"Aku baik-baik saja," ucapku.
Berusaha meyakinkan diri bahwa aku memang demikian.
Aku yang paling mudah tertawa dibandingkan dengan yang lain. Disaat banyak orang.
Aku akan tertawa dengan lantangnya, menyuarakan kebahagiaan.
Atau yang lain?
Orang mungkin akan berpikir hidupku sedemikian menyenangkan.
Sampai mereka melihat disaat aku sendirian,
Memeluk diri
Meraung dan menggemakan tawa diatas air mata
Aku tertawa
Menertawakan hidup yang seakan bermain gelak canda
Karena hidupku sebercanda ini
Miris.
Mereka yang mengerti, akan sadar bahwa ada banyak luka dibalik tawa
Ada sirat kesedihan dibalik lengkung lebar dari si pemilik bibir yang tak pernah absen untuk tertawa
Tidak.
Mereka tidak bisa melihatku seperti itu.
Mereka cukup melihatku sebagai orang yang hidup bahagia.
Dengan segala kepalsuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuplikan Hidup
PoetryKetika hidup membawamu pada lika likunya, aku harap kamu tidak melewatinya sendirian. Bagaimana jika rumah itu tidak menjadi tempat teraman bagimu? Justru tempat dengan segala kesakitan dan ramai ketidaknyamanan yang akhirnya kamu dibuat terbiasa de...