Bab 2

76 6 1
                                    

 *HAPPY READING *

Hari ini merupakan hari terakhir SMANGKAS GOSH, hari dimana puncak acara dimulai. Kali ini sma angkasa mengundang raisa dan star and rabbit, sedangkan musisi yang lainya itu hanya grup band lokal.

" no bangun gilak! Kebo banget jadi umat " ujar fana saat dia membangunkan fano yang masih terlelap tidur. Fano tidak beraksi apapun, dia masih saja berada di mimpi indahnya.

Fana mengapit hidung fano menggunakan kedua jarinya, supaya fano tidak bisa bernafas, biarin aja biar cepet mati fikirnya.

Fano membuka matanya dan langsung mendorong fana hingga dia jatuh di lantai, fana meringis kesakitan " fanoooo! Udah tau pantat gue tepos, makin tepos ini ahhhh! " cibir fana terus merasakan nyeri di bagian bokongnya, sedangkan fano sama sekali tidak menggubris fana melainkan kembali tidur " pergi na " suruh fano tanpa membuka matanya, fana yang mendengar itu langsung berdiri dan menjambak rambut fano sekeras-kerasnya hingga fano teriak kesakitan, lalu fana lari secepat mungkin menjauh dari sumpah serapah yang dikeluarkan kembarannya itu.

Fana tertawa sambil berjalan menuruni tangga dan menemui mama nya " kakak di mana sayang?" Tanya mama fana yang sekarang sedang menonton tv

fana berjalan mendekati mamanya dan duduk disebelah mama nya " biasalah mah, kaya gtau fano aja "

" lah emang acara jam berapa dek? "

Fana mengambil keripik balado yang berada di depannya " hmmm.. jam 3 mungkin mah "

" yauda mama bangunin kakak dulu ya, kamu jemput hana sana mama kangen sama dia " ucap mama lia lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar fano.

Fana yang disuruh menjemput keponakannya yang bernama hana itu kegirangan, apalagi sekarang rumahnya dan bio sudah tidak 1 komplek lagi dikarenakan bio pindah rumah, eitsss jangan bersedih dulu, bio pindah rumah di perumahan cahaya, jadi saat kak marcel berniat untuk membeli rumah setelah menikah fana sangat memaksa kak marcel untuk membeli rumah di perumahan cahaya.

Gatau emang sudah ditakdirkan sama allah jika fana tidak bisa jauh-jauh dari bio, rumah kak marcel bersebelahan dengan bio. Allah saja selalu menemukan jalan untuk fana iya supaya bisa dekat dengan bio. Berharap banget si na wkwk.

Fana merapalkan doa supaya dia bisa bertemu bio disana, semoga allah selalu mendukungnya seperti biasa wkwk. Lantas dia langsung mengambil kunci mobil milik mama nya dan berjalan ke luar rumah sambil bersenandung ria.

Saat ia membuka pintu rumahnya ternyata sudah ada rendi dan afan yang ingin mengetuk pintu " ehh fana, mau kemana lo " tanya rendi

" kepo! Ngapain kesini? Pasti mau numpang makan kan? " tanya fana dengan selidik. Afan tertawa " tau an aja "

Fana menghembuskan nafasnya kasar, sudah biasa jika mereka selalu menganggap rumahnya ini sebagai rumah mereka juga, sampai baju, pakaian dalam, sikat gigi, sabun dan handuk mereka saja ada dirumah fana.

Padahal kalau difikir-fikir ayahnya rendi ini termasuk 5 orang terkaya di indonesia, dan afan juga termasuk dalam golongan menengah ke atas. Masih kaya an mereka berdua ketimbang keluarganya fana.

" yaudah sana, mama gue dah masak makanan kesukaan kalian berdua " fana memiringkan badanya supaya rendi dan afan bisa masuk kedalam rumahnya.

Rendi mencubit pipi fana gemas " baik banget si mama lia, uhhhh adek makin cantik loh " kata rendi masih memainkan pipinya keatas bawah, fana ingin bicara tetapi susah dan dia sedikit kesakitan akibat ulah rendi. Fana menginjak kaki rendi " ahhh ga jadi cantik lo bhay! " ujar rendi meninggalkan fana, sedangkan afan cengegesan saja sambil melewati fana, fana hanya memelototi afan setelah itu afan lari mengejar rendi.

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang