Bab 5

51 4 1
                                    

 Fana merasa darahnya mengalir dengan sangat deras seperti air terjun, jantungnya siap mencuat keluar. Ditatap oleh bio lebih dari 10 detik mampu melumpuhkan saraf-saraf yang ada di tubuhnya. Dan sekarang bio masih menatapnya, tak ada yang mau mengakhiri ini, napas na napas! Kedip sumpah mata lo kering, woii udara gue g bisa napas, kalo tiba-tiba gue ngegelepak ga lucu! – teriaknya dalam hati. Bio masih menatapnya dengan datar hingga bahu fana di sentuh oleh fano " ayok " fana langsung mengalihkan pandanganya ke segala arah, dan pergi menyusul rendi yang sudah jalan duluan.

" duluan ya bi, semangat " teriak fano, bio hanya mengacungkan jempol sebagai jawaban.

Sampai didalam mobil hanya ada fano dan fana saja, sedangkan gesha dia menebeng nisa dan monika. " mau kemana si no " tanya fana setelah memasang seltbeltnya.

" tongkrongan "

Fana mendengus sebal, haruskah dia ikut fano ngumpul bareng teman-temannya? Sudah dipastikan dia cewek sendiri " tau gitu mah mending balik sama nisa, ga bisa apa anterin gue balik dulu? "

Fano menurunkan kaca mobilnya " mau konfoi apa? " tanya fano pada pengemudi mobil sebelahnya, dia tidak menghiraukan ucapan fana.

" iya, tuh rendi dibelakang lo " jawab pengemudi itu, lalu yosa sedikit mengeluarkan kepalanya untuk melihat mobil rendi yang sudah diisi teman-temannya.

" woi afan gausa sok ganteng lo ajg! " teriak fano pada afan yang kini telah berdiri memperlihatkan wajahnya dan melambaikan tangan pada siapapun cewek-cewek yang melihatnya. Mobil yang dibawa rendi itu ferari, jadi dia membuka atap mobilnya.

" no gue mau kaya afan " suruh fana pada fano, fano langsung menuruti fana dan membuka atap mobilnya, mobil yang dibawa fano itu mobil yang dibelikan rendi untuk hadiah ulang tahun fano, mobil audi r8, gila ga tuh rendi mah kalo mau tinggal pilih syedihh aku yg sobat misqueenn.

Fana menoleh kebelakang saat atap mobilnya berhasil dibuka sepenuhnya, dia melambaikan tangan ke rendi dan afan.

" na mending lo disini aja sama gue " kata afan sedikit berteriak, lalu fana mengacungkan jempolnya dan kembali duduk disamping fano. " no gue bareng rendi aja ya " pinta fana hati-hati

" yaudah sana, suruh rully sama kevin di mobil gue "

Fana mengangguk dan turun dari mobil lalu berlarian kecil untuk sampai di mobil milik rendi " rully sama kevin disuruh kemobil fano "

Lantas pria yang bernama ruly dan kevin turun dari mobil rendi dan menaiki mobil fano, sedangkan fana duduk disebelah rendi sambil bercanda gurau bersama afan.

" tumben ren lo mau bawa mobil ini " tanya fana sambil menikmati semilir angin, berasa naik truck

Rendi menghela napas kasar " tuh disuruh anak dajjal satu itu, maksa lagi "

Fana yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak, rendi mana mau bawa mobil ini, karena dia tidak mau menunjukkan kekayaanya, takutnya teman-temannya tidak tulus berteman dengan dia, jadi rendi pertama masuk sekolah naik motor scoppy, dan berlaga seperti orang biasa.

**

Matahari mulai masuk disela-sela jendela kamar fana, suara alarm sudah berkali-kali fana hentikan dia masih enggan untuk bangun dari kasur kesayangannya ini.

Fana merasakan ada yang mengecup keningnya dan mengelus kepalanya beberapa kali " anak papa udah gadis " suara berat itu yang selalu fana rindukan, dia langsung membuka matanya perlahan, dan mendapati papanya yang sedang tersenyum padanya. " papa " panggil fana dengan suara khas bangun tidur

Papanya tersenyum lalu mencium keningnya lagi " udah solat subuh belum? Pasti lupa kan? "

fana tersenyum lalu memeluk papanya " fana lagi ga solat pah, papa kapan pulang " tanya fana masih memeluk papanya manja, hal yang utama bagi papanya itu adalah ibadah, dia selalu mengingkatkan fana tentang ibadah.

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang