Langkah kaki kian kencang terdengar dari arah belakang, aku tau tapi aku memilih diam aku pikir itu hanya orang lewat tapi aku juga tidak bodoh untuk tidak menyadari jika orang itu mengikuti ku.
"berhenti bersembunyi dan keluar lah, ada apa kau mengikuti ku jika untuk uang kau salah besar aku tidak mempunyai nya"ucap jimin dengan tegas sambil berbalik ke arah terdengar nya suara langkah kaki itu.
"owh kau cukup berani ternyata jika kau tidak mempunyai uang bagai mana kalau aku menukar nya dengan tubuhmu"ucap peria berbadan gemuk itu jika tidak dalam situasi seperti ini mungkin jimin akan tertawa dan mencerca peria tersebut dengan mengatakan tidak tau diri, berkaca sana.
"ciuh tidak sudi, berkaca sana"seperti nya jimin lebih memilih mengatakan nya sekarang.
"owh peria manis yang galak ternyata menarik juga"ucap si peria dengan menatap jimin dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"kita sudah tidak ada urusan lagi jadi bisa kah saya pergi, peria tidak tau diri"ucap jimin yang mulai kesal dengan sang peria berbadan gemuk itu.
"apa yang kau katakan"bentak peria bebadan gemuk sambil mencengkram tangan jimin dan itu membuat si empunya meringis kesakitan.
"lepas kan aku berengsek"teriak jimin kesakitan, ternyata cengkraman tangan peria tersebut tidak main main.
"sekali lagi kau mengata kan itu akan ku patah kan tangan mu"teriak peria itu marah.
"sebelum kau mematahkan tangan peria itu lebih dulu aku yang akan mematah kan tangan mu, atau lebih di sebut membunuh mu"ucap peria berbadan tegap dan kekar dengan idung bengir dan jangan lupakan bibir tipis itu.
"jangan ikut campur anak muda, aih anak jaman sekarang semua nya bertingkah seperti dia yang paling benar"ucap peria itu berdecih.
Mendengar hal itu membuat peria berhidung bengir itu naik pitam dengan sekali hantaman peria itu sudah terkapar di aspal jalan yang dingin.
"aih ayo bangun pak tua, tidak kah kau malu dengan badan besar mu itu"ucap dia kepada si peria berbadan besar tersebut.
"aish lupa kan saja semoga mimpi indah pak tua, dan jika mimpi indah tersebut ingin menghampiri diri mu"ucap peria itu dan berjalan ke arah jimin yang memegangi pergelangan tangannya yang mungkin terdapat memar.
"terima kasih tuan"ucap jimin membungkuk.
"terserah kau saja, membuang waktu. dan ingat jangan lewat jalan ini jika kau pulang larut malam ambil jalan yang sedikit memutar, menyusahkan saja"ucap peria itu sambil berlalu pergi.
Dan dengan patuhnya jimin memuruti perintah peria tersebut, padahal sebelumnya dia tidak pernah percaya ke pada orang lagi setelah kejadian itu. Pikirnya semua orang itu pembohong termasuk diri nya.
Semua orang itu punya topeng masing masing dan mengunakan berbeda beda topeng setiap hari nya tidak kah berbeda sikap mu yang kau tunjukan kepada orang terdekat mu dengan orang yang baru kau kenal, begitu juga dengan jimin, sampai dia jengah sendiri memikirkan topeng apa yang akan dia tunjukan besok. Tapi ada saat nya topeng itu tidak berfungsi lagi.
Kau tau setiap orang mempunyai seseorang yang sebanding dengannya,dia adalah lawan mu. seseorang yang sangup melawan dengan penuh.
T.B.C
Silakan pencet vote di bawah dan jangan lupa comen.
💜💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS.[jikook]
FanfictionIni membungkusku dan ini menyakitkan tapi tidak apa apa, karna aku berjalan di kegelapan itu sendiri. "berikan aku penerus" "aku terima" Pedangxpedang BxB