Untuk kalian,
Ayah dan ibu...
Mungkin akan kelu lisan ini untuk ucapkan langsung semua kalimat yang nantinya ingin ku sampaikan disini
Maka akan ku sampaikan,
Berharap suatu saat kalian bisa mengetahui
Atau membacanya
Apa yang ingin ku ungkapkan
Namun tak dapat terucapkan....
Ayah, Ibu
Terima kasih banyak
Untuk membawa dunia kepadaku
Atau membawaku pada dunia.
Berada diantara kalian adalah hal yang luar biasa
Meski luar biasa itu memiliki banyak makna ataupun definisi
Begitupun denganku
Keluarga ini mengajarkan dan memberikan ku banyak hal
Untuk ayah,
Terima kasih karena selalu menyayangi ku, putrimu
Untuk selalu berusaha membuatku bahagia dengan cara apapun
Terimakasih untuk ilmu yang kau ajarkan dalam menghadapi dunia yang kejam ini
Terima kasih,
Untuk selalu berusaha memberikan ku segala ketidakmungkinan yang akan menjadi mungkin dengan caramu
Seperti memberikan ku dunia dan seisinya
Menjagaku dengan setiap hembusan nafasmu
Namun satu yang kau lupa,
Untuk mengajarkanku bagaimana kejujuran itu bekerja
Dengan mematahkan cinta pertamaku
Semuanya sudah tidak baik-baik saja sejak kau memulainya
Aku tahu semuanya, Ayah
Tentang mu
Tentang perempuan itu
Kita hanya bersikap layaknya sebuah keluarga bahagia
Yang sedang berpura-pura
Pura-pura bahagia dengan bertahan bersama kebohongan
Bertahan demi mencegah kehancuran
Namun lalai bahwa bertahan dengan cara itu sama dengan kehancuran dengan versi yang berbeda
Ku mohon berhenti,
Agar Tuhan tidak menghukummu melalui aku
Manusia jenis yang sama yang kau lukai
Seorang wanita
Aku tidak menyalahkanmu,
Namun aku hanya ingin kau untuk memilih jalanmu
Berhenti dan selesai kan semuanya, atau kau ingin Tuhan yang menyelesaikannya dengan cara-Nya?
Kau membuatku takut,
Untuk mencoba percaya pada manusia sepertimu
Aku akan selalu memandang laki-laki dengan cara yang sama
Yang berkemungkinan melakukan hal yang sama dengan yang kau lakukan pada Ibu
Kau sudah membuatku mencap semua lelaki sama seperti mu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuplikan Hidup
PoesíaKetika hidup membawamu pada lika likunya, aku harap kamu tidak melewatinya sendirian. Bagaimana jika rumah itu tidak menjadi tempat teraman bagimu? Justru tempat dengan segala kesakitan dan ramai ketidaknyamanan yang akhirnya kamu dibuat terbiasa de...