Sudah 2 bulan fana dan fano hidup berdua, mereka sangat merindukan kehadiran mama lia disini, biasanya tiap subuh mama lia yang membangunkan mereka untuk solat berjamaah, kini mereka harus bisa bangun sendiri dan saling mengingatkan satu sama lain.
Biasanya gesekan alat dapur yang terdengar ditelinga mereka saat pagi akibat ulah mama lia yang menyiapkan sarapan, kini sudah tidak terdengar lagi. Aroma masakan mama lia yang sangat menggugah selera itupun sudah tidak bisa mereka rasakan lagi.
Suara alarm menyeruak keseluruh kamar fana, dia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengumpulkan nyawanya.
Fana duduk diatas ranjangnya, lalu dia mematikan jam bekker diatas nakasnya, pukul setengah 5 pagi.
Dia masih duduk entah memikirkan apa, hanya fana dan allah yang tahu hehe. Setelah dirasanya cukup untuk mengumpulkan nyawanya, fana bangkit dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi.
Dia mencuci mukanya lalu mengambil air wudhu, setelah itu dia solat subuh.
Fana keluar dari kamarnya sesudah menunaikan solat subuhnya, dia berjalan ke kamar fano yang tidak jauh dari kamarnya itu.
" no? " panggil fana enggan untuk mengetuk pintu kamar fano.
Tidak ada jawaban apapun " ah iya lupa, kan semalem fano izin nginep dirumah afan " ujar fana pada diri sendiri.
Fana menuruni tangga rumahnya, dia berniat untuk joging mengelilingi komplek rumahnya satu putaran saja, seenggaknya tubuhnya mengeluarkan keringat.
Sekalian dia ingin membeli sayuran untuk sarapan pagi ini, fana sangat suka jika harus membeli sayuran di tempat mang asep, tukang sayur keliling di kompleknya.
Pasalnya dia jadi bisa ngerumpi sama ibu-ibu komplek rumahnya, kemarin fana mendengarkan ibu-ibu yang sedang membeli sayur mang asep bergosip ria tentang menantunya pak rt, entahlah ibu-ibu komplek rumahnya mempunyai banyak sekali bahan gibahan.
Fana menyumpali telinganya dengan earphone miliknya lalu mulai berlari kecil mengelilingi komplek rumahnya, matahari sudah terbit dan fana masih dengan aktivitasnya.
" yurrrr sayurrrrr " teriak mang asep
Fana tersenyum lalu menghampiri mang asep yang sedang mendorong gerobak sayurnya " selamat pagi mang asep " sapa fana ramah pada mang asep
" ealahh mba fana ini makin cantik saja " ujar mang asep
Fana memilih sayuran yang dijajarkan di atas gerobak mang asep " kalo cantik emang dari lahir mang, eh mang fana minta cabe campurnya dong 5000 " ujar fana
" siap mba siap " mang asep dengan sangat cepat melayani fana
" mang ada jajanan pasar ga? "
" ada kok mba ada " jawab mang asep sambil mencari beberapa jajanan pasar yang ia beli tadi. " nah ini, mba fana tinggal pilih saja "
Fana dengan senang hati mengambil beberapa jajanan pasar yang amat ia sukai itu.
" jadi totalnya 61 ribu mba " kata mang asep memberikan kantong pelastik berwarna putih itu ke fana
Fana memberikan uang 70 ribu ke mang asep " kembaliannya ambil aja mang "
" eh ga bisa gitu mba fana, kebiasaan banget " ujar mang asep
Fana terkekeh " gapapa mang, rejeki ga boleh ditolak loh "
" yaudah nih, gantinya kue pancong aja ya " mang asep memberikan sepuluh biji kue pancong. Fana hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana
Genç KurguIni cerita jalan hidup fana, cewek yg menyukai seorang cowok sejak kelas 6 sd. Dia rela melakukan apapun supaya dapat di lirik oleh sang pujaan hati. Nyatanya sampai detik ini pun bio sama sekali tidak mengenalnya, melirik pun enggan. Disaat fana m...