungkook memanggil namanya dan jimin merasakan bahwa dia seperti mendengar iblis memanggil namanya.
"kau berurusan dengan iblis yang salah"ucap jungkook datar.
Dan di sinilah jimin tau dia benar benar masuk ke neraka.
T.B.C
Votenya dong.
💜💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS.[jikook]
FanfictionIni membungkusku dan ini menyakitkan tapi tidak apa apa, karna aku berjalan di kegelapan itu sendiri. "berikan aku penerus" "aku terima" Pedangxpedang BxB