Saat ini diriku sedang berada di sudut ruangan
Sendiri..
Sambil memeluk lutut dan menyembunyikan wajah ke dalam lipatan tangan
Yang menyedihkannya memang benar-benar sendirian
Ruangan dimana menjadi saksi segalanya
Dimana semua memang tidak dapat dikatakan baik-baik saja
Bahu dan seluruh tubuh ini bergetar
Menahan erangan tangis kala air mata terus banjir keluar
Hati terus menggumamkan doa terbaik agar Tuhan berbaik hati dan mengubah semuanya menjadi damai
Meski sadar, itu tidak akan pernah terjadi
Aku takut,
Tuhan......
Aku benar-benar ketakutan disini..
Bisakah kau membawaku pergi?
Bersamamu?
Aku tidak ingin lagi mendengarnya
Bentakan, pecahan, dentingan benda yang sengaja diletakkan dengan keras
Bolehkah?
Ku mohon,
Kepalaku rasanya terus berputar hebat
Memutar kembali setiap kepingan kejadian yang sama
Tidak.
Jangan lagi.
Ku mohon,
Bukan ini yang ingin ku lihat,
Bukan ini yang ingin ku dengar,
Bukan semua ini
Seluruh tubuhku terutama dadaku mendadak sesak,
Saat air mata sialan ini bahkan terus meledak
Kakak......
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuplikan Hidup
PoetryKetika hidup membawamu pada lika likunya, aku harap kamu tidak melewatinya sendirian. Bagaimana jika rumah itu tidak menjadi tempat teraman bagimu? Justru tempat dengan segala kesakitan dan ramai ketidaknyamanan yang akhirnya kamu dibuat terbiasa de...